Selasa, 03 April 2012

Askep Post Partum Sistitis


ASKEP POST PARTUM SISTITIS

1.       Definisi
ISK adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih
 Sistitis adalah inflamasi atau radang kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh penyebaran infeksi.

2.       Etiologi :
   Bakteri (Eschericia coli)
   Jamur dan virus
   Infeksi ginjal
   Prostat hipertropi (urine sisa)

3.       Manifestasi Klinik
a.       Disuria (nyeri saat berkemih)
b.      Sering buang air kecil, tetapi air seni yang keluar hanya sedikit dan disertai rasa nyeri.
c.       Jika sistitis disebabkan oleh kanker kandung kemih, biasanya kencing disertai rasa nyeri dan darah yang keluar bersama air seni.
d.      Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah.
e.      Air kemih berwarna berwarna lebih gelap dan pada saat serangan akut, kadang-kadang berwarna kemerahan.
f.        penekanan supra simfisis akan terasa nyeri local yang juga menyebar kedaerah lipat paha.

4.       Komplikasi
  Pembentukan Abses ginjal atau perirenal
   Gagal ginjal

5.       Patofisiologi
  Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui :
a.Penyebaran endogen yaitu kontak langsung daro tempat terdekat.
b.Hematogen.
c.Limfogen.
d.Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.

                Infeksi tractus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada faeces yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa.Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai kandung kemih, melekat pada dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan cetusan inflamasi.

                Inflamasi, abrasi mukosa uretral,pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap, gangguan status metabolisme(diabetes, kehamilan, gout) dan imunosupresi meningkatkan resiko infeksi saluran kemih dengan cara mengganggu mekanisme normal.

6.       AsKep Sistitis
1.       Pengkajian
- Data biologis : Identitas klien
2.       Identitas penanggung
Riwayat kesehatan :
      1. Riwayat infeksi saluran kemih
      2. Riwayat pernah menderita batu ginjal
      3. Riwayat penyakit DM, jantung.
  Pengkajian fisik :
      1. Palpasi kandung kemih
      2. Inspeksi daerah meatus
a) Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernihan urine
b) Pengkajian pada costovertebralis

7.       Riwayat psikososial :
1. Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
2. Persepsi terhadap kondisi penyakit
3. Mekanisme kopin dan system  pendukung
4. Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga
·         Pemahaman tentang penyebab/perjalanan penyakit
·         Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis

8.       Diagnosa keperawatan
a.       Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada kandung kemih
b.      Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang berhubungan dengan Inflamasi pada kandung kemih
c.       Nyeri akut yang berhubungan dengan proses penyakit
d.      Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.

9.       Rencana keperawatan
a.       Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada kandung kemih
b.      Tujuan: Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien
c.       memperlihatkan tidak adanya tanda-tanda infeksi.
d.      Kriteria Hasil :
e.      Tanda vital dalam batas normal
f.        Nilai kultur urine negative
g.       Urine berwarna bening dan tidak bau

10.   Intervensi:
a.       Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu diatas 38,50 C
              Rasional: Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam tubuh
b.      Catat karakteristik urine
              Rasional: Untuk mengetahui atau mengidentifikasi indikasi kemajuan atau           penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
c.       Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter jika tidak ada kontra indikasi
              Rasional:Untuk mencegah stasis urine
d.      Monitor pemeriksaan ulang urine kultur dan sensivitas untuk menentukan respon terapi.
              Rasional:Mengetahui seberapa jauh efek pengobatan terhadap keadaan penderita.
e.      Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih secara komplit setiap kali kemih.
              Rasional:Untuk mencegah adanya distensi kandung kemih
f.        Berikan perawatan perineal, pertahankan agar tetap bersih dan kering.
              Rasional:Untuk menjaga kebersihan dan menghindari bakteri yang membuat infeksi      uretra

11.   Implementasi
              Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan (Doenges E Marilyn, dkk, 2000)

12.   Evaluasi
Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan Uretra Sistitis adalah, mengacu pada tujuan yang hendak dicapai yakni apakah terdapat :
a.       Nyeri yang menetap atau bertambah
b.      Perubahan warna urine
c.       Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih.



 

 









1 komentar: