ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KANKER LAMBUNG
Kanker lambung merupakan neoplasma maligna yang ditemukan di lambung, biasanya
adenokarsinoma, meskipun mungkin merupakan limfoma malignansi. Diketahui bahwa
cancer lambung 2 kali lebih umum terjadi pada pria daripada wanita dan lebih
sering terjadi pada klien yang mengalami anemia pernisiosa.
Meskipun tidak ada faktor etiologi khusus
yang dihubungkan dengan ca lambung, banyak faktor yang tampak berhubungan
dengan perkembangan penyakit ini seperti inflamasi lambung kronik, anemia
pernisiosa, ulkus lambung, bakteri Helicobacter Pylori dan faktor keturunan.
A.
PENGKAJIAN
Pengkajian data dasar meliputi
:
1. Riwayat atau adanya faktor resiko :
aklorhidria atau anemia pernisiosa, riwayat ulkus gastrik
2. Pemeriksaan fisik berdasarkan pada survei
dapat menunjukkan :
Keluhan awal dari perasaan tak
enak karena rasa penuh dan ketidaknyamanan setelah makan. Pasien sering
menginterpretasikan gejala ini sebagai “kacau
lambung” dan menggunakan obat di rumah dan antasida, yang memberi
penghilangan sementara.
3. Pemeriksaan diagnostik
·
Seri
GI atas menunjukkan massa padat
·
Scan
CT abdomen menunjukkan massa padat
·
Pemeriksaan
endoskopi memberi visualisasi langsung terhadap lesi dan memungkinkan
pengambilan spesimen untuk biopsi dan pemeriksaan sitologi
·
JDL
menunjukkan anemia (hb, hmt, dan jumlah sel darah di bawah normal)
4. Kaji perasaaan dan masalah pasien dan
orang terdekat tentang penyakit.
5. Kaji pemahaman pasien dan orang terdekat
tentang penyakit, pemeriksaan diagnostik, dan tindakan.
B.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia.
2. Nyeri berhubungan dengan distensi gastrik
dari tumor lambung.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
anemia dan malnutrisi sekunder terhadap kanker lambung.
C. RENCANA KEPERAWATAN
Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk
tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang
dilakukan terhadap klien sesui dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosa
keperawatan.
Diagnosa Keperawatan I : perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
Tujuan : klien dapat mempertahankan
masukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dibuktikan dengan
terpeliharanya berat badan normal
Intervensi :
1. Dorong pemberian makan sedikit dan sering
dengan makanan yang tidak mengiritasi untuk menurunkan iritasi lambung
2. Berikan diet saring tinggi kalori,
protein, vitamin, dan mineral. Anjurkan penggunaan suplemen makanan enteral
(sustacal, ensure) bila masukan diet kurang dari 50%
Rasional : makanan pedas
adalah iritan lambung. Sel-sel kanker dengan cepat membelah mengakibatkan laju
katabolisme (pengrusakan jaringan) lebih besar daripada laju anabolisme
(pembangunan jaringan). Diet karbohidrat tinggi menimbulkan efek penggunaan
protein pada adanya keseimbangan nitrogen (protein) negatif.
3. Berikan vitamin B12 parenteral secara
pasti bila gastrektomi total dilakukan.
4. Pantau kecepatan dan frekuensi terapi
intravena
5. Catat masukan, haluaran dan berat badan
setiap hari.
6. Kaji tanda-tanda dehidrasi (haus, membran
mukosa kering, turgor kulit buruk, dan takikardia)
7. Tinjau ulang pemeriksaan laboratorium
harian untuk memperhatikan adanya abnormalitas metabolik (Na, K, glukosa,
nitrogen, dan urea darah)
8. Kolaborasi dengan medik untuk pemberian
antiemetik sesuai dengan ketentuan.
Rasional : mual menambah
anoreksia
9. Berikan sedikitnya 2500 ml cairan setiap
hari
Rasional : untuk melindungi
dari dehidrasi.
Diagnosa Keperawatan 2 : Nyeri berhubungan
dengan distensi gastrik dari tumor lambung
Tujuan : mendemonstrasikan nyeri hilang
dari ketidaknyamanan.
Kriteria evaluasi :
-
Melaporkan
nyeri berkurang
-
Tak
ada merintih
-
Ekspresi
wajah relaks.
Intervensi :
1. Anjurkan periode istirahat
Rasional : jaringan memerlukan
oksigen lebih sedikit selama periode istirahat karena lebih sedikit energi
diperlukan. Juga sekresi gastrik lebih sedikit selama istirahat.
2. Anjurkan masukan anam kali porsi kecil
sehari sebagai ganti makan porsi besar tiga kali
Rasional : kelebihan masukan
makanan menyebabkan distensi gsatrik, yang menimbulkan nyeri lambung.
3. Kolaborasi dengan tim medik untuk
pemberian analgetik
Diagnosa Keperawatan 3 : intoleransi
aktivitas berhubungan dengan anemia dan malnutrisi sekunder terhadap kanker
lambung
Tujuan : mendemonstrasikan peningkatan toleransi
terhadap aktivitas.
Kriteria evaluasi :
-
Keluhan
kelelahan dan kelemahan berkurang bila melakukan aktivitas.
Intervensi :
1. Pantau : warna dan konsistensi feses;
tanda vital setiap 4 jam; respon terhadap aktivitas fisik (frekuensi
pernapasan).
Rasional : untuk
mengidentifikasi indikasi kemajuan dari hasil yang diharapkan.
2. Berikan bantuan pada aktivitas sesuai
kebutuhan. Rencanakan periode istirahat selama siang hari.
Rasional : istirahat
mengurangi penggunaan energi.
3. Berikan pengobatan yang diprogramkan
terhadap anemia (suplemen besi atau transfusi darah).
Rasional : besi diperlukan
untuk eritropoeisis normal. Darah lengkap dapat diberikan bila hemoragi masif
terjadi. SDM kemasan dapat diberikan untuk mengganti kehilangan sel darah bil
avolume cairan adekuat.
4. Lakukan pemeriksaan dengan hematest pada
semua feses bila gelap. Konsul dokter bila feses menunjukkan guaiak positif.
Rasional : feses hitam,
seperti ter menunjukkan perdarahan GI, menunjukkan tes guaiak positif.