ASUHAN
KEPERAWATAN CYSTITIS
A.
Konsep Medik
1.
Pengertian
Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering
disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya mungkin aliran
balik urine dari uretra kedalam kandung kemih. Kontaminasi fekal atau
penggunaan kateter atau sistoskop.
Sistitis adalah infeksi kandung kemih yang
menyebabkan rasa panas saat buang air kecil. Urin dalam kondisi normal,
biasanya steril, tapi, Karena selama kehamilan, saluran kemih Ibu menjadi
elastis dan melebar, sehingga bakteri mudah masuk.
Sistitis adalah infeksi pada
kandung kemih.Infeksi kandung kemih umumnya terjadi pada wanita, terutama pada
masa reproduktif. Beberapa wanita menderita infeksi kandung kemih secara
berulang.
Sistitis adalah Inflamasi
(peradangan) akut pada mukosa buli-buli (kandung kemih) yang sering disebabkan
oleh infeksi bakteri.
2.
Anatomi
Fisisologi
Dalam keadaan normal, manusia
memiliki 2 ginjal. Setiap ginjal memiliki sebuah ureter, yang mengalirkan air
kemih dari pelvis renalis (bagian ginjal yang merupakan pusat pengumpulan air
kemih) ke dalam kandung kemih.
Dari kandung kemih, air kemih
mengalir melalui uretra, meninggalkan tubuh melalui penis (pria) dan vulva
(wanita).
Fungsi ginjal adalah untuk:
- Menyaring limbah metabolik
- Menyaring kelebihan natrium dan air dari darah
- Membantu membuang limbah metabolik serta natrium dan air yang berlebihan
dari tubuh
- Membantu mengatur tekanan darah
- Membantu mengatur pembentukan sel darah.
Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1
juta unit penyaring (nefron).
Sebuah nefron merupakan suatu
struktur yang menyerupai mangkuk dengan dinding yang berlubang (kapsula
Bowman), yang mengandung seberkas pembuluh darah (glomerulus). Kapsula Bowman
dan glomerulus membentuk korpuskulum renalis.
Darah yang masuk ke dalam glomerulus
memiliki tekanan yang tinggi. Sebagian besar bagian darah yang berupa cairan
disaring melalui lubang-lubang kecil pada dinding pembuluh darah di dalam
glomerulus dan pada lapisan dalam kapsula Bowman; sehingga yang tersisa hanya
sel-sel darah dan molekul-molekul yang besar (misalnya protein).
Cairan yang telah disaring (filtrat)
masuk ke dalam rongga Bowman (daerah yang erletak diantara lapisan dalam dan
lapisan luar kapsula Bowman) dan mengalir ke dalam tubulus kontortus proksimal
(tabung/saluran di bagian hulu yang berasal dari kapsula Bowman); natrium, air,
glukosa dan bahan lainnya yang ikut tersaring diserap kembali dan dikembalikan
ke darah.
Ginjal juga menggunakan energi yang
secara selektif menggerakkan molekul-molekul yang besar (termasuk obat-obatan,
misalnya penicillin) ke dalam tubulus. Molekul tersebut dibuang ke dalam air
kemih meskipun ukurannya cukup besar untuk dapat melewati lubang-lubang pada
penyaring glomerulus.
Bagian berikutnya dari nefron adalah
ansa Henle.
Ketika cairan melewati ansa Henle,
natrium dan beberapa elektrolit lainnya dipompa keluar sehingga cairan yang
tersisa menjadi semakin pekat.
Cairan yang pekat ini akan mengalir
ke dalam tubulus kontortus distal. Di
dalam tubulus distal, semakin banyak jumlah natrium yang dipompa keluar.
Cairan dari beberapa nefron mengalir ke dalam suatu saluran pengumpul
(duktus kolektivus). Di dalam duktus kolektivus, cairan terus melewati ginjal
sebagai cairan yang pekat, atau jika masih encer, maka air akan diserap dari
air kemih dan dikembalikan ke dalam darah, sehingga air kemih menjadi lebih
pekat.
Tubuh mengendalikan konsentrasi air kemih berdasarkan kebutuhannya terhadap
air melalui hormon-hormon yang kerjanya mempengaruhi fungsi ginjal.
Air kemih yang terbentuk di ginjal mengalir ke bawah melalui ureter menuju
ke kandung kemih; aliran tersebut bukan merupakan aliran yang pasif. Ureter
adalah pipa/tabung berotot yang mendorong sejumlah air kemih dalam gerakan
bergelombang (kontraksi).
Setiap ureter akan masuk ke dalam kandung kemih melalui suatu sfingter.
Sfingter adalah suatu struktur muskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga
air kemih bisa lewat) dan menutup.
Air kemih yang secara teratur
mengalir dari ureter akan terkumpul di dalam kandung kemih.
Kandung kemih ini bisa mengembang,
dimana ukurannya secara bertahap membesar untuk menampung jumlah air kemih yang
semakin bertambah.
Jika kandung kemih telah penuh, maka
akan dikirim sinyal saraf ke otak, yang menyampaikan pesan untuk berkemih.
Selama berkemih, sfingter lainnya
yang terletak diantara kandung kemih dan uretra akan membuka sehingga air kemih
mengalir keluar. Secara bersamaan, dinding kandung kemih berkontraksi sehingga
terjadi tekanan yang mendorong air kemih menuju ke uretra. Tekanan ini dapat
diperbesar dengan cara mengencangkan otot-otot perut.
Sfinger pada pintu masuk kandung
kemih tetap menutup rapat untuk mencegah aliran balik air kemih ke ureter.
3.
Etiologi
Penyebab yang dapat menimbulkan
cystitis :
·
Sangat mungkin sebabnya dari diri anda pribadi
,misalnya :anda sering kali menahan kencing / buang air kecil.
·
Buang air kecil tidak memperhatikan segi
kesehatan ,sehingga air seni yang tersisa menjadi sumber infeksi. Itulah
gunanya mengerikan dengan tissue.
·
Bagi Wanita ,arah membersihkan sehabis buang air
BESAR (BAB) juga sering menjadi awal masalah.Pasalnya adalah bila arah anda
membilas dari dubur kedepan ,maka kuman-kuman yang
• Pada umumnya disebabkan oleh basil gram negatif
Escheriachia Coli yang dapat menyebabkan kira-kira 90% infeksi akut pada
penderita tanpa kelainanurologis atau kalkuli.
• Batang gram negatif lainnya termasuk proteus, klebsiella,
enterobakter, serratea, dan pseudomonas bertanggung jawab atas sebagian kecil
infeksitanpa komplikasi.
• Organisme-organisme ini dapat dapat menjadi bertambah
penting pada infeksi-infeksi rekuren dan infeksi-infeksi yang berhubungan
langsung dengan manipulsi urologis, kalkuli atau obstruksi.
• Pada wanita biasanya karena bakteri-bakteri daerah vagina
kearah uretra atau dari meatus terus naik kekandumg kemih dan mungkin pula
karena renal infeksi tetapi yang tersering disebabkan karena infeksi E.coli.
• Pada pria biasanya sebagai akibat dari infeksi diginjal,
prostat, atau oleh karena adanya urine sisa(misalnya karena hipertropi prostat,
striktura uretra, neurogenik bladder) atau karena infeksi dari usus.
·
Perempuan cenderung lebih mudah
infeksi karena uretra lebih pendek dari pria dan lebih dekat pada anus. Orang
tua (khususnya dalam perawatan rumah) dan orang-orang dengan diabetes juga
lebih mudah UTI.
·
Pada anak laki-laki, mereka adalah
yang paling sering sebelum ulang tahun pertama. Pada anak perempuan, UTI yang
paling sering di sekitar usia 3 tahun pada saat pelatihan toilet.
·
Cystitis pada anak-anak dapat
terjadi oleh karena abnormal dalam urinary tract (saluran kencing ). Oleh
karena itu, anak-anak dengan cystitis, khususnya di bawah usia 5, perlu tindak
lanjut khusus untuk mencegah kerusakan ginjal nantinya.
4.
Patofisiologi
Cystitis merupakan infeksi saluran kemih bagian bawah yang
secara umum disebabkan oleh bakteri gram negatif yaitu Escheriachia Coli
peradangan timbul dengan penjalaran secara hematogen ataupun akibat obstruksi
saluran kemih bagian bawah, baik akut maupun kronik dapat bilateral maupun
unilateral.
Cystitis terutama berasal dari mikroorganisme pada faeces
yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada
permukaan mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai kandung
kemih, melekat pada dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk
menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan cetusan
inflamasi.
Bakteri dari vagina bisa
berpindah dari uretra ke kandung kemih.Wanita sering menderita infeksi kandung
kemih setelah melakukan hubungan seksual, kemungkinan karena uretra mengalami
cedera pada saat melakukan hubungan seksual.
Kadang infeksi kandung kemih
berulang pada wanita terjadi karena adanya hubungan abnormal antara kandung
kemih dan vagina (fistula vesikovaginal).
Infeksi kandung kemih jarang
terjadi pada pria dan biasanya berawal sebagai infeksi uretra yang bergerak
menuju prostat lalu ke kandung kemih.Selain itu, infeksi kandung kemih bisa
terjadi akibat pemasangan kateter atau alat yang digunakan selama
pembedahan.Penyebab tersering dari infeksi kandung kemih berulang pada pria
adalah infeksi prostat karena bakteri yang bersifat menetap. Antibiotik dengan
segera akan melenyapkan bakteri dari air kemih di dalam kandung kemih, tetapi
antibiotik tidak dapat menembus prostat dengan baik sehingga tidak dapat
meredakan infeksi di dalam prostat. Karena itu, jika pemakaian antibiotik
dihentikan, maka bakteri yang berada di dalam prostat akan cenderung kembali
menginfeksi kandung kemih.
Hubungan abnormal antara kandung
kemih dan usus (fistula vesikoenterik) kadang menyebabkan bakteri pembentuk gas
masuk dan tumbuh di dalam kandung kemih.
Infeksi ini bisa menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung udara di dalam air kemih (pneumaturia).
Secara normal, air kencing atau urine adalah steril alias bebas kuman. Infeksi terjadi bila bakteri atau kuman yang berasal dari saluran cerna jalan jalan ke urethra atau ujung saluran kencing untuk kemudian berkembang biak disana. Maka dari itu kuman yang paling sering menyebabkan cystitis adalah E.coli yang umum terdapat dalam saluran pencernaan bagian bawah. ISK ini adalah radang Pertama tama, bakteri akan menginap di urethra dan berkembang biak disana. Akibatnya, urethra akan terinfeksi yang kemudian disebut dengan nama urethritis. Jika kemudian bakteri naik ke atas menuju saluran kemih dan berkembang biak disana maka saluran kemih akan terinfeksi yang kemudian disebut dengan istilah cystitis. Jika infeksi ini tidak diobati maka bakteri akan naik lagi ke atas menuju ginjal dan menginfeksi ginjal yang dikenal dengan istilah pyelonephritis.
pasu-ginjal (pyelitis) dan pyelobephiritis dan prostatitis, dimana jaringan-jaringan organ terkena infeksi. Kombinasi dari infeksi dan obstruksi saluran kemih dapat menimbulkan dengan cepat kerusakan ginjal serius. Keadaan ini merupakan penyebab penting terjadinya keracunan (septicaemia) oleh kuman-kuman gram negative, yang dapat membahayakan jiwa.
Infeksi ini bisa menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung udara di dalam air kemih (pneumaturia).
Secara normal, air kencing atau urine adalah steril alias bebas kuman. Infeksi terjadi bila bakteri atau kuman yang berasal dari saluran cerna jalan jalan ke urethra atau ujung saluran kencing untuk kemudian berkembang biak disana. Maka dari itu kuman yang paling sering menyebabkan cystitis adalah E.coli yang umum terdapat dalam saluran pencernaan bagian bawah. ISK ini adalah radang Pertama tama, bakteri akan menginap di urethra dan berkembang biak disana. Akibatnya, urethra akan terinfeksi yang kemudian disebut dengan nama urethritis. Jika kemudian bakteri naik ke atas menuju saluran kemih dan berkembang biak disana maka saluran kemih akan terinfeksi yang kemudian disebut dengan istilah cystitis. Jika infeksi ini tidak diobati maka bakteri akan naik lagi ke atas menuju ginjal dan menginfeksi ginjal yang dikenal dengan istilah pyelonephritis.
pasu-ginjal (pyelitis) dan pyelobephiritis dan prostatitis, dimana jaringan-jaringan organ terkena infeksi. Kombinasi dari infeksi dan obstruksi saluran kemih dapat menimbulkan dengan cepat kerusakan ginjal serius. Keadaan ini merupakan penyebab penting terjadinya keracunan (septicaemia) oleh kuman-kuman gram negative, yang dapat membahayakan jiwa.
5.
Manifestasi Klinik
¢
peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal
¢
disuria karena epitelium yang meradang tertekan
¢
rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal
¢
rasa ingin buang air kecil
¢
hematuria
¢
demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah.
6.
Penatalaksanaan
Terapi antibiotik untuk membunuh
bakteri gram positif maupun gram negatif.
Antibiotik umum digunakan adalah:
Amoxicillin
Doxycycline (tidak boleh digunakan di bawah umur 8)
Cephalosporins
Nitrofurantoin
Sulfa narkoba (sulfonamides)
Trimethoprim-sulfamethoxazole
Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang urethra oleh bakteri faeces.
Pilihan utama pada ISK akut tanpa komplikasi adalah
nitrofurantoin, trimetroprim, atau kotrimoksazol. Disamping ini, pasien harus
banyak minum air, minimal 2 liter sehari, dengan tujuan menstimulasi diuresis
sehingga kuman tidak berkesempatan memperbanyak diri di dalam kandung kemih.
Bila setelah 3-5 hari gejala belum hilang atau belum berkurang, sebaiknya
diganti dengan pipemidinat atau siprofloksasin, atau dengan amoksisilin
ditambah dengan asam klavulanat bila diperkirakan adanya kuman-kuman yang sudah
resisten.
Nitrofurantoin kurang aktif bila kemih bereaksi basa.
Gentamisisn atau/dan suatu sefalosporin dari generasi ketiga dapat pula digunakan terhadap pseudomonas.
Kasus Ringan cystitis menghilang sendiri tanpa
pengobatan. Karena risiko infeksi menjalar ke ginjal, biasanya antibiotik
dianjurkan. Penting agar menyelesaikan seluruh kursus diresepkan
antibiotik. Untuk sistitis ringan, langkah pertama yang bisa dilakukan
adalah minum banyak cairan. Aksi pembilasan ini akan membuang banyak bakteri
dari tubuh, bakteri yang tersisa akan dilenyapkan oleh pertahanan alami tubuh.
Pada anak-anak, cystitis harus segera diobati dengan
antibiotik untuk melindungi mereka berkembang ke ginjal. Pada lanjut usia, perawatan
dianjurkan karena semakin besar kemungkinan komplikasi.
Quinolones (tidak boleh digunakan pada anak-anak)
Kebanyakan orang-tua perempuan dewasa hanya membutuhkan 3
hari antibiotik. Jika infeksi telah menyebar ke salah satu ginjal, anda mungkin
perlu masuk rumah sakit sehingga anda dapat menerima cairan dan antibiotik
melalui pembuluh darah.
Jika kronis atau berulang UTI harus dirawat dengan teliti
karena kesempatan dari infeksi ginjal. Antibiotik mungkin perlu diberikan untuk
jangka waktu yang panjang (selama 6 bulan sampai 2 tahun), atau lebih kuat
Antibiotik mungkin diperlukan daripada untuk tunggal, uncomplicated episode
dari cystitis.
Phenazopyridine hydrochloride (Pyridium) dapat digunakan
untuk mengurangi kerusakan dan urgensi yang terkait dengan cystitis. Selain
itu, obat acidifying seperti ascorbic acid mungkin dianjurkan untuk mengurangi
konsentrasi bakteri dalam air seni.
Jika anatomis abnormal ada, operasi untuk memperbaiki
masalah.
Terkadang
diperlukan antikolinergik (misalnya: propanthelin bromide) untuk mencegah
hiperiritabilitas buli-buli dan fenazopiridin hidroklorida sebagai antiseptik
pada saluran kemih.
Penatalaksanaan dari cystitis tipe infeksi adalah :
· Minum banyak cairan untuk
mengeluarkan bakteri yang ada dalam urine
· Pemberian antibiotic oral selama 3
hari, jika infeksinya kebal AB 7 – 10 hari
· Atropine untuk meringankan kejang
otot
· Fenazopridin untuk mengurangi nyeri
· Membuat suasana air kemih menjadi
basa yaitu dengan meminum baking soda yang di larutkan dalam air
· Pembedahan, bila ada sumbatan aliran
kemih atau kelainan struktur
Penatalaksanaan pada cystitis tipe noninfeksi :
· Meningkatkan intake cairan 2 – 3
liter/hari
· Kaji haluan urine terhadap perubahan
warna, bau, dan pola berkemih, masukan dan haluan setiap 8 jam serta hasil
urinalisis ulang
· Bersihkan daerah perineum dari depan
ke belakang
· Hindari sesuatu yang membuat
iritasi, contoh : CD dari nylon
· Istirahat dan nutrisi adekuat
· Kosongkan kandung kemih segera
setelah merasa ingin BAK
Terapi obat untuk cystitis
Drug / obat
|
Dosis
|
Intervensi keperawatan
|
Rasional
|
Quinolones norfloxacin (noroxin)
|
400 mg di minum
PO x 3 , 7 atau 10 hari
|
Menghindari hidangan yang mengandung cafein dan
memperhatikan klien yang telah menerima theophylline
|
Quinolones memperpanjang umur paruh cafein dan
theophylline
|
Ciprofloxacin (cipro)
|
250 mg di minum PO x 3 , 7 atau 10 hari
|
·
Hindari antacid yang mengandung aluminium dan magnesium
·
Beri dengan makanan atau susu
|
Aluminium dan magnesium bertentangan dengan penyerapan
obat
|
Nitrofuration (Macrodantin, Nephronex, Novofuran)
|
·
50 – 100 mg 4 hari sekali PO x 7 – 10 hari
·
50 mg sebelum tidur PO x 6 bulan
·
50 mg PO setelah coitus
|
Monitor untuk gejala seperti influenza pada klien lanjut
usia dan pada klien dengan masalah paru - paru
|
·
Nitrofuration dapat menyebabkan iritasi GI : Makanan atau susu membantu
penurunan masalah ini
·
Interstisial pneumonitis merupakan kasus yang jarang terjadi pada klien yang
peka terhadap nitrofurantoin
|
Trimetroprim / sulfamethoxazole (bactrim, Septra,
Apo-Sulfatrim roubac)
|
·
160/800 mg sebelum tidur PO 1 dosis
·
160/800 mg diminum PO x 3 , 7 atau 10 hari
·
80/400 mg PO setelah coitus
·
Catatan : DS atau DF berarti double-strength sebesar 160/800 mg
|
Sediakan masukan cairan yang cukup dan menghindari asam
ascorbich dan ammonium klorit, yang akan mengasamkan urine
|
·
Sulfa mempunyai kecenderungan untuk mengkristal, terutama pada keasaman atau
konsentrasi urine
·
Alergi sulfa umum terjadi pada klien ini
|
Amoxicillin / asam clavulanich (augmentin, clavulin)
|
250 mg tiap 8 jam sekali PO x 7-10 hari
|
Berikan perhatian pada klien dengan asma, defisiensi G6Pd,
dan alergi yang lain
|
·
Augmentin dapat menyebabkan iritasi GI : bantuan makanan dapat menurunkan
problem ini
·
Kedua 250 mg dan 500 mg tablet mengandung 125 mg asam cluvulanic
|
Cephalosporins : Cefuroxime (Ceftin)
|
·
250 mg tiap 12 jam Po x 3 , 7 atau 10 hari
·
250 mg sebelum tidur PO x 1 dosis
|
·
Jangan menggantikan separo dari 500 mg tablet untuk 250 mg tablet
·
Tanyakan tentang riwayat apakah ada alergi penisilin
·
Beri dengan makanan
|
·
Cross- sensitivitas dengan penisilin secara umum
·
Peningkatan penyerapan pada makanan
|
Phenazopyridine (pyridium, phenzo, pyronium)
|
100–200 mg 3 hari sekali PO x 2 atau 3 hari sampai nyeri
sembuh
|
·
Beri dengan makanan
·
Memberitahu klien urine akan berubah warna menjadi merah atau kuning keruh
·
Informasikan pada klien bahwa obat merupakan anestetik mukosa urine
|
·
Bantuan makanan mengurangi distress GI
·
Perubahan warna urine normal terjadi
·
Klien boleh minum obat seperti antibiotic
|
7.
Pemeriksaan
Diagnostik
·
Pemeriksaan urine lengkap
·
Pemeriksaan USG abdomen
·
Tes umumnya termasuk mengambil
sampel air seni.
·
Urinalysis umumnya menyatakan
nitrates, sel darah putih, dan sel darah merah. Lihat juga: RBC - urine
·
Contoh air seni catheterized boleh
dilakukan untuk menentukan jenis bakteri dalam air seni dan antibiotik yang
sesuai untuk perawatan.
·
Uji ANAK DI
Banyak anak-anak dengan kebutuhan khusus cystitis X-foto
untuk menentukan mengapa mereka kena a urinary tract infection. Banyak di
antara mereka ada sesuatu yang abnormal tentang anatomi yang mempengaruhi
mereka untuk infeksi. Jangka panjang akibat dari infeksi ulang pada anak-anak
dapat cukup serius. Namun, infeksi ini biasanya dapat dicegah.
Studi khusus biasanya termasuk ultrasound pada ginjal dan
x-ray diambil selama kencing (yang disebut voiding cystourethrogram atau
VCUG).
Kebanyakan ahli merekomendasikan
untuk evaluasi :
Gadis berusia lebih dari 5 yang
memiliki dua atau lebih urinary tract infections
Semua anak laki-laki dengan urinary
tract infection pertama
Semua anak-anak yang mengalami demam
beserta urinary tract infection
Semua anak-anak di bawah usia 5
dengan mereka yang pertama urinary tract infection
8.
Komplikasi
Kronis atau berulang urinary tract infection - didefinisikan
sebagai setidaknya dua infeksi dalam 6 bulan atau setidaknya tiga kali dalam 1
tahun
UTI
Infeksi ginjal
9.
Discharge Planning
·
JANGAN douche atau menggunakan
produk serupa feminine kebersihan.
·
JANGAN minum cairan yang mengganggu
di kandung kemih, seperti alkohol dan kafein.
·
Drink cranberry juice atau
menggunakan cranberi tablet, tetapi jika anda tidak memiliki riwayat pribadi
atau keluarga dari batu ginjal.
·
Minum banyak .
·
Anda tetap bersih genital
area.
·
Kencing setelah kumpul.
·
Memakai kain undergarments.
·
Usap dari depan ke belakang.
·
Penggunaan antibiotik dosis rendah
setiap hari mungkin disarankan untuk mencegah UTI jika anda sering mendapatkan
infeksi.
·
Perbanyak minum. Minumlah banyak
cairan (dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air putih sehari).
·
Segera buang air kecil sebelum dan
sesudah melakukan hubungan seksual.
Jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang, agar kotoran dari dubur tidak masuk ke dalam saluran kemih.
Jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang, agar kotoran dari dubur tidak masuk ke dalam saluran kemih.
·
Periksakan air seni secara rutin
selama kehamilan.
·
Jangan terlalu lama menahan
keinginan buang air kecil.
semoga bermanfaat untuk kita termasuk aku yang pernah ngalamin infeksi saluran kencing.
semoga bermanfaat untuk kita termasuk aku yang pernah ngalamin infeksi saluran kencing.
B.
Konsep
Asuhan Keperawatan
1. PENGKAJIAN
IDENTITAS
· Umur : terjadi pada semua umur
· Jenis kelamin : lebih sering terjadi
pada wanita dan meningkatnya insidennya sesuai pertambahan usia dan aktivitas
seksual
· Tempat tinggal : ada atau tidaknya
factor predisposisi
KELUHAN UTAMA
· Rasa sakit atau panas di uretra
sewaktu kencing
· Urine sedikit
· Rasa tidak enak di daerah supra
pubik
RIWAYAT PENYAKIT
· Riwayat ISK sebelumnya
· Obstruksi pada saluran kemih
· Masalah kesehatan lain, misalnya DM,
Riwayat seksual
PEMERIKSAAN FISIK
· TTV : sepsis
· Infeksi abdomen bagian bawah dan
palpasi urine bledder : pengosongan tidak maksimal
· Inflamasi dan lesi di uretra meatus
dan vagina introitus
· Kaji perkemihan : dorongan,
frekuensi, disuria, bau urine yang menyengat, nyeri pada supra pubik
PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL
· Sering terjadi pada usia remaja dan
dawasa muda à
activitas seksual timbul perasaan malu dan bersalah
· Perasaan takut akan kekambuhan,
dimana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas sexual
· Nyeri dan kelelahan yang berkenaan
dengan infeksi dapat berpengaruh terhadap penampilan kerja dan aktivitas
kehidupan sehari – hari
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
· Urinalis à urin tengah
Ketika infeksi terjadi, memperlihatkan bakteriuria, WBC
(White Blood Cell), RBC (Red Blood Cell) dan endapan sel darah putih dengan
keteribatan ginjal
Tes sensitifitas à banyak mikroorganisme sensitive terhadap antibiotic dan
antiseptic berhubungan dengan infeksi berulang
· Pengkajian radiographic
Cystitis ditegakkan berdasarkan history, pemeriksaan medis
dan laborat, jika terdapat retensi urine dan obstruksi aliran urine dilakukan
IPV (Identivikasi perubahan dan abnormalitas structural)
· Culture à Mengidentifikasi bakteri penyebab
· Sinar X ginjal, ureter dan kandung
kemih mengidentifikasi anomaly struktur nyata
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Rasa nyeri berhubungan dengan infeksi kandung kemih
Kriteria hasil : Klien mengatakan rasa nyeri berkurang
Tujuan : Tidak ada nyeri dan rasa terbakar saat berkemih
INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau :
Ø Haluan urine terhadap perubahan warna,bau dan pola
berkemih
Ø Masukan dan haluan setiap 8 jam
Ø Hasil urinalis ulang
|
Untuk mengidentifikasi indikasi,
kemajuan atau penyimpanan dari hasil yang diharapkan
|
2.
Konsul dokter bila :
Ø Sebelumnya kuning gading-urine kuning,jingga gelap ,
berkabut atau keruh
Ø Pola berkemih berubah,sebagai contoh rasa panas seperti
terbakar saat kencing , rasa terdesak saat kencing
Ø Nyeri menetap atau bertambah sakit
|
Temuan-temuan ini dapat member
tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan lebih luas,seperti
pemeriksaan radiology jika sebelumnya tidak dilakukan
|
3. Berikan analgesic sesuai
kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya
|
Analgesik memblok lintasan nyeri,
sehingga mengurangi nyeri
|
4. Jika frekuensi menjadi masalah,
jamin akses kekamar mandi, pispot dibawah tempat tidur atau bedpan.Anjurkan
pasien untuk berkemih kapan saja ada keinginan
|
Berkemih yang sering mengurangi
statis urine pada kandung kemih dan menghindari pertumbuhan bakteri
|
5.
Berikan antibiotic.Buat berbagai
variasi sedian minuman, termasuk air segar disamping tempat tidur.Pemberian
air sampai 2400 ml/hari
|
Akibat dari peningkatan haluan
urina memudahkan sering berkemih dan membantu membilas saluran kemih
|
2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan adanya
factor resiko nosokomial
Kriteria hasil : Klien dapat berkemih dengan urine jernih
tanpa ketidaknyamanan,urinalisis dalam batas normal,kultur urine menunjukkan
tidak ada bakteri
Tujuan : Tidak ada infeksi pada kandung kemih
INTERVENSI RASIONAL
1. Berikan perawatan perineal
dengan air sabun setiap shift.Jika pasien inkontinensia,cuci perineal
sesegera mungkin
|
Untuk mencegah kontaminasi uretra
|
2. Jika dipasang kateter
indwelling, berikan perawatan kateter 2 kali perhari (merupakan bagian dari
waktu mandi pagi dan pada waktu akan tidur) dan setelah buang air besar
|
Kateter memberikan jalan pada bakteri untuk memasuki
kandung kemih dan naik kesaluran perkemihan
|
3. Ikuti kewaspadaan umum (cuci
tangan sebelum dan sesudah kontak langsung,pemakaian sarung tangan),bila
kontak dengan cairan tubuh atau darah yang mungkin terjadi (memberikan
perawatan perineal,pengosongan kantung drainase urina, penampungan specimen
urine).Pertahanan teknik aseptic bila melakukan kateterisasi, bila mengambil
contoh urine dari kateter indwelling
|
Untuk mencegah kontaminasi silang
|
4.
Ubah posisi pasien setiap 2 jam
dan anjurkan masukan cairan sekurang-kurangnya 2400 ml/hari(kecuali kontra
indikasi).Bantu melakukan ambulasi sesuai kebutuhan
|
Untuk mencegah statis urine
|
5.
Lakukan tindakan untuk memelihara
asam urina
|
Asam urna menghalangi tumbuhnya kuman
|
3. Resiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, pengobatan dan
perawatan di rumah
Kriteria hasil : klien manyatakan mengerti tentang kondisi,
pemeriksaan diagnostic, rencana pengobatan, tindakan perawatan diri preventif
Tujuan : pasien mampu mendemonstrasikan keinginan untuk
mentaati rencana terapiutik
INTERVENSI RASIONAL
1.
Berikan iformasi tentang :
a. Sumber infeksi
b. Tindakan untuk mencegah
penyebaran atau kekambuhan
c. Jelaskan pemberian antibiotic
yang meliputi nama, tujuan, dosis, jadwal dan catat efek sampingnya
d. Pemeriksaan diagnostic,
termasuk :
·
Tujuan
·
Gambaran singkat
·
Persiapan yang di butuhkan sebelum pemeriksaan
·
Perawatan sesudah pemeriksaan
|
Pengetahuan apa yang diharapkan
dapat mengurangi ansietas dan membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap
rencana terapiutik
|
2. Pastikan klien atau orang
terdekat telah menulis perjanjian untuk perawatanlanut dan instruksi tertulis
untuk tindakan pencegahan
|
Instruksi verbal dapat dengan
mudah dilupakan
|
3. Instruksi klien untuk
menggunakan seluruh antibiotic yang diresepkan. Minum sebanyak 8 gelas/hari
|
Klien seringmenghentikan obat
mereka, jika tanda dan gejala mereda. Cairan menolong membilas ginjal
|
E. EVALUASI
Perawat mengevaluasi keadaan klien , hasil yang di harapkan
dan evaluasi tersebut adalah :
· Berkurangnya tanda dan gejala
infeksi
· Kebutuhan akan rasa nyaman terpenuhi
· Mencegah adanya kekambuhan infeksi
DAFTAR
PUSTAKA
Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan Medical
Bedah volume 1. Jakarta : EGC.
Ignatavicius, donna, dkk. 1991. Medical Surgical Nursing.
United State of America.
Soeparman, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi
3. Jakarta : Balai penerbit FKUI.
terimakasih banyak infonya, sangat menarik sekali dan bermanfaat
BalasHapus