KESEHATAN REPRODUKSI MENOPAUSE
Menopause adalah pendarahan terakhir dari
uterus (rahim) yang masih dipengaruhi oleh hormon. Sedangkan menurut
Depkes RI (2001) menopause adalah
keadaan seseorang perempuan yang mengalami penurunan fungsi indung telur yang berakibat menurunnya produksi hormon
estrogen. Keadaan ini antara lain mengakibatkan terhentinya haid untuk
selamanya. Usia perempuan yang memasuki masa menopause berkisar antara 45-55 tahun. Sedangkan menurut Rachman dalam
Kasdu (2003) usia perempuan yang memasuki menopause terjadi pada umur 48-50
tahun.
Ø Faktor-faktor yang
mempengaruhi perempuan memasuki masa menopause
1.
Usia haid pertama kali
Semakin
muda seseorang mengalami haid pertama kali,semakin tua atau lama ia memasuki
masa menaopause.
2.
Faktor psikis
·
Berhubungan dengan
kadar hormon estrogen, gejala yang menonjol adalah berkurang , kurang tenaga
dan gairah, kurang konsentrasi mudah tersinggung , susah tidur, rasa
kekurangan, ketakutan.
·
Status pernikahan.
Perempuan menikah dan tidak bekerja katanya lebih lama memasuki masa menopause
dibandingkan dengan perempuan bekerja dan tidak menikah (Kasdu, 2003)
3.
Jumlah anak
Makin
sering seorang perempuan melahirkan maka semakin lama mereka memasuki masa
menopause (kasdu, 2003)
4.
Usia melahirkan
Semakin
tua seseorang maka semakin tua pula ia memasuki masa menopause ( Kasdu, 2003)
5.
Pemakaian kontrasepsi
Khusus
untuk wanita yang memasuki alat kontrasepsi hormonal akan lebih lama memasuki
masa menopause.
6. Merokok
Perempuan merokok akan lebih cepat
memasuki masa menopause.
Ø Perubahan tubuh pada
masa menopause
1.
Rahim (uterus) mengecil
karena menciutnya selaput lendir rahim
2.
Saluran indung telur
(tuba falopii) lipatannya menjadi lebih pendek, menipis dan mengkerut.
3.
Indung telur (ovarium)
makin berkurang
(saat
masa reproduksi jumlah bakal sel telur kira-kira 300.000)
4.
Leher rahim (serviks)
akan mengkerut
5.
Vagina (liang
senggama)dindingnya akan mengalami penipisan dan menyebabkan hilangnya
lipatan-lipatan vagina (rugae), berikutnya pembuluh darah dan penurunan elastisitas.
Sekret vagina menjadi encer.
6.
Vulva (mulut
kemaluan),jaringannya menjadi menipis karena berkurangnya/ hilangnya jaringan
lemak serta jaringan elastik. Menjadi mengkerut, sering timbul gatal-gatal
sakitsaat senggama. Rambut pubis berkurang.
7.
Payudara mendatar dan
mengendor, puting susu mengecil, kurang erektil, pigmentasi berkurang.
8.
Penimbunan lemak (
ediposita)
Penyebaran
lemak ditemukan ditungkai atas, pinggul,
perut bagian bawah dan lengan atas. Ditemukan kenaikan berat badan yang mencolok (karena turunnya estrogen dan
gangguan metabolisme lemak)
9.
Hipertensi
Akibat
gejolak panas terjadi suatu peningkatan tekanan darah baik systole (
batas atas) maupun diastole ( batas bawah). Peningkatan tekanan darah pada
menopause terjadi secara bertahap kemudian menetap dan lebih tinggi dari
tekanan darah sebelumnnya.
10.
Hiperkolesterolemia (
kolesterol tinggi)
Penurunan
kadar estrogen menyebabkan peningkatan kolesterol dan penurunan lemak total
yang nantinya menjadi penyebab utama timbulnya aterosklerosis ( perkapuran
pembuluh darah)
11.
Oteoponia ( penurunan
kadar mineral tulang) sampai menyebabkan osteoporosis ( pengeroposan tulang)
Dengan
turunnya kadar estrogen maka proses pematangan sel tulang (osteoblas) terhambat
dan dua hormon yang berperan yaitu vitamin D dan PHT ( paratyroid hormon) pun
turun sehingga dimulainya proses berkurangnya kadar mineral tulang.
Ø Gejala –gejala klinis
yang muncul pada perempuan yang memasuki menopause
1.
Turunnya fungsi indung telur mengakibatkan hormon estrogen
dan progesteron sangat berkurang di dalam tubuh perempuan. Kekurangan hormon
estrogen ini menyebabkan keluhan-keluhan yang disebut Sindroma defisiensi
etrogen yaitu:
·
Gejala panas, vertigo,
keringat banyak rasa kedinginan, berdebar- debar, migren, nyeri otot, nyeri pinggang, mudah tersinggung,
merasa tertekan, lelah psikis, susah tidur, merasa ketakutan, konflik keluarga,
gangguan di tempat kerja, sakit bersenggama gangguan haid, keputihan, gatal
pada vagina, susah kencing,libido menurun, keropos tulang, gangguan sirkulasi,
kenaikan kolestrol, adipositas.
·
Gejala- gejala tersebut
muncul diawali dengan keluhan gangguan haid yang mulai jarang atau jumlah darah
haid yang bnyak dan ini dihubungkan dengan kegagalan ovulasi serta penurunan
kadar estrogen.
Ø Masalah Kesehatan
akibat menopause
1.
Rasa panas di dada yang
menjalar ke arah wajah (hot flush). Gejala ini sering timbul pada malam hari
sehingga menyebabkan terbangun dari tidur. Gejala ini terjadi bisa dalam waktu
15 menit sampai 1 jam. Pada saat terjadi gejolak panas, kulit menjadi kemerahan
di daerah dada, leher dan wajah dan terasa sedikit hangat saat diraba. Gejala
akan berkurang bila udara dingin. Rasa panas ini akan menghilang setelah 4-5
tahun pasca menopause.
2.
Gangguan psikologi yaitu mudah tersinggung, mudah marah, kurang
percaya diri, sukar konsentrasi, perubahan prilaku, menurunnya daya ingat,
kehilangan gairah seksual, dll.
3.
Kelainan kulit,rambut,
gigi dan keluhan pada sendi dan tulang.
4.
Gangguan mata ( mata
terasa kering dan kadang terasa gatal
karena produksi air mata berkurang).
5.
Gangguan saluran kemih
dan alat kelamin ( sering keputihan, sukar menahan kencing, kering, gatal mudah
infeksi saluran kemih).
6.
Osteoporosis (
kerapuhan tulang akibat kurang vitamin D dan kalsium serta kurang berolahraga).
7.
penyakit jantung
koroner yaitu akibat dari berkurangnya hormon estrogen dapat menurunkan kadar
kolesterol baik ( HDL ) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat ( LDL ) yang
meningkatkan kerja penyakit jantung koroner pada wanita.
8.
Kepikunan ( Dimensia
Tipe alzheimer ) yaitu kekurangan hormon estrogen mempengaruhi susunan
saraf pusat/otak, sehingga menyebabkan
kesulitan konsentrasi, kehilangan ingatan pada peristiwa jangka pendek.
Ø Upaya mengatasi masalah
pada masa menopause
1.
Pemeriksaan alat
kelamin wanita bagian luar, liang rahim, dan leher rahim untuk melihat kelainan
yang mungkin ada seperti lecet,
keputihan, benjolan atau tanda radang.
2.
Pap smear yang
dilakukan setahun sekali untuk melihat adanya tanda radang dan deteksi awal
bagi kemungkinan adanya kanker pada saluran reproduksi.
3.
Periksa payudara
sendiri (SADARI) untuk melihat pembesaran atau tumor payudara akibat penurunan
kadar estrogen / karena adanya hormon pengganti.
4.
Penggunaan bahan
makanan yang mengandung unsur fito –esdtrogen yang cukup seperti kedelai dan
pepaya.
5.
Penggunaan bahan
makanan sumber kalsium seperti susu, keju, ikan teri, dll.
6.
Menghindari makanan
yangt mengandung banyak lemak, kopi dan alkohol.
7.
Pemeriksaan kesehatan
umum secara rutin seperti tensi, timbang berat badan, rekam jantung.
8.
Pemeriksaan
laboratorium ( gula darah, kolesterol ).