BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat
pesat, hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sangat cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang
sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat. Perkembangan era
globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan
perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang, sosial ekonomi
masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan
yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah
mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan
perawatan lebih lama di rumah sakit.
Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara
dramatis dalam era peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran
yang besar, managed care, perkembangan
teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju, karena penyebab
langsung, atau efek langsung dari variabel ini, industri perawatan di rumah
menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama perawatan. Akibatnya, industri
perawatan di rumah berkembang menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi
dengan perhatian yang besar bila salah
satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
pasien, individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan,
oleh pemberi pelayanan, yang diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui
staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980
Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh
PPNI dan DEPKES).
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu
dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu
standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola
keperawatan kesehatan di rumah memerlukan izin operasional. Berbagai faktor
yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah antara lain
: Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM
kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah.
Berdasarkan uraian diatas kami tertarik
untuk membuat Rancangan Ide Pelayanan Home Care pada Rumah Sakit Swasta di Masa
Depan, untuk membantu program rumah sakit pemerintah yang telah dijalankan
selama ini.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan
permasalahan karya tulis ilmuah ini adalah bagaimana rancangan program
pelayanan home care rumah sakit swasta di masa depan?
C.
Tujuan
penulisan
1. Tujuan
umum
Terselenggaranya
pelayanan keperawatan secara menyeluruh, efektif dan efisien yang
berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan
keluarga.
2. Tujuan
khusus
a.
Memenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko- sosial-
spiritual) secara mandiri.
b.
Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan.
c.
Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan
di rumah.
d.
Meminimalisir tingkat kematian.
e.
Menekan
serendah mungkin biaya rumah sakit
D.
Manfaat Penulisan
1. Manfaat
bagi pasien
:
a. Agar
pasien mengetahui pelayanan yang ada di rumah sakit swasta
b. Agar
pasien mengetahui rumah sakit mana saja yang ada pelayanan home care
c. Agar
pasien mampu membandingkan keefektifan dan keefisienan pelayanan yang di rumah sakit
2. Manfaat
bagi perawat :
a. Untuk
menambah wawasan perawat
b. Agar
mengurangi pandangan buruk masyarakat terhadap perawat
c. Untuk
memotivasi perawat agar mampu melaksanakan perannya dengan baik
3. Manfaat
bagi rumah sakit :
a. Untuk
mempromosikan rumah sakit
b. Untuk
memotivasi rumah sakit merencanakan, membuat/ memperbaharui program–program rumah sakit
yang mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
c. Agar
rumah sakit mendapat citra yang baik dimasyarakat
E. LandasanHukum
1. UU Kes.No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2.
PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.
3.
UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
4. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
5. Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang regestrasi
dan praktik perawat
6. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan
dasar puskesmas
7. Kepmenkes No. 279 tahun
2006 tentang pedoman penyelenggaraan Perkesmas.
8.
SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat.
9.
PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
10.
Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta.
F.
Ruang
lingkup
Ruang Lingkup Home
Care yaitu :
1.
Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif
2.
Melakukan
pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.
3.
Mengembangkan
pemberdayaan pasien dan keluarga.
Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1.
Pelayanan medik
dan asuhan keperawatan
2.
Pelayanan
sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3.
Pelayanan
rehabilitasi dan terapi fisik
4.
Pelayanan
informasi dan rujukan
5.
Pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6.
Higiene, dan
sanitasi perorangan serta lingkungan
7.
Pelayanan
perbaikan untuk kegiatan sosial.
G. Prinsip Home Care
Agar pelayanan home care ini dapat berjalan dengan
lancar maka perlu diperhatikan beberapa prinsip dalam melakuakan pelayanan home
care.
Prinsip –
prinsip terssebut diantaranya :
1.
Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat
2.
Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi
kesehatan yang ada (dokter, bidan, perawat,ahli gizi, apoteker, sanitarian dan
tenaga profesi yang lain).
3.
Mengaplikasikan
konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
4.
Mengumpulkan
data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
5.
Menggunakan
data hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan dalam menetapkan diagnosa.
6.
Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada
kebutuhan.
7.
Memberi
pelayanan paripurna yang terdiri dari prepentif, kuratif, promotif dan
rehabilitaif.
8.
Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam
intervensi keperawatan, medik dan lainnya.
9.
Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu
melalui manajemen.
10.
Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota
tim.
11.
Mengembankan kemampuan profesional.
12.
Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan
home care.
13.
Menggunakan kode etik profesi dalam melaksanakan
pelayanan di home care .
H.
Metode
penulisan
1. Studi
pustaka
2. Layanan jurnal
3. Media internet.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A.
Definisi
Pelayanan kesehatan di rumah adalah
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan
sintesa dari pelayanan keperawatan komunitas dan keterampian teknikal tertentu
yang berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan
individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993),
Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah
pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.
Menurut Depkes
RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan
yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu,
keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan
kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan
pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui
staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
Rice. R, (2001) mengidentifikasi
jenis kasus yang dapat dilayani pada program home care yang meliputi kasus-kasus
yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus klinik dan yang
biasa dijumpai di komunitas. Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di RS adalah :
1. Klien dengan COPD
2. Klien dengan penyakit gagal jantung
3. Klien dengan gangguan oksigenasi
4. Klien dengan mengalami perlukaan
kronis
5. Klien dengan diabetes
6. Klien dengan gangguan fungsi
perkemihan
7.
Klien dengan kondisi pemulihan
kesehatan ( rehabilitasi )
8. Klien dengan terapi cairan infus di
rumah
9. Klien dengan gangguan fungsi
persyarafan
10. Klien dengan AIDS
Sedangkan kasus dengan kondisi
khusus, meliputi :
1. Klien dengan post partum
2. Klien dengan gangguan kesehatan mental
3. Klien dengan kondisi Usia Lanjut
4. Klien dengan kondisi terminal (
Hospice and Palliative care)
(Rice
R , 2001.,Allender &Spradley, 2001)
B. Tujuan Diadakannya Home Care
1.
Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial-
spiritual ) secara mandiri.
2.
Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan.
3.
Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan
di rumah.
C. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Home Care
1.
Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat
2.
Upaya promotif atau preventif
3.
SDM perawat
4.
Kebutuhan pasien
5.
Kependudukan
6.
Dana
D. Manfaat Home Care
1.
Bagi Klien dan Keluarga :
a.
Program Home Care (HC) dapat membantu
meringankan biaya rawat inap yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya
akomodasi pasien, transportasi dan konsumsi keluarga
b.
Mempererat
ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa keluarga ada
yang sakit
c.
Merasa lebih
nyaman karena berada dirumah sendiri
d.
Makin banyaknya
wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat orang sakit yang
biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran perawat untuk
menggantikannya
2.
Bagi Perawat :
a.
Memberikan
variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang tetap
sama
b.
Dapat mengenal
klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan kesehatan yang
diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan begitu kepuasan
kerja perawat akan meningkat.
c.
Data dan minat pasien
3.
Bagi Rumah Sakit :
a.
Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal
dengan adanya pelayanan home care yang dilakukannya.
b.
Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah
dilakukan
c.
Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada
masyarakat
E. Perkembangan Pelayanan Kesehatan Dirumah
Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan
kesehatan yang di kenal masyarakat dalam system pelayanan kesehatan adalah
pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak anggota masyarakat
yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa di rawat di rumah
dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan perawatan kesehatan di rumah
adalah :
1.
Kasus-kasus
penyakit terminal di anggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apa bila di
rawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir
yang secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai
kesembuhan.
2.
Keterbatasan
masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus penyakit
degenerative yang memerlukan perawatan relative lama. Dengan demikian berdampak
pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut keperawatan
di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan dan
memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relative lama.
3.
Manajemen
rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa perawatan klien yang
sangat lama (lebih dari 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban
manajemen.
4.
Banyak orang
merasakan bahwa di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan membatasi
kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara
optimal karena terikat aturan-aturan yang ditetapkan.
5.
Lingkungan
di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan
dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan (DEPKES,
2002).
F.
Lingkup Keperawatan Di Rumah
Lingkup praktik keperawatan mandiri
meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan keperawatan neonantal, asuhan
keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, dan asuhan keperawatan maternitas,
asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya.
Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :
1.
Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang
meliputi pengkajian bio- psiko- sosio- spiritual dengan pemeriksaan fisik
secara langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung, menentukan
masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan tindakan keperawatan
yang memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
yang menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau tindakan-tindakan
pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan penyuluhan dan konseling
kesehatan dan melakukan evaluasi.
- Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan yang diberikan.
- Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara berkelompok.
- Sebagai pembela/pendukung(advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan /asuhan yang diterima oleh klien.
- Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan, mencangkup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.
G.
Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah
Jenis pelayanan
keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :
1.
Keperawatan
klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak dilaksanakan pada
pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu di rawat di
rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan
kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di rawat di
rumah sakit.
2.
Pelayanan atau
asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan prevensi.
Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya
setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia
beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.
3.
Pelayanan atau
asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit terminal
misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hpertensi,
masalah-masalah kejiwaan dan asuhan paa anak.
H. Peran dan Fungi
Perawat Home Care
1.
Manajer kasus :
mengelola dan mengkolaborasikan
pelayanan, dengan fungsi :
a.
Mengidentifikasi
kebutuhan pasien dan keluarga
b.
Menyusun
rencana pelayanan
c.
Mengkoordinir
akifitas tim
d.
Memantau
kualitas pelayanan
2.
Pelaksana :
memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan fungsi :
a.
Melakukan
pengkajian komprehensif
b.
Menyusun
rencana keperawatan
c.
Melakukan
tindakan keperawatan
d.
Melakukan
observasi terhadap kondisi pasien
e.
Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku
koping yang efektif
f.
Melibatkan
keluarga dalam pelayanan
g.
Membimbing
semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
h.
Melakukan
evaluasi terhadap asuhan keperawatan
i.
Mendikumentasikan
asuhan keperawatan.
I.
Pro dan Kontra Home Care di Indonesia
Di awal perjalanannya home care
nursing sesungguhnya merupakan bentuk pelayanan yang sangat sederhana, yaitu
kunjungan perawat kepada pasien tua atau lemah yang tidak mampu berjalan menuju
rumah sakit atau yang tidak memiliki biaya untuk membayar dokter di rumah sakit
atau yang tidak memiliki akses kepada pelayanan kesehatan karena strata sosial
yang dimilikinya. Pelaksanaannya juga merupakan inisiatif pemuka agama yang care
terhadap merebaknya kasus gangguan kesehatan. Perawat yang melakukannya dikenal
dengan istilah perawat kunjung (visiting nurse). Bentuk intervensi yang
diberikan berupa kuratif dan rehabilitatif.
Pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk
menggunakan sistem pelayanan keperawatan dirumah (home care nursing), maka
klien dan keluarga berharap mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkannya dari
pelayanan keperawatan dirumah sakit.adapun klien dan keluarga memutuskan untuk
tidak menggunakan sistem ini, mungkin saja ada pertimbangan-pertimbangan yang
menjadikan home care bukan pilihan yang tepat.dibawah ini terdapat tentang pro
dan kontra home care di Indonesia.
Pro home care berpendapat :
- home care memberikan perasaan aman karena berada dilingkungan yang dikenal oleh klien dan keluarga, sedangkan bila di rumah sakit klien akan merasa asing dan perlu adaptasi.
- home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat diberikan secara focus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi pada beberapa pasien.
- home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi klien, dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif (biopsikososiospiritual).
- home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana semua tindakan yang berikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang tahu.
- home care memberikan pelayanan keperawatan dengan biaya relatif lebih rendah daripada biaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.
- home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver dalam memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola tidur dimana berguna memahami perubahan pola dan perawatan klien.
- home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana keluarga dapat sambil melakukan kegiatan lain dengan tidak meninggalkan klien.
- home care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan dengan pelayanan dirumah sakit, dimana pasien dengan komplikasi dapat diberikan pelayanan sekaligus dalam home care.
- pelayanan home care lebih memastikan keberhasilan pendidikan kesehatan yang diberikan, perawat dapat memberi penguatan atau perbaikan dalam pelaksanaan perawatan yang dilakukan keluarga.
Kontra home care berpendapat :
- home care tidak termanaged dengan baik, contohnya jika menggunakan agency yang belum ada hubungannya dengan tim kesehatan lain seperti :
a.
dokter spesialis.
- Petugas laboratorium.
- Petugas ahli gizi.
- Petugas fisioterafi.
- Psikolog dan lain-lain.
- home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga kesehatan secara individu.
- klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk mencapai unit-unit yang terdapat dirumah sakit, misalnya :
- Unit diagnostik rontgen
- Unit diagnostik CT scan.
- Unit diagnostik MRI.
- Laboratorium dan lain-lain.
- pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan total, misalnya: klien dengan koma.
- tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam kegiatan perawatan, dimana keluarga merasa bahwa semua kebutuhan klien sudah dapat terlayani dengan adanya home care.
- pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas emergency, misalnya :
- fasilitas resusitasi
- fasilitas defibrilator
- jika tidak berhasil, pelayanan home care berdampak tingginya tingkat ketergantungan klien dan keluarga pada perawat
J. Standar Alat Home Care
a. Alat
kesehatan
1) Tas/ kit
2)
Pemeriksaan fisik
3)
Set perawatan luka
4)
Set emergency
5)
Set pemasangan selang lambung
6)
Set huknah
7)
Set memandikan
8)
Set pengambilan preparat
9)
Set pemeriksaan lab. Sederhana
10) Set infus/
injeksi
11) Sterilisator
12) Pot/ urinal
13) Tiang infus
14) Tempat tidur
khusus orang sakit
15) Pengisap
lendir
16) Perlengkapan
oxigen
17) Kursi roda
18) Tongkat/
tripot
19) Perlak/ alat
tenun
b.
Alat habis pakai
1)
Obat emergency
2)
Perawatan luka
3)
Suntik/ pengambilan darah
4)
Set infus
5)
NGT dengan berbagai ukuran
6)
Huknah
7)
Kateter
8)
Sarung tangan, masker
c.
Sarana lain
1)
Alat dan media pendidikan kesehatan
2)
Ruangan beserta perlengkapannya
3)
Kendaraan
4)
Alat komunikasi
5)
Dokumentasi
Pembiayaan Sarana Dan
Prasarana Dan Obat-Obatan
Nama barang
|
Harga
|
Keterangan
|
Suction pump
|
Rp. 300.000/bln
|
1 x Pemakaian
|
Kasur Dekubitus
|
Rp. 200.000/bln
|
1 x pemakaian
|
Kursi Roda Strecher
|
Rp. 200.000/bln
|
selama
perawatan home care
|
Oksigen 1 kubik
|
Rp. 100.000/bln
|
1 x pemakaian
|
Inhalasi/Nebilizer
|
Rp. 100.000/bln
|
1 x pemakaian
|
Ventilator
|
Rp. 500.000/hari
|
selama
perawatan home care
|
Tempat tidur manual 3 posisi
|
Rp. 300.000/hari
|
selama perawatan
home care
|
Harga Alkes Dan Obat
Nama barang
|
Harga
|
Keterangan
|
NGT
no 8 s/d 20 Terumo
|
Rp.
20.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Xylocain
Jelly 2% 10mg
|
Rp.
50.000/pcs
|
1x
pemakaian
|
Spuit
50cc TIP Terumo
|
Rp.
30.000/pcs
|
selama
perawatan home care
|
Spuit 5cc Terumo
|
Rp. 2.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Spuit 10cc Terumo
|
Rp.
2.500/pcs
|
1
x pemakaian
|
Spuit
3cc Terumo
|
Rp.
1.500/pcs
|
1
x pemakaian
|
Handscoon
Sensi Glovers
|
Rp.
40.000/box
|
1
x pemakaian
|
WFI
25ml
|
Rp.
3.000
|
1
x pemakaian
|
NaCl
0,9% 25ml
|
Rp.
3.000
|
1
x pemakaian
|
Handscoon
Gamex no 6 s/d 8
|
Rp.
15.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Urine
Bag Adult
|
Rp.
10.000
|
1
x pemakaian
|
Folley
Catheter no 8 s/d 24 yellow
|
Rp.
18.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Folley
Catheter Rusch no 8 s/d 24 Gold
|
Rp.
20.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Folley
Catheter no 18 Silicon Coated
|
Rp.
22.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Folley
Catheter no 14 s/d 24 Silicon White Rusch
|
Rp.
100.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Wing
Neddle no 23 & 25
|
Rp.
7.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Makro
Set
|
Rp.
15.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Venflon
no 18 s/d 24
|
Rp.
30.000/pcs
|
1
x pemakaian
|
Obat Inhalasi (berotec, bisolvon, nacl)
|
Rp. 20.000
|
1
x pemakaian
|
Kassa sterile 10pcs
|
Rp.
1.500
|
1
x pemakaian
|
Contoh Biaya Pelayanan Home Care
Kunjungan
dan perawatan paramedis:
1.
Rp 50.000
untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius 5-30 km)
2.
Rp 75.000
untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius >30 km)
3.
Rp 30.000
untuk 1 kali kunjungan (radius <5 km)
Konsul dan kunjungan dokter:
1.
Kunjungan ke
rumah penderita: Rp 250.000,- per kunjungan sesuai radius di atas.
2.
Konsul via telepon (hp): Rp50.000,- per hari (1 kali)
Sudah
termasuk pemeriksaan tanda-tanda vital dan konsultasi.
Untuk
pemasangan kateter = Rp. 30.000/tindakan
Untuk
Pemasangan NGT =
Rp. 30.000/tindakan
Untuk
pemasangan infuse =
Rp. 40.000/tindakan
Tindakan
Suctioning = Rp. 30.000/tindakan
Untuk
perawatan luka dan ganti balutan = Rp.
30.000/tindakan
Jika
ada tindakan lainnya diluar daftar tarif dikenakan biaya = Rp. 30.000/tindakan
K. Faktor
Penghambat Dalam Pelayanan Home Care
1.
Adanya rasa
kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap pelayanan Home
Care.
2.
Situasi dan
keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses transportasi
Jarak wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan Home
Care dari pihak rumah sakit serta keadaan yang kurang mendukung, misalnya pada
lingkungan rumah susun yang berkaitan dengan ketenangan, kebersihan, kerapian
yang kurang mendukung untk proses penyembuhan dalam pelayanan home care. Hal
ini menyebabkan persepsi masyarakat kurang baik terhadap keberadaan home care.
3.
Tenaga
kesehatan yang kurang kompeten dalam melaksanakan pelayanan home care
4.
Banyak
masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan home care.
5. Terbatasnya
tenaga kesehatan
6. Adanya
panggilan kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan membuang waktu, tenaga
dan biaya,
7. Hambatan
yang datang dari pasien dan keluarga
8. Ketergantungan
penderita dan atau keluarga,
9. Untuk
kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama,
10. Letak
geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan cost yang
diperlukan.
L. Kelebihan Pelayanan Home Care
1.
Bisa
meningkatkan kemandrian pasien dan keluarga dalam melakukan pemeliharaan
kesehatan
2.
Meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan
3.
Pembiayaan
yang lebih murah
1 minggu di rumah sakit untuk kelas 3
kurang lebih biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.000.000,00 kalau memakai
pelayanan home care dalam 1 minggu yang dilakukan visit 3 kali kurang lebih
biaya yang dikeluarkan Rp. 425.000,00.
M. Kekurangan Pelayanan Home Care
1.
Penanganan
masa kritis kurang cepat dan kurang efektif
2.
Kurang
perhatian atau pengawasan dari tenaga medis
3.
Letak
geografis yang berjauhan, sehingga sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
BAB III
PEMBAHASAN
Berikut ini adalah data-data tentang Home Care yang di dapat dari rumah
sakit tempat kami praktek yaitu Rumah Sakit
RK Charitas Palembang :
A.
Protap Umum
Prosedur tetap (Protap) umum Home Care adalah pedoman tatalaksana perawatan
secara umum, berlaku bagi segenap komponen pelaksana home care, baik bagi
dokter maupun bidan dan perawat. Dalam hal yang bersifat khusus semisal :
tatalaksana biaya perawatan, pengelolaan obat dan bahan habis pakai atau yang
lain, diatur dalam pedoman tersendiri.
4.
Pelakasana home
care menerima pasien dari dokter penanggung jawab, dokter praktek, institusi
pelayanan medis atau atas kemauan pasien (keluarganya) dengan indikasi rawat
inap maupun pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan perawatan penunjang
(paliatif) karena berbagai alasan. Langkah awal adalah :
a)
Pelaksana home
care mencatat identitas pasien di buku register dan kartu status home care
b)
Memeriksa
tanda-tanda vital (tensi, suhu, nadi, respirasi) dan mencatat di kartu status
pasien
5.
Melakukan
hal-hal sebagai berikut :
a)
Bila ada instruksi
tertulis, lakukan sesuai instruksi/tindakan
b)
Bila belum ada
instruksi, konsultasi dokter
c)
Bila dokter
sulit dihubungi, berikan pertolongan pertama sesuai keadaan pasien pada saat
itu, misalnya pasang infus, perawatan luka, pasang kateter dan lain-lain
d)
Setelah
diberikan terapi/tindakan, berikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya
tentang cara-cara mengawasi infus dan tindakan medis lainnya
e)
Mencatat setiap
tindakan/terapi/konsultasi dalam lembar status pasien
f)
Memberitahu
keluarga pasien tentang cara menghubungi pelaksana bila sewaktu-waktu
diperlukan terkait dengan keluhan pasien
6.
Awasi keadaan
pasien secara berkala, termasuk pengamatan tanda vital. Tulis dan catat di
lembar catatan perawat setiap melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
7.
Melaksanakan
petunjuk/perintah pengobatan selanjutnya dari dokter
8.
Pemberian obat
oral di atur sesuai jadwal pengobatan dan kenyamanan pasien.
9.
Apabila kondisi
pasien menurun atau mengalami perubahan mendadak, segera konsultasi ke dokter
konsultan (dokter penanggung jawab) atau langsung di rujuk ke rumah sakit
dengan pendampingan
10.
Jika terjadi
anafilaksis shock, tangani sesuai protap anafilaksis, kemudian baru konsultasi.
11.
Pelaksana home
care hendaknya memberikan tindakan atas rekomendasi dokter, kecuali dikter
tidak bisa dihubungi atau pasien memerlukan tindakan cepat.
12.
Penggunaan obat
dan BHP (bahan habis pakai) di catat di buku stok masing-masing pelaksana home
care.
13.
Pasien yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium disiapkan oleh petugas pelaksana home care,
kemudian di kirim ke bagian laboratorium rumah sakit RK Charitas Palembang.
Selanjutnya hasil laboratorium dikonsultasikan ke dokter.
14.
Konsultasi pasien dapat dilaksanakan melalui
telepon atau SMS
15.
Jika diperlukan
follow up, pasien dapat diperiksakan ke dokter konsultan (praktek).
16.
Rujukan ke
rumah sakit RK Charitas Palembang didampingi oleh petugas jaga.
17.
Pasien yang
tidak dapat ditangani di rumah atau memerlukan tindakan lebih lanjut atau
tindakan operatif, di rujuk ke rumah sakit disertai rujukan dan tindakan
sementara yang sudah dilakukan.
18.
Penggunaan
mobil ambulance hendaknya bekerjasama dengan pihak rumah sakit dan dikenai
tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sesuai daftar tarif ambulance di
rumah sakit RK Charitas Palembang.
19.
Dokter dan pelaksana home care tidak diperkenankan menerima sesuatu
dan melakukan perjanjian-perjanjian dengan pihak manapun yang berujung pada
pembengkakan biaya home care.
20.
Dikter bersama
pelaksana home care hendaknya membuat standarisasi obat sesuai keperluan
berdasarkan indikasi medis dan bekerjasama denga apotek rumah sakit dalam
pengadaan obat. Dalam menetukan jenis obat tentunya mempertimbangkan daya
jangkau pasien tanpa mengurangi kualiatas obat.
21.
Penggantian
petugas pelaksana, oleh berbagai sebab, hendaknya melakukan serah terima,
meliputi : kondisi pasien, obat dan tindakan meis, sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
22.
Semua komponen
home care hendaknya bersikap ramah dengan pasien dan keluarganya, memberikan
support serta mendidik pasien berkenaan dengan penyakitnya.
B. Alur Pelayanan
Secara garis besar alur pelayanan yang diberikan adalah :
1.
Setiap pasien,
mendapatkan pelayanan home care melalui dokter penanggung jawab, dokter
konsultan atau langsung melalui petugas pelaksana home care
2.
Petugas
pelaksana home care melaksanakan pelayanan meds sesuai dengan instruksi dokter
atau prosedur tetap home care rumah sakit Charitas Palembang
3.
Petugas
pelaksana home care membuat registrasi dan mencatat di lembar status pasien
4.
Petugas
pelaksana mengunjungi rumah pasien secara berkala
5.
Petugas pelaksana
yang berhalangan dalam perawatan home care dapat digantikan oleh petugas lain
dengan melakukan serah terima
6.
Pasien di rawat
hingga sembuh atau hingga akhir perawatan pada perawatan paliatif
7.
Apabila perlu
di rujuk, maka pasien di rujuk setelah mendapatkan tindakan stabilisasi
8.
Apabila
penderita meninggal dunia, petugas pelaksana membuat laporan keatian sejak masa
perawatan.
C.
Mekanisme Pelayanan Home Care
1.
Proses
Penerimaan Kasus
a.
Home care
menerima pasie dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
b.
Pimpinan home
care menunjuk koordinator kasus untuk mengelola kasus
c.
Koordinator
kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus.
2.
Proses
Pelayanan Home Care
a.
Persiapan
1)
Pastikan
identitas pasien
2)
Bawa
denah/penunjuk tempat tinggal pasien
3)
Lengkap kartu
identitas unit tempat kerja
4)
Pastikan
perlengkapan pasien untuk di rumah
5)
Siapkan file
asuhan keperawatan
6)
Siapkan alat
bantu media untuk pendidikan
b.
Pelaksanaan
1)
Perkenalkan
diri dan jelaskan tujuan
2)
Observasi
lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
3)
Lengkapi data
hasil pengkajian dasar pasien
4)
Membuat rencana
pelayanan
5)
Lakukan
perawatan langsung
6)
Diskusikan
kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dan lain-lain
7)
Diskusikan
rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan
8)
Dokumentasikan
kegiatan
c.
Monitoring dan
Evaluasi
1)
Keakuratan data
kelengkapan pengkajian awal
2)
Kesesuaian
perencanaan dan ketepatan tindakan
3)
Efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksana
d.
Proses
Penghentian Pelayanan Home Care, Dengan Kriteria :
1)
Tercapai sesuai
tujuan
2)
Kondisi pasien
stabil
3)
Program
rehabilitasi tercapai secara maksimal
4)
Keluarga sudah
mampu melakukan perawatan pasien
5)
Pasien di rujuk
6)
Pasien menolak
pelayanan lanjutan
7)
Pasien
meninggal dunia
D. Tata Laksana
Home Care
Berikut ini adalah panduan singkat
tatalaksana home care, mulai pra perawatan di rumah pasien hingga pasca
perawatan.
Pra Home
Care :
1.
Dokter dan tim
home care merencanakan jadwal perawatan pasien sesuai jenis perawatan, jenis
penyakit, gradasi penyakit dan kondisi klinis pasien berdasarkan prosedur
perawatan. Jenis perawatan, meliputi : perawatan kuratif, perawatan suportif,
perawatan rehabilitatif, perawatan emergency.
2.
Dokter dan tim
home care merencanakan pemeriksaan penunjang diagnostik dan follow up jika
diperlukan, seperti : laboratorium, rontgen dan lain-lain
3.
Pelaksana home
care mempersiapkan saran dan prasarana perawatan, meliputi : tensimeter, infus
set, intravena cath, cairan infus, spuit, needle, nebulizer dan lain-lain
sesuai keperluan perawatan masing-masing kasus.
Pelaksanaan
Home Care :
1.
Pelaksana
perawatan mengunjungi rumah pasien secara berkala sesuai jadwal perawatan untuk
melaksanakan perawatan dan tindakan medis berdasarkan jadwal perawatan
2.
Pelaksana home
care melaporkan kondisi klinis setiap pasien dan keluhan serta tindakan medis
yang sudah dilakukan, meliputi : kondisi umum terkini setiap pasien. Hasil
laboratorium dan obat atau tindakan medis yang telah diberikan dan respon hasil
pengobatan
3.
Dokter
memonitor pelaksanaan home care oleh pelaksana perawatan melalui sarana
komunikasi untuk menilai hasil perawat dan menetukan langkah selanjutnya
4.
Dokter dan tim
home care mendiskusikan setiap kasus selama masa home care dan pasca home care
untuk evaluasi dan perbaikan kualitas perawatan penderita,
Kontrol dan
Pemeriksaan :
1.
Dokter
memberikan terapi dan instruksi tindakan medis atau laboratorium serta advis
sesuai kondisi klinis pasien pemeriksaan saat pasien kontrol
2.
Dokter
memberikan support dan berdialog denganpasien dan atau keluarganya secara
santun dan bersahabat ketika pasien menjalani konrol.
Pasca Home Care :
1.
Dokter
bersama-sama pelaksana home care melakukan evaluasi klinis setiap pasie pasca
pelaksanaan home care untuk perbaikan kualitas perawatan di masa yang akan
datang
2.
Dokter dan
pelaksana home care membuat jadwal perawatan jangka panjang bagi pasien yang
memerlukan perawatan rehabilitatif, seperti : pasca stroke, decompensasi cordis
dan lain-lain
3.
Dokter
memberikan bombingan teknis medis kepada pelaksana home care secara berkala
untuk meningkatkan kualitas perawatan
4.
Dokter dan
pelaksana home care mengadakan review kasus-kasus khusus dan kasus-kasus yang
sering memerlukn home care.
E. Jumlah
Permintaan Pasien Untuk Pelayanan Home Care
Pelayanan kunjungan perawatan di
rumah sudah dilakukan oleh rumah sakit RK Charita sejak tahun 2006, yang pada
perkembangannya mengalami peningkatan jumlah permintaan pelayanan kunjungan
setiap tahun, hal ini dapat di lihat dari data
jumlah pasien yang dilakukan kunjungan rumah :
1.
Pada tahun 2006
= 14 orang
2.
Pada tahun 2007
= 19 orang
3.
Pada tahun 2008
= 26 orang
4.
Pada tahun 2009
= 39 orang.
F. Data Pelayanan
Home Care
1.
Jenis Penyakit Yang Sering Dilayani
a. Klien dengan penyakit gagal jantung
b. Klien dengan gangguan oksigenasi
c. Klien dengan diabetes
d. Klien dengan
kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )
e. Klien dengan terapi cairan infus di
rumah
f. Klien dengan gangguan fungsi
persyarafan
g. Klien dengan post partum
h. Klien dengan kondisi Usia Lanjut
i. Klien dengan kondisi terminal (
Hospice and Palliative care).
2.
Keberhasilan
Pelaksanaan Home Care Sesuai Harapan Pasien
Di tinjau dari
jumlah permintaan pelayanan home care dari pasien setiap tahunnya yang
mengalami peningkatan maka tingkat keberhasilan yang di capai oleh rumah sakit
RK Charitas Palembang dalam memberikan pelayanan home care cukup berhasil.
3. Biaya Dalam Pelayanan Home Care
Penerapan harga
dalam pelayanan home care di rumah sakit RK Charitas Palembang :
a.
Imbalan dokter/visit dokter : Rp. 100.000,00
b.
Spoeling telinga : Rp. 70.000,00
c.
Konsul gizi : Rp. 50.000,00
d.
Fisioterapi : Rp. 150.000,00-Rp. 175.000,00
e.
GB besar : Rp. 100.000,00
f.
GB ekstra besar : Rp. 150.000,00
g.
GB kecil : Rp.50.000,00
h.
GB sedang : Rp.75.000,00
i.
Pasang infus :Rp.50.000,00
j.
Pasang Cateter : Rp.100.000,00
k.
Pasang NGT : Rp.100.000,00
l.
Kolostomi : Rp.75.000,00
m.
Pemeriksaan BSS : Rp.25.000,00
n.
Pemeriksaan asam urat : Rp.30.000,00
o.
Pemeriksaan kolesteol : Rp.20.000,00
p.
Pemeriksaan TTV : Rp.30.000,00
q.
Injeksi :
Rp.30.000,00
r.
Perawatan luka bakar : Rp.75.000,00
s.
Post partum/resiko tinggi : Rp.50.000,00
t.
Personal higiene : Rp.50.000,00
u.
Visit perawat : Rp.50.000,00
v.
Transportasi : Rp.20.000,00
4. Kelebihan dari Program Home Care RS RK
Charitas Palembang
a.
Pelayanan yang
diberikan dilandasi dengan semangat cinta kasih
b.
Tanggung jawab
terhadap tugas pelayanan
5.
Kekurangan dari Program Home Care RS RK Charitas Palembang
a.
Masih kurangnya
tenaga kesehatan yang khusus untuk melayani pelayanan home care.
b.
Masyarakat
terutama yang berada di daerah-daerah jauh dari wilayah kerja RS RK Charitas
Palembang belum bisa terjangkau pelayanannya terutama dalam pelayanan home care
c.
Asuhan
keperawatan yang belum sepenuhnya dijalankan.
d.
Dalam
memberikan pelayanan tenaga kesehatan kurang melibatkan keluarga dan pasien dan
hanya melakukan tindakan medis saja.
6.
Kendala Pelaksanaan Pelayanan Home Care RS RK Charitas
a.
Masyarakat
masih banyak yang belum tahu tentang program home care, terutama masyarakat
dari daerah-daerah yang jauh.
b.
Masih kurangnya
tingkat kepercayaan terhadap program home care.
c.
Biaya yang
masih dirasakan terlalu besar oleh masyarakat terutama masyarakat dari kelas
ekonomi menengah ke bawah.
BAB IV
RANCANGAN GAGASAN PROGRAM HOME CARE
A.
Struktur Organisasi Home Care
Terlampir
B.
Bagan Alur Pelayanan Home Care
Loket Pendaftaran
|
Poli Home Care
|
Administrasi Home Care
|
Pemeriksaan Kesehatan
|
Pembuatan Kartu
|
Pelayanan
|
Pembuatan Jadwal
|
Pembiayaan
|
Terminasi Pelayanan
|
Pasien Datang
|
C. Uraian Tugas
1. Ketua Koordinator Home Care
Nama Jabatan : Ketua Koordinator Home Care
Pengertian : Seorang
tenaga medis yang profesional yang di beri wewenang dan tanggung jawab untuk
mengelola terselenggaranya kegiatan home care dan telah memiliki sertifikat
pelatihan home care yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.
Persyaratan :
a.
Dokter yang berpengalaman kerja kurang lebih 2 tahun
b.
Memiliki sertifikat pelatihan home care
c.
Sehat jasmani dan rohani
d.
Fleksibel dan kreatif
Masa Jabatan : 2 tahun
Uraian Tugas :
a.
Mengkoordinasikan
semua kegiatan pengelolaan Perawatan di rumah
b.
Melakukan
perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan klien.
c.
Meningkatkan
kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan Pelayanan
d.
Melaksanakan
pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan
e.
Menyusun laporan pelaksanaan Home Care
secara berkesinambungan
2. Sekertaris
Nama Jabatan
: Sekertaris
Pengertian : Perawat profesional yang
diberikan wewenang dan tan ggung jawab untuk mencatat segala kegiatan pelayanan
home care.
Uraian Tugas : Melaksanakan kegiatan pencatatan setiap kegiatan home
care di rumah sakit untuk didokumentasikan.
3. Bendahara
Nama Jabatan : Bendahara
Pengertian : Tenaga profesional yang
diberikan wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan pencatatan pembiayaan
dalam pelayanan home care.
Uraian Tugas : mencatat pemasukan dan pengeluaran pelayanan home care
4. Penanggung
Jawab Poli Home Care
Uraian Tugas :
a. Mengkoordinasi
semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh pelaksana pelayanan
b. Menngkatkan
pengetahuan dan keterampilan pelaksana perawatan
c. Melaksanakan
pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana keperawatan
d. Menyusun
laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugas.
5.
Koordinator Kasus
Nama Jabatan : Koordinator kasus
Pengertian : Seseorang perawat profesional
yang di beri wewenang dan tanggung jawab
untuk membantu ketua koordinator
home care dalam terselenggaranya
kegiatan pelayanan home care di rumah
sakit.
Persyaratan : a. Usia
minimal 21 tahun
b. Pendidikan minimal D3
Keperawatan + SIP + SIK + SIPP
c. Memiliki sertifikat pelatihan
d. Pengalaman di unit pelayanan minimal 3 tahun
e. Mampu melakukan pengkajian,
analisis dan rencana intervensi
f. Mampu bekerja sama dengan tim
dan mampu memimpin
g. Mampu melaksanakan bimbingan
teknis, monitoring dan evaluasi
Masa Jabatan : 2 tahun
Uraian Tugas
:
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pel. yang dilaksanakan
oleh pelaksanan pelayanan
b. Melakukan
perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan kep. dan klien di rumah
c. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan
pelaksanaan keperawatan
d.
Melaksanakan
pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana keperawatan
e.
Menyusun
laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya
6.
Pelaksana Pelayanan
Nama Jabatan
: Pelaksana Pelayanan.
Pengertian : Seorang tenaga profesional
(keperawatan, pekerja sosial, terapis, gizi) yang di beri wewenang dan tanggung
jawab dalam melaksanakan pelayanan home care rumah sakit.
Persyaratan :
a. Usia minimal 21
tahun
b. Ijazah
normal tenaga profesional (keperawatan, pekerja sosial, terapis, gizi)
c. Sertifikat pelatihan
d. Mampu
memberi pelayanan secara mandiri dan bertanggung jawab
e. Mampu menjalankan standar prosedur
f. Mampu memberikan pelayanan sesuai etika
g. Mampu bekerja sama
h. Sehat jasmani dan rohani
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa
keperawatan
b.
Menyusun
rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
c.
Melaksanakan intervensi / tindakan
keperawatan sesuai rencana yang ditentukan
d.
Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang
diberikan dg. berpedoman pada renpra.
e.
Membuat dokumentasi tertulis pada rekam
kep. setiap selesai melaksanakan tugas
7. Koordinator
Administrasi
Nama Jabatan :
Petugas Administrasi Home Care
Pengertian : Seseorang perawat yang
diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola administrasi (pelayanan,
pemakaian alat-alat kesehatan, surat-menyurat) yang berhubungan dengan
pelayanan hone care rumah sakit
Persyaratan
:
a. Pendidikan
minimal SPK/SLTA
b. Mampu
mengoperasikan SIM rumah sakit yang telah di program oleh rumah sakit
c. Mampu
berorganisasi dengan baik
d. Mampu
bekerja sama
e. Sehat
jasmani dan rohani
Uraian Tugas
:
a.
Mengkoordinasikan semua kegiatan
administrasi dan keuangan Home Care
b.
Melakukan perlakuan yang baik terhadap
administrasi pengelolaan Home Care
c.
Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan
keterampilan pada bidang administrasi dan keuangan Home Care
d.
Melaksanakan pengawasan, pengendalian
proses adm. keuangan Home Care
e.
Menyusun laporan administrasi keuangan
Home Care
8.
Konsulen
Uraian Tugas :
a.
Menerima
konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan petunjuk / advis sesuai
kewenangannya
b.
Memberikan advokasi khususnya dalam
bidang tindakan medik
c.
Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai
kewenangannya
d.
Memeriksa,
menentukan Diagnosa dan memberi terapi medik.
10. Pelaksanaan
Kegiatan Program Home Care
Berdasarkan program yang telah
dibuat oleh RS tentang home care maka pihak rumah sakit akan terjun langsung ke
lapangan untuk mensosialisasikan home care pada tempat-tempat yang menjadi
wilayah kerja rumah sakit tersebut. Sasaran yang dicapai adalah seluruh
komponen masyarakat baik dari tingkat sosial, ekonomi, budaya, dan usia.
Dalam mensosialisasikan program
home care kepada masyarakat dengan memperkenalkan apa itu home care, tujuan,
manfaat, serta program-program dan prosedur home care yang akan di berikan
kepada masyarakat bisa dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya :
1.
Pihak
rumah sakit akan melakukan upaya pengenalan dan penyebaran pelayanan home care
dari rumah sakit tersebut dengan cara menyebar tenaga kesehatan ke setiap
pembagian wilayah yang sudah ditentukan untuk melakukan salah satunya dengan
teknik berupa penyuluhan, dengan mengumpulkan masyarakat di kelurahan tersebut.
Hal yang diinformasikan adalah tentang apa itu home care, tujuan , manfaat
serta program-program dari pelayanan home care yang akan di laksanakan. Teknik
penyuluhan ini dilakukan 4 kali dalam 1 bulan agar benar-benar masyarakat
mengerti dan paham tentang home care.
Kelebihan Dari Teknik Ini Adalah :
a.
Waktu
yang diperlukan tidak terlalu banyak dalam mempromosikan home care karena
dilakukan secara serentak
b.
Bisa
bertatap muka langsung dan bisa bertanya langsung, agar apa yang disampaikan bisa diterima atau
menjadi 1 persepsi dalam masyarakat
tersebut tentang home care
c.
Bisa dilakukan juga untuk kegiatan pemeriksaan
kesehatan dalam kegiatan tersebut.
Kekurangan Dari
Teknik Ini Adalah :
a.
Kurangnya
kesadaran dari pihak masyarakat untuk menghadiri kegiatan penyuluhan tersebut
walaupun pihak dari kelurahan/wilayah tersebut sudah turun tangan sendiri
b.
Terkadang
masyarakat kurang mengerti dengan apa yang disampaikan karena banyaknya
masyarakat (sibuk sendiri-sendiri)
2.
Pihak
dari rumah sakit akan menyebarkan pamflet, brosur tentang home care kepada masyarakat baik yang
datang ke rumah sakit untuk berobat (pasien dan keluarga) maupun pihak
masyarakat yang ada di komunitas serta pemasangan poster-poster tentang home
care, melalui koran serta majalah kesehatan.
Kelebihan Dari
Teknik Ini Adalah :
a. Menghemat
tenaga yang mempromosikan pelayanan home care
b.
Akan
lebih menarik karena disertai dengan gambar-gambar
c. Mudah
untuk dilakukan.
Kekurangan Dari Teknik Ini Adalah :
a.
Terkadang
masyarakat kurang memahami tentang apa yang ada di brosur/pamflet
b.
Untuk
pemasangan poster pun harus melewati perizinan dahulu
c.
Terkadang
bagi masyarakat kurang menarik sehingga hanya di lihat sekilas saja
d.
Pada
orang-orang yang yang tidak bisa membaca
juga mengalami kesusahan.
3. Melalui
media massa, misalnya radio, tv,
internet.
Kelebihan Dari Teknik Ini Adalah :
a. Semua
orang bisa tahu tentang program home care
b. Lebih
efisien dalam pelaksanaannya.
Kekurangan Dari Teknik Ini Adalah :
a. Untuk
masyarakat yang tidak bisa mengakses lewat media massa akan tidak tahu tentang
home care
b.
Kurang
pemahaman yang lebih karena terkadang hanya melihat dan mendengar serta
menyimak sekilas saja
c.
Bila
masyarakat tidak paham masyarakat tidak bisa bertanya langsung.
4. Melalui
door to door setiap keluarga dalam wilayah tersebut
Kelebihan Dari Teknik Ini Adalah :
a. Keluarga
bisa dengan jelas menangkap/memahami tentang home care
b. Bisa
langsung bertanya jawab bila ada yang perlu ditanyakan tentang home care.
Kekurangan Dari Teknik Ini Adalah :
a.
Waktu
yang diperlukan untuk menyampaikan butuh waktu yang lama
b.
Tenaga
kesehatan yang dibutuhkan untuk menyampaikan hal ini butuh banyak.
Teknik-teknik di atas bisa
dilakukan di setiap pembagian masing-masing wilayah dalam area kerja rumah
sakit tersebut. Tetapi apabila dalam area kerja rumah sakit tersebut ada
wilayah yang berada jauh dari rumah sakit maka bisa dilakukan dengan kerja sama
melalui rumah sakit yang ada dalam wilayah tersebut yang sebelumnya memang
belum ada program home care. Tetapi apabila dalam wilayah tersebut tidak ada
sarana kesehatan maka bisa dilakukan semacam membuat bangunan seperti puskesmas
sebagai cabang home care dari rumah sakit swasta tersebut. Setelah
tersosialisasinya program home care kepada masyarakat tersebut maka pihak rumah
sakit akan langsung melakukan pelayanan home care dengan proses sebagai berikut
:
1.
Persiapan
a.
Pastikan identitas pasien
b.
Bawa denah/
petunjuk tempat tinggal pasien
c.
Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
d.
Pastikan
perlengkapan pasien untuk di rumah
e.
Siapkan file asuhan keperawatan
2.
Pelaksanaan
a.
Perkenalkan
diri dan jelaskan tujuan.
b.
Observasi
lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
c.
Lengkapi data
hasil pengkajian dasar pasien
d.
Membuat rencana pelayanan
e.
Lakukan perawatan langsung
f.
Diskusikan
kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll
g.
Diskusikan
rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan
h.
Dokumentasikan kegiatan
3.
Monitoring dan
evaluasi
a.
Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
b.
Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
c.
Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh
pelaksanaan
4.
Proses
penghentian pelayanan home care
a.
Tercapai sesuai tujuan
b.
Kondisi pasien stabil
c.
Program
rehabilitasi tercapai secara maximal
d.
Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
e.
Pasien di rujuk
f.
Pasien menolak pelayanan lanjutan
g.
Pasien meninggal dunia
Untuk pembiayaan, rumah sakit memberikan pilihan diantaranya
yaitu:
1.
Dibayar setiap
kali bertemu atau setiap melakukan pelayanan.
2.
Dibayar pada
saat dihentikannya pelayanan.
Alur Pelayanan
Home Care :
1.
Pelayanan home care dirumah sakit swasta yang dilakukan
tersebut akan ditempatkan atau di buat semacam poli tersendiri yakni poli home
care yang nantinya akan melayani pasien-pasien yang membutuhkan pelayanan atau
perawatan di rumah.
2.
Pasien baru yang datang yang memerlukan perlayanan
home care di rumah sakit swasta tersebut akan melalui beberapa tahap untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan di rumahnya sendiri.
3.
Pasien yang datang yakni :
a.
Pasien baru
yang datang langsung ke poli home care.
b.
Pasien dari perawatan rumah sakit yang meminta
pelayanan home care.
c.
Pasien yang meminta pelayanan home care melalui
telepon.
4.
Tahap-tahap yang harus dilalui pasien baru yakni
sebagai berikut:
a.
Tahap pendaftaran di loket pendaftaran
b.
Selanjutnya masuk ke poli home care untuk pembuatan
kartu
c.
Setelah pembuatan kartu, pasien yang ingin menggunakan
jasa home care melakukan pemeriksaan kesehatan jika pasien tersebut datang
langsung. tetapi apabila pasien tidak datang langsung ke poli home care maka
pemeriksaan kesehatan dilakukan dirumah pasien dengan mengirimkan tenaga kesehatan
ke rumah pasien sebagai data penunjang untuk melakukan pelayanan home care.
d.
Setelah mengetahui hasil dari pemeriksaan kesehatan
pasien tersebut akan di rujuk ke bagian menurut pembagian wilayah kerja
pelayanan home care.
e.
Selanjutnya pasien tersebut akan melakukan
administrasi untuk mengurus cara pembiayaan serta mengenai pemberitahuan
informasi tentang jadwal kunjungan pelayanan perawatan di runah pasien tersebut
f.
Setelah pasien tersebut setuju maka pelayanan home
care tersebut di laksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di buat
g.
Melakukan perawatan
sampai pasien mampu melakukan perawatan mandiri.
5.
Pasien yang
sebelumnya di rawat di rumah sakit dan meminta pelayanan home care untuk
prosedurnya tetap sama, hanya meneruskan pelayanannya yang diteruskan di rumahnya.
6.
Setelah
prosedur di atas selesai maka
tenaga kesehatan pada bagian home
care akan melakukan pengkajian untuk menetukan tindakan yang akan dilakukan
serta untuk menentukan jadwal kunjungan sesuai data yang diperoleh saat
pengkajian
7.
melakukan kunjungan
ke rumah pasien serta melakukan perawatan
pada pasien sesuai dengan kebutuhan pasien
8.
untuk jadwal
kunjungan ke pasien disesuaikan dengan apa yang dialami pasien (penyakitnya)
serta sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pasien.
9.
bila
kebutuhan pasien sudah terpenuhi secara mandiri oleh pasien dan tingkat
kesehatan sudah mulai membaik bahkan sembuh maka pelayanan home care
dihentikan.
10.
tetapi bila
kondisi pasien semakin gawat dan memerlukan perawatan secara intensif, maka
dilakukan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih
intensif.
Sistem Rujukan :
rujukan dilakukan bila kondisi pasien lebih memburuk atau semakin gawat dan
memerlukan perawatan yang lebih intensif. rujukan akan dilakukan ke rumah sakit
melalui beberapa prosedur :
1.
pemberitahuan
kepada pihak pasien bahwa pasien harus di rujuk karena keadaannya yang semakin
memburuk.
2.
petugas
pelaksana home care pada pasien tersebut akan melaporkan kepada koordinator
kasus bahwa pasien tersebut perlu di rujuk.
3.
selanjutnya
koordinator kasus akan mengurus proses rujukan langsung ke bagian emergency
rumah sakit.
4.
pasien
langsung di rujuk.
5.
untuk
pembiayaan : setiap pelayanan yang dilakukan oleh tempat rujukan (rumah sakit)
maka sistem pembiayaan akan melalui administrasi rumah sakit.
6.
Keberlanjutan
pelayanan home care.ini terkait dengan apakah pelayanan home care akan
dilanjutkan atau dihantikan setelah pasien dirujuk ke rumah sakit.
11. Syarat-Syarat Pengadaan Home Care
1.
Ketenagaan
a.
Manajer
kasus, dengan kwalifikasi :
1)
Minimal
D.III
2)
Pemegang sertifikat
pelatihan home care
3)
Pengalaman kerja minimal 3 tahun
4)
Memiliki SIP,SIK,SIPP
b. Pelaksana pelayanan, dengan kwalifikasi :
1) Minimal
D.III
2)
Pemegang sertifikat pelatihan home care
3)
Pengalaman kerja minimal 3 tahun
4)
Memiliki SIP,SIK,SIPP
2.
Perijinan Home Care
a.
Berbadan
hukum ( yayasan, badan hukum lainnya )
b.
Permohonan
ijin ke Dinkes kabupaten/ Kota, dengan melampirkan:
1)
Rekomendasi PPNI
2)
Ijin prakik
perawat ( SIP, SIK, SIPP )
3)
Persyaratan
peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan transportasi
4)
Ijin lokasi bangunan
5)
.Ijin lingkungan
6)
Ijin usaha
7)
Persyaratan
tata ruang bangunan
12. Mekanisme Pelayanan Home Care
1.
Proses Penerimaan Kasus
a.
Home care
menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
b.
Pimpinan home
care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus
c.
Manajer
kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
2.
Proses Pelayanan Home Care
a.
Persiapan
1)
Pastikan identitas pasien
2)
Bawa denah/
petunjuk tempat tinggal pasien
3)
Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
4)
Pastikan
perlengkapan pasien untuk di rumah
5)
Siapkan file asuhan keperawatan
6)
Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b.
Pelaksanaan
1)
Perkenalkan
diri dan jelaskan tujuan.
2)
Observasi
lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
3)
Lengkapi data
hasil pengkajian dasar pasien
4)
Membuat rencana pelayanan
5)
Lakukan perawatan langsung
6)
Diskusikan
kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll
7)
Diskusikan
rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan
8)
Dokumentasikan kegiatan
c.
Monitoring dan evaluasi
1)
Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
2)
Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
3)
Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh
pelaksanan
d.
Proses penghentian pelayanan home care, dengan kriteria :
1)
Tercapai sesuai tujuan
2)
Kondisi pasien stabil
3)
Program rehabilitasi tercapai secara maximal
4)
Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
5)
Pasien di rujuk
6)
Pasien menolak pelayanan lanjutan
7)
Pasien meninggal dunia
- Keunggulan Program Home Care
1.
Dengan adanya
program poli home care di rumah sakit swasta maka pelayanan program home care
akan semakin efektif.
2.
Masyarakat akan
semakin tahu tentang program home care.
3.
Semakin membuat
pasien dan keluarga menjadi mandiri dalam pemeliharaan kesehatan
BAB V
ANALISA
Institusi Home Care swasta dapat didirikan dengan semacam membuat poli khusus
poli home care di rumah sakit tersebut, baik untuk satu jenis layanan maupun
layanan yang bervariasi. Untuk itu diperlukan perencanaan yang berdasarkan
kebutuhan pasar. Perencanaan berdasarkan kebutuhan pasar mengharuskan kita
untuk melakukan analisa eksternal dan internal.
1.
Analisa Interna
Analisa internal,
melihat pada ketersediaan sumber (alam, manusia dan dana) baik yang actual
maupun potensial. Selain ketersediaan dana juga perlu dianalisa komitmen
personil yang ada terhadap rencana pembentukan institusi Home Care. Komitmen
personil merupakan persyaratan mutlak yang harus di mililki untuk mengawali
suatu bisnis yang baru .
2.
Analisa Eksterna
Analisa eksternal,
memperhitungkan kecenderungan kebutuhan pasar baik jenis maupun jumlahnya.
Misalnya bila kita berada di daerah yang penduduknya kebanyakan berusia
produktif, maka sudah dapat diperkirakan bahwa pasar membutuhkan layanan
keperawatan yang berhubungan persoalan reproduksi, bayi serta balita. Analisa
eksternal juga melihat pesaing yang ada disekitar daerah tersebut, baik dalam
jumlah, jenis maupun kondisinya.
Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi HC, maka HC harus
memperhatikan hal-hal berikut :
1. Kemudahan (untuk dihubungi , untuk mendapatkan
informasi, untuk membuat janji)
2.
Selalu tepat janji, penting untuk
membina kepercayaan masyarakat pada institusi HC
3. Sesuai dengan standar yang telah di tetapkan, hal ini merupakan ciri
professional
4. Bersifat responsive terhadap keluhan, kebutuhan dan harapan klien
5. Mengembangkan hubungan kerja sama secara
internal dan eksternal untuk memperbaiki kualitas layanan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guna mewujudkan
visi dan misi Depkes RI maka RS swasta mencoba mengembangkan program home care
yang sebelumnya hanya ada di RS pemerintah. Home care
merupakan suatu program yang dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kuaklitas
hidup baik dari kebutuhan boi-psiko social dan spiritual
B. Saran
Untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat maka hendaknya rumah sakit swasta juga ikut
mendukung visi dan misi Depkes RI untuk mengembangkan pelayanan home care
dimasyarakat selain di rumah sakit pemerintah. Dan kepada masyarakat diharapkan
partisipasinya dan untuk perawat harus meningkatkan kualitas, wawasan dan
keterampilan.
DAFTAR
PUSTAKA
Depkes
RI.1990.Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jakarta:Depkes
RI
Dr.M.N Bustan.2000.Epidemiologi Pasien Tidak Menular.Jakarta:PT
Rineka Cipta
Hidayat, Lukman. 2009. Home Care dan "sedikit konsep untuk anda"
Mahyuddin.2006.Revitalisasi
Kesehatan Daerah Sumsel Melalui Paradigma Sehat.
Sumatra Selatan
Notoatmodjo,Soekidjo.1997.Ilmu
Kesehatan Masyarakat.Jakarta: PT Rineka Cipta
Potter
dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta:EGC
Pujawayan.
2011. Home Care.http://wayanpuja.wordpress.com/2011/05/13/home- care/ di akses
tanggal 02 Oktober 2011
http://mitramedical.blogspot.com/2010/03/home-care-ala-mitra-medical- service.html
di akses tanggal 02 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar