LOGOTERAPI
BAB
I
PENDAHULUAN
Secara literal, logoterapy mempunyai arti terapi melalui pemaknaan. Merupakan suatu terapi yang bersifat direktif dan terus menerus yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat secara spesifik pada situasi yang amat penting, dapat juga dilakukan oleh mereka sendiri secara mendalam atau secara tidak langsung dimana sasarannya yakni para pecandu obat bius, para pemabuk atau penderita depresi. Logoterapi juga menggunakan teknik tertentu untuk mengatasi phobia (rasa takut yang berlebihan), kegelisahan, obsesi tak terkendali dari pemakai obat-obatan terlarang. Selain itu juga termasuk untuk mengatasi kenakalan remaja, konsultasi terhadap masalah memilih pekerjaan dan membantu semua masalah dalam kehidupan.
Kita
dikaitankan dengan konseling maka Konseling logoterapi suatu pendekatan yang
digunakan untuk membantu individu mengatasi masalah ketidakjelasan makna dan
tujuan hidup, yang sering menimbulkan kehampaan dan hilangnya gairah hidup.
Konseling logoterapi berorientasi pada masa depan (future oriented) dan
berorientasi pada makna hidup (meaning oriented). Relasi yang dibangun antara
konselor dengan konseli adalah encounter, yaitu hubungan antar pribadi yang
ditandai oleh keakraban dan keterbukaan, serta sikap dan kesediaan untuk saling
menghargai, memahami dan menerima sepenuhnya satu sama lain.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teori yang
Mendasari Logoterapi
1. Ekstensialisme
Merupakan keberadaan orang hidup yang pada hakikatnya kebebasan dari hasrat/ambisi dan pertanggung jawaban. Yang terpenting bagaimana memaknai kehidupan itu. Whilst Freud menyatakan bahwa manusia mempunyai hasrat untuk senang, dan Adler mengatakan hasrat sebagai kekuatan, Frankl mengatakan kita harus mempunyai hasrat yang bermakna. Seandainya terjadi frustrasi, kerja saraf berhenti “neogenik” Frankl mengemukakan bahwa dimensi spiritual (neotik) dari manusia seharusnya diikutsertakan kepada dimensi pisik dan kejiwaan. Frankl akhirnya memaknai adanya sisi positif yang khas pada setiap orang dalam suatu keadaan. Setiap peristiwa menawarkan situasi yang berubah-ubah terus menerus dan juga memberikan sebuah makna khusus yang penuh dengan tantangan. Maknanya tidak dapat dibuat-buat tetapi harus dihayati sendiri.
Merupakan keberadaan orang hidup yang pada hakikatnya kebebasan dari hasrat/ambisi dan pertanggung jawaban. Yang terpenting bagaimana memaknai kehidupan itu. Whilst Freud menyatakan bahwa manusia mempunyai hasrat untuk senang, dan Adler mengatakan hasrat sebagai kekuatan, Frankl mengatakan kita harus mempunyai hasrat yang bermakna. Seandainya terjadi frustrasi, kerja saraf berhenti “neogenik” Frankl mengemukakan bahwa dimensi spiritual (neotik) dari manusia seharusnya diikutsertakan kepada dimensi pisik dan kejiwaan. Frankl akhirnya memaknai adanya sisi positif yang khas pada setiap orang dalam suatu keadaan. Setiap peristiwa menawarkan situasi yang berubah-ubah terus menerus dan juga memberikan sebuah makna khusus yang penuh dengan tantangan. Maknanya tidak dapat dibuat-buat tetapi harus dihayati sendiri.
2. Stoicisisme
(tenang/sabar/tabah)
Sikap
ketabahan/sabar/tenang juga harus dimiliki, karena tidak ada masalah yang tidak
ada dalam dunia ini. Kita selalu dapat menentukan sikap menolong diri sendiri.
Manusia yang berpendirian dan berkeyakinan selalu dapat berubah tetapi juga
tergantung pada penafsiran mereka terhadap masalah. Bahkan dalam alam kematian
dan penderitaan, dengan menujukkan keteguhan hati kita dapat memposisikan diri
dalam situasi yang bermakna.
3. Pengalaman
Pribadi Frankl (dalam studinya sebagai Psikiater)
“Ini adalah pelajaran, Selama tiga tahun saya menghabiskan waktu untuk belajar di Auschwitz dan Dachau, hal lain sama keadaanya, untuk melestarikan suasana belajar yang berorientasi kepada suatu tugas dimasa mendatang, atau menjadi manusia yang berharga, menanti masa depan, untuk sebuah makna yang harus diwujudkan dimasa mendatang. Tetapi Logoterapi merupakan perolehan ide-ide oleh Frankl dan improfisasi bahwa tidak semua yang nyata berkaiatan dengan pengalamannya dalm mempelajari atau makna dari kehidupan.
“Ini adalah pelajaran, Selama tiga tahun saya menghabiskan waktu untuk belajar di Auschwitz dan Dachau, hal lain sama keadaanya, untuk melestarikan suasana belajar yang berorientasi kepada suatu tugas dimasa mendatang, atau menjadi manusia yang berharga, menanti masa depan, untuk sebuah makna yang harus diwujudkan dimasa mendatang. Tetapi Logoterapi merupakan perolehan ide-ide oleh Frankl dan improfisasi bahwa tidak semua yang nyata berkaiatan dengan pengalamannya dalm mempelajari atau makna dari kehidupan.
B. Teknik - Teknik Logoterapi
1.
Intensi Paradoksikal
Para ahli terapi menganjurkan pasien untuk; mengarahkan keinginan, bahkan mengatasi apa yang menjadi ketakutan/kekhawatiran mereka.
Para ahli terapi menganjurkan pasien untuk; mengarahkan keinginan, bahkan mengatasi apa yang menjadi ketakutan/kekhawatiran mereka.
·
Digunakan untuk yang terobsesi, keadaan
terjerumus, dan phobia (tidak untuk pasien skizoprenia)
·
Kasusnya berguna untuk mengurangi kegelisahan,
seringkali bekerja dengan tergesa-gesa.
·
Kapasitas manusia untuk bergerak for
self-detacement, seringkali dilakukan dengan rasa humor.
·
Hans Gerz” mengatakan bahwa kesuksesan dari
Intensi paradoksikal mencapai keberhasilan antar 80-90% dari kasus.
Suatu kasus dari sweating doktor (dari psikoterapi dan eksistensialisme, p 139) Seorang dokter muda mengalami Hidrophobia hebat (kronis) suatu hari ia bertemu atasannya di jalan, karena sudah lama menjalin persahabatan, dia memperhatikan bahwa dia sedang mengalami masa-masa diluar dugaannya. Dimasa akan datang dalam masa yang hampir sama dia berharap untuk mencapai puncak kejayaan, dan kegelisahan dirasakan sangat cepat sehingga mempengaruhi semangat kerja dalam bentuk lingkaran setan. Kita memperingati pasien, bahkan dalam kegelisahan yang berulang-ulang. Untuk merubahnya sudah banyak yang diusahakan dengan keringatnya. Seminggu kemudian dia kembali melaporkan/memberitahu bahwa dia bertemu degan seseorang yang dapat memicu kegelisahannya, dia berkata pada diri sendiri, “saya hanya mengeluarkan 10 liter keringat sebelumnya, tetapi sekarang saya akan mengeluarkan 10 liter untuk berikutnya”. Apakah hasil dari resolusi paradoksikal ini? Selama 4 tahun penyakit phobia dideritanya, dia mempunyai kemampuan lebih hanya setelah satu sesi untuk membebaskan dirinya menjadi lebih baik.
Suatu kasus dari sweating doktor (dari psikoterapi dan eksistensialisme, p 139) Seorang dokter muda mengalami Hidrophobia hebat (kronis) suatu hari ia bertemu atasannya di jalan, karena sudah lama menjalin persahabatan, dia memperhatikan bahwa dia sedang mengalami masa-masa diluar dugaannya. Dimasa akan datang dalam masa yang hampir sama dia berharap untuk mencapai puncak kejayaan, dan kegelisahan dirasakan sangat cepat sehingga mempengaruhi semangat kerja dalam bentuk lingkaran setan. Kita memperingati pasien, bahkan dalam kegelisahan yang berulang-ulang. Untuk merubahnya sudah banyak yang diusahakan dengan keringatnya. Seminggu kemudian dia kembali melaporkan/memberitahu bahwa dia bertemu degan seseorang yang dapat memicu kegelisahannya, dia berkata pada diri sendiri, “saya hanya mengeluarkan 10 liter keringat sebelumnya, tetapi sekarang saya akan mengeluarkan 10 liter untuk berikutnya”. Apakah hasil dari resolusi paradoksikal ini? Selama 4 tahun penyakit phobia dideritanya, dia mempunyai kemampuan lebih hanya setelah satu sesi untuk membebaskan dirinya menjadi lebih baik.
Kamu Seorang
Logoterapi
Dalam kasus
berikut, apa yang disebut sebagai intensi Paradoksikal, bila ada, apa yang akan
kamu anjurkan?
·
Seoarang anak/manusia akan merasa takut tentang
sebab kematian dari serangan jantung. Untuk menjaga kesehatan agar ebih baik ia
harus melakukan cek pisik.
·
Suatu obsesi akan muncul karena fokus setiap
waktu, dan saatnya menghindari perbuatan jahat dalam keseharian.
·
Seorang manusia muda menghampirimu untuk
menghindari kegagapan. Apa tanggapanmu? dan pertimbanganmu?
·
Seorang schizoprenia membuat gelisah masyarakat,
dia melihat sesuatu tabung agar keluar darinya
a. Derefleksi
Ahli terapi mengalihkan dan menjauhkan pasien dari masalah-masalah mereka dengan cara memberikan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.
Ahli terapi mengalihkan dan menjauhkan pasien dari masalah-masalah mereka dengan cara memberikan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.
1)
Gunakan secara spesifik disfungsi seksual. Derefleksi
terindikasi karena kamu berpikir lebih tentang potensi sek, yang jarang kamu
mencapainya.
2)
Jangan hanya mengandalkan cerita mereka untuk berhenti
berpikir tentang suatu kebutuhan untuk meniru sesuatu yang positif (contoh;
insomnia, jangan hanya menyuruh mereka berhenti mencoba untuk tidur, mengatakan
kepada mereka untuk menghitung biri-biri)
3)
Secara umum, Logoterapi dapat dilihat sebagai refleksi
kembali kondisi pasien dari masalah yang ada dalam mencari makna hidup. Pasien
ditinjau kembali tentang gangguan mereka sebagai sesuatu yang lain melebihi
dari diri mereka sendiri.
Nasihat Frankl kepada Anna siswa seni berumur 19 tahun yang mengalami gejala schizofrenia yang sangat berat. Dia menilai diri sendiri sebagai seorang yang labil dan perlu bantuan.
Nasihat Frankl kepada Anna siswa seni berumur 19 tahun yang mengalami gejala schizofrenia yang sangat berat. Dia menilai diri sendiri sebagai seorang yang labil dan perlu bantuan.
Pasien: Apa yang
akan saya alami?
Frankl: Jangan
menyusahkan diri sendiri. Jangan masuk kedalam sumber masalahmu, biarkan ini
menjadi tugas dokter kita, kita akan berusaha mengatasi krisis. Baiklah jangan
ada perkataan, kamu mengisyaratkan suatu maksud pekerjaan seni ya?
Pasien: Tetapi ini
suatu kekacauan dari dalam…….
Frankl: Jangan
abaikan kekacauanmu, tetapi kembalikan semangat hidupmu yang menunggumu. Tidak
ada apa-apa dari sudut hatimu yang paling dalam, tetapi aktualisasikan dirimu
dimasa yang akan datang.
Pasien: Tetapi,
apakah benar ini masalah saya?
Frankl: Jangan kau
ungkapkan pertanyaan seperti ini. Apapun proses patologikal yang mengawali
penderitaan psikologismu, kami akan menjagamu, karena itu jangan terbawa oleh
perasaan yang menghantuimu. Anggap mereka sebagai perantara, kita akan
membuatkamu menghilangkan perasaan itu, jangan pikirkan itu, jagan pula melawannya.
Bayangkan saja terdapat selusin benda-benda berharga, pekerjaan menunggu
kreativitasmu, dan tidak ada seorangpun yang dapat mencapai dan
menyelesaikannya kecuali Anna sendiri. Tidak seorangpun dapat mengembalikan
pekerjaan ini. Hal yang begini akan menjadi karya senimu, dan seandainya kamu
tidak mengaturnya, dia mungkin tidak akan menciptakan kreasi seni selamanya.
Pasien: Dokter, saya
percaya dengan apa yang kamu katakan. Ini merupakan suatu pesan yang amat
menyenangkan.
b. Pemaknaan
Terhadap Orientasi
Para ahli terapi
mencoba untuk memaknai ketajaman dan sensitivitas pasien terhadap masa lalu,
masa sekarang, dan masa yang akan datang, dan secara kreatif penuh dengan
pendirian dan pengalaman.
1) Pemaknaan
terhadap nilai-nilai kreatif
Frankl mengatakan
bahwa aturan-aturan logotherapi meliputi perluasan dan pengembangan sisi nyata
dari pasien karena keseluruhan itu memiliki nilai-nilai yang dapat dilihat dan
dirasakannya. Sumber utama dari makna dapat dirasakan melalui penghargaan yang
kita berikan, penrimaan dan perlakuan.
2) Pemaknaan
Melalui Nilai-nilai Pengalaman
Frankl (sebagai
seorang dokter jiwa) dalam tulisannya “mari kita segera menjadi seorang pendaki
gunung yang dapat menyaksikan sunset (terbitnya matahari) di Alpin dan juga
berpergian sambil menikmati keindahan alam, bahwa dia meresakan makin kesepian
dan tidak suka dengan masa lalu dan membiarkannya setelah pengalaman hidup
muncul lagi tetapi semua tidak berarti
3) Pemaknaan
nilai-nilai pengahayatan sikap
Frankl yakin bahwa
kita selalu punya kebebasan untuk mencari pemaknaan melalui penghayatan sikap
bahkan dalam situasi yang tidak mendukung sekalipun.
Sebagai contoh, Seorang senior mengalami depresi, dia tidak menerima kenyataan dari kehilangan istrinya yang didukung oleh keterlibatannya.
Frankl bertanya “ Apa yang akan terjadi jika kamu yang meninggal lebih dulu, dan istrimu bertahan hidup? Oh, desah pasien” Baginya akan sangat menyakitkan; betapa menderitanya dia.
Frankl Melanjutkan pertanyaan; Kamu lihat bagaimana penderitaan yang dialaminya, dan kamu yang telah menyebabkan ini, tetapi sekarang kamu harus membayar dengan hidup tanpanya dan selalu berduka. Tidak ada kata menyesal, tetapi Frankl langsung berjabatan tangan dan dengan tenang meninggalkan kantornya (pencarian makna hidup dari seorang manusia).
Sebagai contoh, Seorang senior mengalami depresi, dia tidak menerima kenyataan dari kehilangan istrinya yang didukung oleh keterlibatannya.
Frankl bertanya “ Apa yang akan terjadi jika kamu yang meninggal lebih dulu, dan istrimu bertahan hidup? Oh, desah pasien” Baginya akan sangat menyakitkan; betapa menderitanya dia.
Frankl Melanjutkan pertanyaan; Kamu lihat bagaimana penderitaan yang dialaminya, dan kamu yang telah menyebabkan ini, tetapi sekarang kamu harus membayar dengan hidup tanpanya dan selalu berduka. Tidak ada kata menyesal, tetapi Frankl langsung berjabatan tangan dan dengan tenang meninggalkan kantornya (pencarian makna hidup dari seorang manusia).
C.
Studi Kasus
Harold (Chris Wurm)
Harold
seorang warga Australia berusia paruh baya yang kehidupannya dengan cepat
berubah carut-marut diluar kontrol seperti seorang pemabuk. Masalah
keuangan/ekonomi tidak didukung oleh sejumlah biaya yang dihabiskan untuk minum
dan pengaruh beban pekerjaan (stress). Simpati istrinya berkurang disamping ia
juga punya masalah tidur tengah malam. Dia pulang untuk menemui Chris Wurm,
seorang GP ahli Logotherapi. Wurm mengkombinasikan pendekatan medis sebagai
contoh pemberian informasi terhadap bahaya minuman-minuman juga dilakukan
dengan logotherapi. Roda kehidupan Harol kembali bergulir, liku-liku sisi
alkohol dari kehidupannya dan tak bisa dihindari. Werm berkata “ bahwa
memungkin untuk memikirkan apayang dia ketahui dan dapat menentukan pilihan dan
menjalani kehidupan dengan berbagai cara (penekanan logotherapi dapat
dipertanggung jawabkan). Cerminan dari suatu pilihan yang membawa perubahan
baginya (ini adalah orientasi terhadap makna penghayatan dan nilai), dan
terdapat gambaran masa masa mendatang. Perannya sangat menentukan dan menjadi
efektif, setiap kali ia memandang betapa akal piciknya menjadi bumerang (api
dalam sekam).
Penafsiran Logotherapi
a.
Kekuatan
·
Inspirasi kehidupan Viktor Frankl
·
Pemahaman relatif sederhana, perubahan kehidupan
yang potensial dan terus berkembang
·
Dimensi pertahanan hidup tidak mengalamatkan
terapi yang lain
·
Selalu optimis dan bersifat konstruktif
b. Ruang
lingkup
·
Terlalu menganut paham otoriterkah?
·
Terlalu religius dan dan tidak berbau saintifik
atau tepatkah?
·
Apakah terlalu bergantung pada intusi Frankl? Sangat
terbataskah?
D. Pengembangan Logoterapi
1.
Usaha-usaha untuk mempertahankan nilai makna agar lebih
sistematis
James Crumbaugh, penemu arti makna hidup, yang mencetuskan latihan-latihan tertentu yang ditujukan pada kliennya untuk mendukung pencapaian makna dan nilai. Gagasan bekerja diluar batas nilai dan betapa kamu harus memenuhi kebutuhan mereka, dengan demikian tercapailah arti kehidupan yang bermakna. Crumbaugh juga mengemukakan 6 daftar yang digunakan seluruh analisis.
James Crumbaugh, penemu arti makna hidup, yang mencetuskan latihan-latihan tertentu yang ditujukan pada kliennya untuk mendukung pencapaian makna dan nilai. Gagasan bekerja diluar batas nilai dan betapa kamu harus memenuhi kebutuhan mereka, dengan demikian tercapailah arti kehidupan yang bermakna. Crumbaugh juga mengemukakan 6 daftar yang digunakan seluruh analisis.
·
Sasaran jangka panjang khidupan, ambisi, tujuan
dan keinginan yang terpendam sepanjang klien dapat mengingatnya termasuk
pertimbangan hal-hal yang tidak penting dan tidak mendesak.
·
Sumber kekuatan dari kepribadian, faktor fisik
dan lingkungan sekitar sebagai faktor keberuntungan.
·
Titik lemah dari kepribadian seseorang,
kegagalan merupakan pertanda keburukan.
·
Masalah-masalah khusus yang menimbulkan konflik
berkepanjangan klien.
·
Harapan hidup/tantangan masa depan. Perbedaan
dengan yang pertama akni lebih menekankan masa yang akan datang berdasarkan
ambisi-ambisi masa lalu
·
Rencana masa depan, segera, dan dengan rentang
yang lama.
Saya sendiri dalam pekerjaan harus memaksakan diri untuk masuk kedalam kerangka kerja yang lebih luas yang tidak hanya menemukan hal-hal yang bermakna dan dapat dihargai, tetapi juga untuk mempertahankan apapun mereka sungguh-sungguh.
Saya sendiri dalam pekerjaan harus memaksakan diri untuk masuk kedalam kerangka kerja yang lebih luas yang tidak hanya menemukan hal-hal yang bermakna dan dapat dihargai, tetapi juga untuk mempertahankan apapun mereka sungguh-sungguh.
2.
Usaha-usaha menempatkan Logoterapi pada pijakan yang
lebih Saintifik
Wong & Fry’s “the human quest for meaning” (1988) memaparkan suatu usaha dengan melakukan tes yang dapat diuji dilakukan oleh para ahli psikologi secara ketat dan terbaru yang berpusat pada makna. Suatu kemajuan yakni meningkatkan penghargaan hidup untuk memperbaiki penyelesaian hambatan-hambatan kehidupan pada lama pemikiran, dengan demikian bisa ditentukan kalau pasien bisa sembuh oleh logoterapi dan mengukur/mentukan perkembangan mereka.
Wong & Fry’s “the human quest for meaning” (1988) memaparkan suatu usaha dengan melakukan tes yang dapat diuji dilakukan oleh para ahli psikologi secara ketat dan terbaru yang berpusat pada makna. Suatu kemajuan yakni meningkatkan penghargaan hidup untuk memperbaiki penyelesaian hambatan-hambatan kehidupan pada lama pemikiran, dengan demikian bisa ditentukan kalau pasien bisa sembuh oleh logoterapi dan mengukur/mentukan perkembangan mereka.
E.
Tujuan
Logoterapi
Tujuan dari
logoterapi adalah agar setiap pribadi:
1. memahami adanya potensi dan sumber daya
rohaniah yang secara universal ada pada setiap orang terlepas dari ras, keyakinan
dan agama yang dianutnya;
2. menyadari
bahwa sumber-sumber dan potensi itu sering ditekan, terhambat dan diabaikan
bahkan terlupakan;
3. memanfaatkan
daya-daya tersebut untuk bangkit kembali dari penderitaan untuk mamp[u tegak
kokoh menghadapi berbagai kendala, dan secara sadar mengembangkan diri untuk
meraih kualitas hidup yang lebih bermakna.
F. Pandangan Logoterapi terhadap Manusia
1. Menurut
Frankl manusia merupakan kesatuan utuh dimensi ragawi, kejiwaan dan spiritual.
Unitas bio-psiko-spiritual.
2. Frankl
menyatakan bahwa manusia memiliki dimensi spiritual yang terintegrasi dengan
dimensi ragawai dan kejiwaan. Perlu dipahami bahwa sebutan “spirituality” dalam
logoterapi tidak mengandung konotasi keagamaan karena dimensi ini dimiliki
manusia tanpa memandang ras, ideology, agama dan keyakinannya. Oleh karena
itulah Frankl menggunakan istilah noetic sebagai padanan dari spirituality,
supaya tidak disalahpahami sebagai konsep agama.
3. Dengan
adanya dimensi noetic ini manusia mampu melakukan self-detachment, yakni dengan
sadar mengambil jarak terhadap dirinya serta mampu meninjau dan menilai dirinya
sendiri.
4. Manusia
adalah makhluk yang terbuka terhadap dunia luar serta senantiasa berinteraksi
dengan sesama manusia dalam lingkungan sosial-budaya serta mampu mengolah
lingkungan fisik di sekitarnya.
Logoterapi sebagai Teori Kepribadian
Kerangka pikir teori kepribadian
model logoterapi dan dinamika kepribadiannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Setiap orang selalu mendambakan
kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam pandangan logoterapi kebahagiaan itu tidak
datang begitu saja, tetapi merupakan akibat sampingan dari keberhasilan
seseorang memenuhi keinginannya untuk hidup bermakna (the will to meaning).
Mereka yang berhasil memenuhinya akan mengalami hidup yang bermakna (meaningful
life) dan ganjaran (reward) dari hidup yang bermakna adalah kebahagiaan
(happiness). Di lain pihak mereka yang tak berhasil memenuhi motivasi ini akan
mengalami kekecewaan dan kehampaan hidup serta merasakan hidupnya tidak
bermakna (meaningless). Selanjutnya akibat dari penghayatan hidup yang hampa
dan tak bermakna yang berlarut-larut tidak teratasi dapat mengakibatkan
gangguan neurosis (noogenik neurosis) mengembangkan karakter totaliter
(totalitarianism) dan konformis (conformism).
G.
Komponen-Komponen
Konseling Logoterapi
Komponen-komponen pribadi dalam konseling logoterapi adalah kemampuan,
potensi, dan kualitas insane dari diri konseli yang dijajagi, diungkap, dan
difungsikan pada proses konseling dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap
makna dan tujuan hidupnya.
Dalam logoterapi usaha meningkatkan kesadaran atas kualitas dan kemampuan
pribadi- seperti pemahaman diri, pengubahan sikap, pengarahan diri,
tanggungjawab, komitmen, keimanan, cinta kasih, hati nurani, penemuan makna
hidup-merupakan hal-hal penting yang menentukan keberhasilan konseling. Selain
itu konseli disadarkan pula atas rasa tanggungjawab untuk mengubah sikap dan perilakunya
menjadi lebih baik dan lebih sehat serta bermanfaat bagi diri dan
lingkungannya.
BAB
III
PENUTUP
Konseling logoterapi merupakan konseling untuk membantu individu mengatasi masalah ketidakjelasan makna dan tujuan hidup, yang sering menimbulkan kehampaan dan hilangnya gairah hidup. Konseling logoterapi berorientasi pada masa depan (future oriented) dan berorientasi pada makna hidup (meaning oriented). Relasi yang dibangun antara konselor dengan konseli adalah encounter, yaitu hubungan antar pribadi yang ditandai oleh keakraban dan keterbukaan, serta sikap dan kesediaan untuk saling menghargai, memahami dan menerima sepenuhnya satu sama lain.
Logoterapi mengajarkan bahwa setiap kehidupan
individu mempunyai maksud, tujuan, makna yang harus diupayakan untuk ditemukan
dan dipenuhi. Hidup kita tidak lagi kosong jika kita menemukan suatu sebab dan
sesuatu yang dapat mendedikasikan eksistensi kita. Namun kalaulah hidup diisi
dengan penderitaaan pun, itu adalah kehidupan yang bermakna, karena keberanian
menanggung tragedi yang tak tertanggungkan merupakan pencapaian atau prestasi
dan kemenangan.