Rabu, 26 September 2012

Makalah Obat Antitoksin


 OBAT ANTITOKSIN


BAB I
PENDAHULUAN

Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang mempunyai sifat menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi bakteri, di dalam sel bakteri tersebut terkandung gen yang menguntungkan.
  • Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang dapat mengendalikan produksi antitoksin.
  • Jika oleh DNA virus, DNA manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan mengandung gen manusia penghasil antitoksin.
  • Jadi, yang mulanya gen bakteri tidak mengandung antitoksin manusia, sekarang mampumemproduksi antitoksin manusia.
  • Pembelahan akan terus-menerus dilakukan oleh bakteri.
  • Setiap bakteri baru dipastikan mengandung antitoksin yang dihasilkan oleh DNA manusia.
  • Antitoksin dapat dipisahkan dan dimanfaatkan untuk pelawan penyakit pada manusia.
  • Dengan rekayasa genetik, dapat dikatakan bahwa virus dapat dimanfaatkan sebagai perantara gen manusia atau gen makhluk hidup lainnya untuk masuk ke dalam sel bakteri agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen manusia atau gen makhluk hidup lain.




BAB II
PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN
Antitoxin adalah sebuah antibodi dengan fungsi untuk menetralisir racun. Antitoxin pasti diproduksi oleh hewan, tumbuhan, dan bakteri. Meskipun antitoxin sangat berguna untuk menetralisir racun, antitoxin dapat membunuh bakteri dan mikroogranisme lainnya. Antitoxin dibuat dalam organisme, tapi dapat dimasukan kedalam organisme lainnya, termasuk manusia.
 Antiserum atau antitoksin merupakan zat anti terhadap toksin. Zat toksin ini berasal dari sejenis racun yang dikeluarkan oleh kuman atau virulen. Racun ini dikeluarkan dari hewan (zootoksin) dan tumbuhan (fitotoksin).

B.     Fungsi obat antitoksin
Zat antitoksin ini digunakan sebagai penangkal dari berbagai macam penyakit pada manusia. Zat ini menggunakan serum binatang, tumbuhan, atau manusia yang telah dibuat kebal terhadap suatu penyakit akibat racun tersebut. Antitoksin yang biasa digunakan untuk menetralkan racun di dalam tubuh adalah antitetanus serum (ATS), antidifteri serum (ADS), dan serum antibisa ular (SABU), dan jenis antitoksin lainnya. Antitoksin dapat digunakan human tetanus immunoglubin (TIG)

C.     Cara pemberian obat antitoksin
Prosedur ini memerlukan penyuntikan untuk menyuntik binatang dengan kandungan yang aman. Lalu, tubuh binatang membuat antitoxin diperlukan untuk menetralisir racun. Nantinya, darah ditarik dari binatang. Saat antitoxin diterima dari darah, antitoxin akan dimasukan ke manusia atau binatang lainnya, termasuk kekebalan pasif. (catatan: gunakan antitoxin manusia untuk manusia).
Antitoksin dapat digunakan Human Tetanus Immunoglobulin (TIG) dengan dosis 3000 – 6000 U. Satu kali pemberian saja secara IM tidak boleh secara intravena. Karena TIG mengandung “anti complementary aggregates of globulin”, yang mana ini dapat mencetuskan reaksi alergi yang serius. Bila TIG tidak ada dianjurkan menggunaan tetanus antitoksin yang berasal dari hewan dengan dosis 40000 U. Dengan cara pemberian adalah 20000 U dari antitoksin dimasukan kedalam 200 cc cairan Nacl fisiologis diberikan secara intravena. Pemberian harus sudah diselesaikan dalam waktu 30 – 45 menit. Setengah dosis yang tersisa 20000 U diberikan secara IM pada daerah sebelah luar.

D.    Jenis – jenis obat antitoksin
1.      Serum anti bisa ular
-          Nama dan struktur : serum anti bisa ular polivalen (kuda)
-          Keterangan : serum polivalen yang berasal dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap bisa ular yang memiliki efek neurotoksik (ular yang jenis naja sputatrix : ular cobra, bungarus fasciatus : ular belang ) dan hemotoksik (ular ankystrodon rhodostoma- ular tanah)
-          Indikasi : untuk pengobatan terhadap gigitan ular berbisa.
-          Dosis, cara pemberian dan lama pemberian
Pemilihan anti bisa ular tergantung dari spesies ular yang menggigit. Dosis yang tepatsulit untuk ditentukan karena tergantung dari jumlah bisa ular yang masuk peredaran darah korban dan keadaan korban sewaktu menerima antiserum. Dosis pertama sebanyak 2 vial @ 5 ml sebanyak 2% dalam faal diberikan sebagai infus dengan kecepatan 40 – 80 tetes per menit. Kemudian diulang setiap 6 jam. Apabila diperlukan (misalnya gejala – gejala berkurang atau bertambah) anti serum dapat terus diberikan setiap 24 jam sampai maksimum (80 – 100 ml). Antiserum yang tidak diencerkan dapat diberikan langsung sebagai suntikan intravena dengan sangat perlahan – lahan. Dosis antiserum untuk anak-anak sama atau lebih besar daripada dosis untuk dewasa.
-          Stabilitas penyimpanan
Disimpan pada suhu 2 – 8 C dalam lemari es, jangan dalam freezer. Kadaluarsa 2 tahun.
-          Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi absolut pada terapi anti bisa ular , terapi diperlukan dan biasanya digunakan untuk menyelamatkan jiwa manusia.
-          Efek samping
1.      Reaksi anafilaktif ; jarang terjadi, tetapi ada timbulnya dapat segara atau dalam waktu beberapa jam sesudah suntikan.
2.      Serum sickness ; dapat timbul 7-10 hari setelah suntikan berupa demam , gatal-gatal , sesak nafas dan gejala alergi lainnya.
3.      Demam disertai menggigil yang biasanya tinbul setelah pemberian serum secara intravena.
4.      Rasa nyeri pada tempat suntikan ; yang biasanya timbul pada penyuntikan serum dalam jumlah besar. Reaksi ini biasanya terjadi dalam 24 jam.
-          Interaksi
Dengan obat lain: belum ada interaksi signifikan yang dilaporkan.
Dengan makanan : -
-          Pengaruh
o   Terhadap kehamilan : tidak ada data mengenai anti bisa ular pada kehamilan. Keuntungan penggunaan terhadap ibu dan bayi melebihi kemungkinan resiko  penggunaan serum anti bisa ular.
o   Terhadap ibu menyusui : tidak ada data. Keuntungan pengunaan terhadap ibu melebihi kemungkinan resiko pada bayi.
o   Terhadap anak-anak : anak-anak mempunyai resiko yang lebih besar terhadap envenoming yang parah karena masa tubuh yang lebih kecil dankemungkinan aktifitas fisik yang lebih besar. Anak- anak membutuhkan dosis yang sama dengan dewasa , dan tidak boleh diberikan dosis anak berdasarkan berat badan disebabkan hal ini dapat menimbulkan perkiraan dosis yang lebih rendah. Jumlah serum anti bisa ular yang diperlukan tergantung dari jumlah bisa ular yang perlu di netralisasikan bukan berat badan pasien.
-          Bentuk sediaan
o   Vial 5 ml. Tiap 5 ml dapat menetralisasi:
§  10-15 LD50 bisa ular tanah (Ankystrodon Rhodostoma)
§  25-50 LD50 bisa ular belang (Bungarus Fasciatus)
§  25-50 LD50 bisa ular kobra (Naja Supatrix) dan mengandung fenol 0,25% v/v
-          Peringatan
Karena tidak ada penetralisasi silang (cross neutralization) serum anti bisa ular ini tidak berkhasiat terhadap gigitan ular yang terdapat di Indonesia bagian timur (misalnya jenis-jenis Acanthopis antarticus , Xyuranus scuttelatus, Pseudechis papuanus dll) dan terhadap gigitan ular laut (Enhydrina cysta)
2.      Serum anti diphteri
a.       Nama dan struktur : serum anti diphteri
b.      Keterangan : seum yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap toksin diphteri. Plasma ini di murnikan dan dipekatkan serta mengandung fenol 0,25% sebagai pengawat

-          Golongan atau kelas terapi
Obat yang mempengaruhi sistem imun
-          Indikasi
Untuk pencegahan dan pengobatan diphteri
-          Dosis , cara penberian dan nama penberian
Untuk pencegahan : anak-anak : 1000-3000 IU, intramuskular, tergantung usia. Dewasa : 3000-5000 IU, intramuskular
Untuk pengobatan : 10000IU atau lebih, intramuskular atau intravena , tergantung dari keadaan penderita.
-          Stabilitas penyimpanan : disimpan dalam suhu 2-80C. Kadaluarsa = 2 tahun.
-          Efek samping
1.      Reaksi anafilaktik : jarang terjadi , tetapi bila ada timbulnya dapat segera atau dalam waktu beberapa jam sesudah suntikan.
2.      Serum sickniss : dapat timbul 7-10 hari setelah suntikan berupa demam, gatal-gatal, eksantema, sesak nafas dan gejala alergi lainnya.
3.      Demam disertai menggigil yang biasanya timbul setelah pemberian serum secara intravena.
4.      Rasa nyeri pada tempat suntikan : yang biasanya timbul pada penyuntikan serum dalam skala besar. Reaksi ini biasanya terjadi dalam 24 jam.
3.      Antitoksin herbal
-          buah naga selain mempunyai nilai ekonomis tinggi, juga memiliki khasiat bagi kesehatan manusia, diantaranya sebagai menyeimbangkan kadar gula darah, pencegah kanker, pelindung kesehatan mulut, pengurang kolesterol, dan obat keluhan keputihan.
-          Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan. Dengan mengambil 500 gram akar, batang, dan daun kangkung. Kemudian dicuci bersih lalu diblander dengan segelas air lalu diminum.
-          Air kelapa hijau dibanding dengan jenis kelapa lain banyak mengandung tanin atau antidot (antiracun) yang paling tinggi. Secara umum kelapa digunakan untuk mengobati keracunan, panas dalam, sakit panas, demam berdarah, morbili, influenza, kencing batu, sakit saat haid, cacing kremi, sakit gigi, ubanan, dan ketombe.
-          Mentimun memiliki nama scientific cucumis sativus. Mengandung 0,65% protein, 0,1% lemak, dan karbohidrat sebanyak 2,2%.biji mentimun mengandung racun alkoloid jenis hiposantin yang berfungsi untuk mengobati anak-anak yang menderita cacingan.





BAB III
PENUTUP
Antitoxin adalah sebuah antibodi dengan fungsi untuk menetralisir racun. Antitoxin pasti diproduksi oleh hewan, tumbuhan, dan bakteri. Meskipun antitoxin sangat berguna untuk menetralisir racun, antitoxin dapat membunuh bakteri dan mikroogranisme lainnya. Antitoxin dibuat dalam organisme, tapi dapat dimasukan kedalam organisme lainnya, termasuk manusia.

 

 DAFTAR PUSTAKA