Rabu, 04 April 2012

ASKEP Kanker Lambung


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KANKER LAMBUNG

Kanker lambung merupakan neoplasma maligna yang ditemukan di lambung, biasanya adenokarsinoma, meskipun mungkin merupakan limfoma malignansi. Diketahui bahwa cancer lambung 2 kali lebih umum terjadi pada pria daripada wanita dan lebih sering terjadi pada klien yang mengalami anemia pernisiosa.
Meskipun tidak ada faktor etiologi khusus yang dihubungkan dengan ca lambung, banyak faktor yang tampak berhubungan dengan perkembangan penyakit ini seperti inflamasi lambung kronik, anemia pernisiosa, ulkus lambung, bakteri Helicobacter Pylori dan faktor keturunan.
A.    PENGKAJIAN
Pengkajian data dasar meliputi :
1.      Riwayat atau adanya faktor resiko : aklorhidria atau anemia pernisiosa, riwayat ulkus gastrik
2.      Pemeriksaan fisik berdasarkan pada survei dapat menunjukkan :
Keluhan awal dari perasaan tak enak karena rasa penuh dan ketidaknyamanan setelah makan. Pasien sering menginterpretasikan gejala ini sebagai “kacau lambung” dan menggunakan obat di rumah dan antasida, yang memberi penghilangan sementara.
3.      Pemeriksaan diagnostik
·         Seri GI atas menunjukkan massa padat
·         Scan CT abdomen menunjukkan massa padat
·         Pemeriksaan endoskopi memberi visualisasi langsung terhadap lesi dan memungkinkan pengambilan spesimen untuk biopsi dan pemeriksaan sitologi
·         JDL menunjukkan anemia (hb, hmt, dan jumlah sel darah di bawah normal)
4.      Kaji perasaaan dan masalah pasien dan orang terdekat tentang penyakit.
5.      Kaji pemahaman pasien dan orang terdekat tentang penyakit, pemeriksaan diagnostik, dan tindakan.

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
2.      Nyeri berhubungan dengan distensi gastrik dari tumor lambung.
3.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan malnutrisi sekunder terhadap kanker lambung.
C.  RENCANA  KEPERAWATAN
Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien sesui dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosa keperawatan.
Diagnosa Keperawatan I : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
Tujuan : klien dapat mempertahankan masukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dibuktikan dengan terpeliharanya berat badan normal
Intervensi :
1.      Dorong pemberian makan sedikit dan sering dengan makanan yang tidak mengiritasi untuk menurunkan iritasi lambung
2.      Berikan diet saring tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral. Anjurkan penggunaan suplemen makanan enteral (sustacal, ensure) bila masukan diet kurang dari 50%
Rasional : makanan pedas adalah iritan lambung. Sel-sel kanker dengan cepat membelah mengakibatkan laju katabolisme (pengrusakan jaringan) lebih besar daripada laju anabolisme (pembangunan jaringan). Diet karbohidrat tinggi menimbulkan efek penggunaan protein pada adanya keseimbangan nitrogen (protein) negatif.
3.      Berikan vitamin B12 parenteral secara pasti bila gastrektomi total dilakukan.
4.      Pantau kecepatan dan frekuensi terapi intravena
5.      Catat masukan, haluaran dan berat badan setiap hari.
6.      Kaji tanda-tanda dehidrasi (haus, membran mukosa kering, turgor kulit buruk, dan takikardia)
7.      Tinjau ulang pemeriksaan laboratorium harian untuk memperhatikan adanya abnormalitas metabolik (Na, K, glukosa, nitrogen, dan urea darah)
8.      Kolaborasi dengan medik untuk pemberian antiemetik sesuai dengan ketentuan.
Rasional : mual menambah anoreksia
9.      Berikan sedikitnya 2500 ml cairan setiap hari
Rasional : untuk melindungi dari dehidrasi.

Diagnosa Keperawatan 2 : Nyeri berhubungan dengan distensi gastrik dari tumor lambung
Tujuan : mendemonstrasikan nyeri hilang dari ketidaknyamanan.
Kriteria evaluasi :
-          Melaporkan nyeri berkurang
-          Tak ada merintih
-          Ekspresi wajah relaks.
Intervensi :
1.      Anjurkan periode istirahat
Rasional : jaringan memerlukan oksigen lebih sedikit selama periode istirahat karena lebih sedikit energi diperlukan. Juga sekresi gastrik lebih sedikit selama istirahat.
2.      Anjurkan masukan anam kali porsi kecil sehari sebagai ganti makan porsi besar tiga kali
Rasional : kelebihan masukan makanan menyebabkan distensi gsatrik, yang menimbulkan nyeri lambung.
3.      Kolaborasi dengan tim medik untuk pemberian analgetik

Diagnosa Keperawatan 3 : intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan malnutrisi sekunder terhadap kanker lambung
Tujuan : mendemonstrasikan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
Kriteria evaluasi :
-          Keluhan kelelahan dan kelemahan berkurang bila melakukan aktivitas.
Intervensi :
1.      Pantau : warna dan konsistensi feses; tanda vital setiap 4 jam; respon terhadap aktivitas fisik (frekuensi pernapasan).
Rasional : untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan dari hasil yang diharapkan.
2.      Berikan bantuan pada aktivitas sesuai kebutuhan. Rencanakan periode istirahat selama siang hari.
Rasional : istirahat mengurangi penggunaan energi.
3.      Berikan pengobatan yang diprogramkan terhadap anemia (suplemen besi atau transfusi darah).
Rasional : besi diperlukan untuk eritropoeisis normal. Darah lengkap dapat diberikan bila hemoragi masif terjadi. SDM kemasan dapat diberikan untuk mengganti kehilangan sel darah bil avolume cairan adekuat.
4.      Lakukan pemeriksaan dengan hematest pada semua feses bila gelap. Konsul dokter bila feses menunjukkan guaiak positif.
Rasional : feses hitam, seperti ter menunjukkan perdarahan GI, menunjukkan tes guaiak positif.