Sabtu, 02 Maret 2013

ASUHAN KEPERAWATAN ILIUS PARALITIK

ASUHAN  KEPERAWATAN ILIUS PARALITIK


1.       Pengertian

Ileus paralitik (neurogenik) adalah suplai saraf otonom mengalami paralisis dan peristaltik usus berhenti. Yang disebabkan oleh sentuhan pada visera abdomen dan hambatan peristaltik akibat pembedahan, terutama pembedahan abdomen dapat juga terjadi akibat cedera traumatik (misalnya: fraktur iga atau vertebrata .

2.       Anatomi dan fisiologi

Usus halus merupakan usus berbentuk tabung yang kompleks, berlipat-lipat, membentang pilorus hingga katup ileosekal, dan dibagi menjadi duodenum, jejenum, dan illeum. Dua fungsi utamanya adalah pencernaan serta absorbsi zat gizi dan air yang terdapat dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Vili dan mikrovili merupakan tonjolan dan tonjolan mukosa seperti jari-jari yang terdapat diseluruh usus halus; struktur ini meningkatkan permukaan absorbsi usus sebesar seribu kali lipat. Setiap vilus terdiri atas saluran limfe sentral yang disebut sebagai lakteal dan dikelilingi oleh kapiler darah.
Enzim terletak pada brush border dan menyelesaikan proses pencernaan saat proses absorpsi berlangsung. Disekeliling vilus terdapat beberapa sumur kecil yang disebut sebagai kripter lieber khun. Kripta ini merupakan kelenjar-kelenjar usus yang menghasilkan sekret mengandung enzim pencernaan.
Pergerakan segmental usus halus mencampur zat yang dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar dan sekresi usus, sedangkan pergerakan peristaltik mendoron isi dari salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk terjadinya absorbsi optimal dan asupan isi lambung secara continue.  


  Tanda dan gejala
Gejala :
-          Rasa tidak enak menyeluruh
-          Tidak terdengar apa-apa pada abdomen ( silent abdomen )

Tanda :
-          Distensi abdomen
-          Muntah- muntah dan tanda-tanda dehidrasi
-          Sama sekali tidak dapat defekasi maupun flatus

  5. Pengkajian pada paralitik ileus
Temuan / observasi :
·         Nyeri tekan abdomen dan distensi abdomen
·         Tidak ada atau hilangnya bising usus
·         Mual,muntah
·         Kurang flatus
·         Penurunan haluaran urine
·         Demam

6. Penatalaksanaan
a. Medik
·         Puasa
·         Cairan parenteral dengan elektrolit
·         Aspirasi nasogastrik, nasointestinal
·         Terafi oksigen
·         Pengobatan untuk meningkatkan peristaltic, dekspantenol (llopan), betanekol (urecholine), neostigmen (prostigmin), metaklopramid (raglan)
·         Aktivitas diet
·         Edema, selang rectal
b. Keperawatan
·         Nasogastric suction untuk menghentikan vomitus dan mengendalikan distensi
·         Pemberian cairan infus untuk mengatasi dehidrasi



7. Komplikasi
·         Dehidrasi
·         Ketidakseimbangan elektrolit
·         Syok
·         Perforasi ileum
·         Peritonitis
·         Gagal sirkulasi
·         Distress pernapasan

8. Diagnosa keperawatan
·         Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan distensi abdomen dan kekakuan abdomen
·         Kurang volume cairan (sekunder) yang berhubungan dengan muntah dan distensi
·         Konstipasi yang berhubungan dengan penurunan masukan