ASUHAN KEPERAWATAN ILIUS
PARALITIK
1.
Pengertian
Ileus
paralitik (neurogenik) adalah suplai saraf otonom mengalami paralisis dan
peristaltik usus berhenti. Yang disebabkan oleh sentuhan pada visera abdomen
dan hambatan peristaltik akibat pembedahan, terutama pembedahan abdomen dapat
juga terjadi akibat cedera traumatik (misalnya: fraktur iga atau vertebrata .
2.
Anatomi dan fisiologi
Usus
halus merupakan usus berbentuk tabung yang kompleks, berlipat-lipat, membentang
pilorus hingga katup ileosekal, dan dibagi menjadi duodenum, jejenum, dan
illeum. Dua fungsi utamanya adalah pencernaan serta absorbsi zat gizi dan air
yang terdapat dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Vili
dan mikrovili merupakan tonjolan dan tonjolan mukosa seperti jari-jari yang
terdapat diseluruh usus halus; struktur ini meningkatkan permukaan absorbsi
usus sebesar seribu kali lipat. Setiap vilus terdiri atas saluran limfe sentral
yang disebut sebagai lakteal dan dikelilingi oleh kapiler darah.
Enzim
terletak pada brush border dan menyelesaikan proses pencernaan saat proses
absorpsi berlangsung. Disekeliling vilus terdapat beberapa sumur kecil yang
disebut sebagai kripter lieber khun. Kripta ini merupakan kelenjar-kelenjar
usus yang menghasilkan sekret mengandung enzim pencernaan.
Pergerakan
segmental usus halus mencampur zat yang dimakan dengan sekret pankreas,
hepatobiliar dan sekresi usus, sedangkan pergerakan peristaltik mendoron isi dari
salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk terjadinya
absorbsi optimal dan asupan isi lambung secara continue.
Tanda dan gejala
Gejala :
-
Rasa tidak enak menyeluruh
-
Tidak terdengar apa-apa pada
abdomen ( silent abdomen )
Tanda :
-
Distensi abdomen
-
Muntah- muntah dan tanda-tanda
dehidrasi
-
Sama sekali tidak dapat defekasi
maupun flatus
5. Pengkajian pada paralitik ileus
Temuan / observasi
:
·
Nyeri tekan abdomen dan distensi
abdomen
·
Tidak ada atau hilangnya bising
usus
·
Mual,muntah
·
Kurang flatus
·
Penurunan haluaran urine
·
Demam
6. Penatalaksanaan
a. Medik
·
Puasa
·
Cairan parenteral dengan
elektrolit
·
Aspirasi nasogastrik,
nasointestinal
·
Terafi oksigen
·
Pengobatan untuk meningkatkan peristaltic,
dekspantenol (llopan), betanekol (urecholine), neostigmen (prostigmin),
metaklopramid (raglan)
·
Aktivitas diet
·
Edema, selang rectal
b. Keperawatan
·
Nasogastric suction untuk
menghentikan vomitus dan mengendalikan distensi
·
Pemberian cairan infus untuk
mengatasi dehidrasi
7. Komplikasi
·
Dehidrasi
·
Ketidakseimbangan elektrolit
·
Syok
·
Perforasi ileum
·
Peritonitis
·
Gagal sirkulasi
·
Distress pernapasan
8. Diagnosa
keperawatan
·
Ketidakefektifan pola napas yang
berhubungan dengan distensi abdomen dan kekakuan abdomen
·
Kurang volume cairan (sekunder)
yang berhubungan dengan muntah dan distensi
·
Konstipasi yang berhubungan dengan
penurunan masukan