Rabu, 17 Juli 2013

Peran dan Fungsi Perawat Komunitas sebagai Pendidik


PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS
SEBAGAI PENDIDIK
 


BAB 1
PENDAHULUAN


1.      Latar belakang
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.
Perawat komunitas bekerja di berbagai bidang, memberikan perawatan kesehatan primer sepanjang umur. Mereka menyediakan keperawatan yang komprehensif di berbagai kebutuhan kesehatan untuk klien di mana saja di masyarakat dari pusat-pusat kesehatan masyarakat, klinik kesehatan primer, unit kesehatan masyarakat, sekolah dan universitas, dewan lokal dan rumah klien. Perawat komunitas memberikan perawatan kesehatan untuk mereka yang memerlukan intervensi kesehatan dan juga mempertimbangkan kondisi sosial yang mempengaruhi status kesehatan. Setiap orang atau wali dapat mengakses perawat komunitas. Banyak Rumah sakit dan dokter merujuk ke komunitas perawat dan klien menanyakan langsung bantuan.
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif.
Oleh karena itu kami tetarik untuk membahas peran dan fungsi perawat komunitas sebagai pendidik.

2.      Tujuan
2.1  Tujuan Umum
Tujuan umum dalam makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami peran dan fungsi perawat sebagai sebuah profesi dalam pelayanan kesehatan
2.2  Tujuan Khusus
·         Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami peran perawat.
·         Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami fungsi perawat.
·         Mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami sebuah profesi.

3.      Manfaat
Bermanfaat untuk membantu serta membimbing mahasiswa/i dalam belajar memahami konsep mengenai. Selain itu juga dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan untuk mahasiswa yang sedang belajar tentang peran dan fungsi perawat komunitas tersebut dengan baik dan benar.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.    Pengertian
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh sesorang terhadap orang lain, dalam hal ini peran perawat untuk memberikan asuhan keperawatan, melakukan pembelaan kepada klien, sebagai pendidik tenaga perawat dan masyarakat, koordinator dalam pelayanan
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional.
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana segala  aktifitas  yang di lakukan  berguna  untuk  pemulihan  Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di  miliki,  aktifitas  ini  di  lakukan  dengan  berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
Menurut pendapat Doheny (1982) ada beberapa elemen peran perawat professional (ELEMENT ROOL) antara lain : care giver, client advocate, conselor, educator, collaborator, coordinator change agent, consultant dan interpersonal proses. Dan yang akan dibahas oleh penulis adalah pada peran dan fungsi perawat sebagai pendidik.

B.     Peran sebagai pendidik (Edukator)
Peran ini dilakukan untuk :
  • Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatannya.
  • Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien
Selain itu, mengajar adalah merujuk/menyerupai pada aktifitas dimana seseorang guru membantu murid untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru dengan satu atau banyak pelajar dimana pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk merubah perilaku adalah tujuannya. (Redman, 1998 : 8 ). Inti dari perubahan perilaku selalu didapat dari pengetahuan baru atau ketrampilan secara teknis.
  1. Dilakukan kepada klien/keluarga , tim kesehatan. Lain baik secara spontan pada saat berinteraksi maupun formal.
  2. Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan .
  3. Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses keperawatan.
Berdasarkan teori yang lain peran dan fungsi perawat komunitas sebagai pendidik adalah : 
Peran perawat di komunitas sebagai peran sebagai pendidik yaitu peran perawat yang memberikan informasi kepada masyarakat untuk memberikan informasi yang serta berupa pengajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan dasar yang digunakan sebagai sarana untuk mencapai sasaran pemberian keperawatan yang bisa efektif pada biaya, dapat terjamin dengan aman dan berkualitas tinggi, sedangkan pada perawat sebagai pendidik yang biasa di institusi pendidikankeperawatan untuk membentuk perawat-perawat baru yang berkualitas. Manfaat yang diperoleh bagi komunitas adalah meningkatkan kualitas kesehatan atau  mempertahankan tingkat kesejahteraan yang optimum, mencegah penyakit, menangani penyakit, menurunkan ansietas pasien, memaksimalkan kemandirian dalam melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan perubahan perilaku pasien mengembangkan keterampilan sehingga bisa memberikan perawatan pendukung bagi anggota keluarga yang sakit, dan secara aktif akan mengurangi insiden komplikasi penyakit (Bastable, 2002).
Fungsi yang dilakukan :
1.      Mengkaji kebutuhan klien untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam penyuluhan atau pendidikan kesehatan. Dari hasil pengkajian diharapakan dapatdiketahui tingkat pengetahuan klien, informasi apa yang diperlukan klien, dan apayang ingin diketahui klien.
2.      Meningkatkan dan memelihara kesehatan klien melalui penyuluhan atau pendidikan kesehatan.
3.      Melaksanakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan untuk pemulihan kesehatan klien antara lain tentang pengobatan, hygiene, perawatan serta gejala dan tanda bahaya.
4.      Menyusun program penyuluhan atau pendidikan kesehatan baik untuk topic sehat atau pun sakit seperti nutrisi, latihan, penyakit, dan pengelola penyakit.
5.      Mengajarkan pada klien informasi tentang tahapan perkembangan
6.      Membantu klien untuk memilih sumber informasi kesehatan dari buku-buku,Koran TV, teman dan lainnya.
Sebagai Pendidik perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya malalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medic yang diterima sehingga klien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya. Sebagai pendidik, perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang beresiko tinggi, kadar kesehatan, dan lain sebagainya.

C.     Fungsi
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:
·               Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.
  • Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksanan.
  • Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemeberian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah : Caring, Sharing, Laughing, Crying, Helping, Believing in other, Learning, Respecting, Listening, Feeling, Accepting. Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan.
serta peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberi, sehingga terjadi perubahan perilaku dari  klien setelah dilakukan kesehatan.



BAB III
PENUTUP


1.      Kesimpulan
Dari pengertian Posyandu diatas yang menurut dari para ahli dapat disimpulkan bahwa Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu.Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktivitas perawat dalam pratik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara profesional sesuai dengan kode etik profesional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah untuk kejelasan. Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.
Perawat komunitas bekerja di berbagai bidang, memberikan perawatan kesehatan primer sepanjang umur. Mereka menyediakan keperawatan yang komprehensif di berbagai kebutuhan kesehatan untuk klien di mana saja di masyarakat dari pusat-pusat kesehatan masyarakat, klinik kesehatan primer, unit kesehatan masyarakat, sekolah dan universitas, dewan lokal dan rumah klien. Perawat komunitas memberikan perawatan kesehatan untuk mereka yang memerlukan intervensi kesehatan dan juga mempertimbangkan kondisi sosial yang mempengaruhi status kesehatan. Setiap orang atau wali dapat mengakses perawat komunitas. Banyak Rumah sakit dan dokter merujuk ke komunitas perawat dan klien menanyakan langsung bantuan.

2. Saran
Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu : Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanana kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Sehingga peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik.
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat mengetahui dan memahami peran dan fungsi perawat komunitas, dan dapat memberikan kritik dan saran nya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Selasa, 23 April 2013

Makalah Asam Urat



ASAM URAT

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia. Penyakit ini juga disebut "penyakit para raja" karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak.   Salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi di Indonesia adalah penyakit asam urat. Asam urat sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan, orang-orang  yang masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini.
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristalkristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti selsel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.
Konsumsi purin tinggi merupakan salah satu faktor penyebab dari hiperurisemia. Sejauh ini kebiasaan makan masyarakat Bali faktanya sering dari sumber makanan tinggi purin seperti lawar babi yang diolah dari daging babi, betutu ayam / itik, pepes ayam/babi, sate babi, babi guling

B.     Tujuan

1.      Mengurangi pembentukan asam urat sehingga kadarnya dalam darah berada di dalam batas-batas normal. Tujuan ini dicapai dengan membatasi konsumsi makanan, khususnya yang tinggi purin (kandungan purin 150 mg -1500 mg/100 gram bahan makanan)
2.      Mempermudah ekskresi asam urat ke dalam urin dengan peninggian pH urin melalui diet tinggi sisa basa dan peningkatan asupan cairan. Diet tinggi sisa basa dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengasamkan urin dan memperbesar konsumsi bahan makanan yang membuat urin lebih alkalis.
3.      Menurunkan berat badan jika penderitanya terlalu gemuk dan kemudian mempertahankan berat badan yang normal.
4.      Untuk mengetahui bahan makanan apa saja yang menjadi pantangan maupun anjuran bagi penderita asam urat.
5.      Serta memberi pengertian tentang pola diet sehat bagi penderita asam urat.

C.     Rumusan Masalah

1.      Penertian asam urat.
2.      Ciri-ciri asam urat.
3.      Pengaturan diet bagi penderita asam urat.
4.      Prinsip diet asam urat.
5.      Makanan-makanan yang harus dihindari dan dianjurkan bagi penderita asam urat.

BAB II
PEMBAHASAN



A.    Pengertian Asam Urat

Prof  DR Dr Harry Isbagio SpPd-KR Kger, Guru Besar Reumatologi FKUI-RSCM  menjelaskan bahwa penyakit asam urat termasuk dalam golonga penyakit rematik (artitis gout). Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan asam urat (monosodium urat) yang masuk ke dalam rongga sendi. Asam urat terbentuk jika tubuh mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin.
Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil  akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu  komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.   Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan  dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni  makanan dari tanaman (sayur, buah, kacangkacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan  sarden). (indriawan,2009).

B.     Ciri-ciri Asam Urat

Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang menetapkan kriteria diagnostik untuk asam urat adalah :
1.      Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
2.      Thopus terbukti mengandung kristl urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.
3.      Lebih dari sekali mengalami serangan artthritis akut.
4.      Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.
5.      Oligorthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).
6.      Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.
7.      Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak.
8.      Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama.
9.      Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
10.  Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.
11.  Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL).
12.  Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).
13.  Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.
Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.
Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).
C.    Klasifikasi
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer  dan penyakit gout sekunder (Nucleus Precise News Letter Edisi – 2):
1. Penyakit gout primer
Sebanyak 99 % penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan  meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyakit gout sekunder
Penyakit ini disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi.  Purin adalah salah satu  senyawa basa organik yang  menyusun asam nukleat (asam  inti dari sel) dan termasuk dalam  kelompok asam amino, unsur  pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. Jangka waktu antara seseorang  dan orang lainnya berbeda.mAda  yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi  rata-rata berkisar 1 – 2 tahun.
D.    Faktor Risiko
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa. Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat. Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah (Indriawan,2009).
Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea f ood: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan. Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal. Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain (Indriawan,2009).

E.     Pengaturan Diet bagi Penderita Asam Urat
Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini. Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Asalkan jumlahnya dibatasi, ya tidak masalah. Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat mampu mengontrol kadar asam dan urat dalam darah. Penderita asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang dilakukan, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1.      Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).
2.      Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkannn dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.
3.      Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan
kadar asam urat dalam darah.
4.      Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.
5.      Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6.      Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
7.      Tanpa Alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

F.     Prinsip Diet Asam Urat
Diet penderita asam urat pertama-tama harus mengikuti dahulu prinsip umum diet gizi seimbang seperti yang dikemukakan dalam Pedoman Empat-Sehat Lima Sempurna dan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Selanjutnya diet tersebut mengacu pada lima pedoman yang disyaratkan dalam diet rendah purin, yaitu :
1)      Pembatasan bahan makanan yang tinggi purin,
2)      Alkalinisasi urin untuk memudahkan ekskresi asam urat,
3)      Peningkatan asupan cairan,
4)      Penurunan berat badan pada pasien dengan kegemukan,dan
5)      Penghindaran alkohol.

G.         Pengaturan Makanan pada Diet Asam Urat
Penyakit asam urat (Arthritis Gout) terkadang sangat menyiksa penderitanya.Rasa nyeri di persendian akibat penumpukan asam urat dapat mengganggu kenyamanan dan aktifitas sehari-hari. Selain konsumsi obat-obatan, baik itu obat pereda nyeri maupun obat pengontrol kadar asam urat, pemilihan jenis makanan mempunyai peran penting untuk mengontrol penyakit ini.
1)      Jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat antara lain adalah :
·         Makanan laut seperti udang, remis, kepiting, tiram, dan cumi-cumi.
·         Minuman yang mengandung alkohol seperti tape, bir, tuak pahit, dll.
·         Makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, dll.
·         Jeroan seperti usus, hati, limpa, paru, jantung, ginjal, dll.
·         Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, alpukat, air kelapa muda, emping mlinjo, dll.
·         Kaldu daging.
2)      Jenis makanan yang boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit antara lain :
·         Tahu dan tempe.
·         Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi.
·         Beberapa jenis sayuran tertentu seperti kangkung, bayam, brokoli, tauge, daun pepaya, asparagus, kacang-kacangan, jamur.
·         Makanan berlemak seperti santan, margarin, dan goreng-gorengan. Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat lewat urin.
3)      Jenis makanan yang boleh dikonsumsi antara lain :
·         Keju, susu, telur.
·         Makanan sumber karbohidrat seperti beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe, makaroni, mie, bihun, roti, dan biskuit. Tetapi karbohidrat sederhana golongan fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena fruktosa dapat meningkatkan kadar asam urat.
·         Buah-buahan seperti semangka, melon,nanas, belimbing manis, dan jambu air. Buah-buahan lain juga boleh dimakan kecuali durian dan alpukat.
Selain itu, penderita asam urat dianjurkan untuk banyak minum, minimal 2 liter atau 10 gelas sehari. Hal ini bertujuan untuk membantu pengeluaran asam urat lewat air seni dan mencegah penumpukan asam urat di ginjal atau kandung kemih. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin. Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA.
2.      Asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengelurkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
3.      Gejala asam urat seperti kesemutan dan linu, nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam hari dan pagi.
4.      Solusi mengatasi asam urat : melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2,4 hingga 6 untuk wanita dan 3,0 hingga 7 untuk pria, control makanan yang dikonsumsi dan banyak minum air putih.
5.      Prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat :
a.       Menbatasi asupan purin atau rendah purin.
b.      Asupan energy sesuai dengan kebutuhan.
c.       Mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat.
d.      Mengurangi konsumsi lemak.
e.       Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
f.       Mengkonsumsi cukup itamin dan mineral.
B.     Saran
1.      Penderita asam urat atau arthritis gout harus benar-benar menjaga pola makan sehari-hari agar kadar asam urat dalam tubuh bisa terkendali. Dan hindari makanan bahan makanan yang mengandung banyak mengandung purin karena dapat memicu meningkatnya kadar asam urat dalam darah.
2.      Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan, pengaturan pola makanan dapat dijadikan pilihan untuk mengatasi masalah asam urat. Menu makanan diatur sedemikian rupa agar lebih banyak makanan dengan kandungan nukleotida purin yang rendah.


DAFTAR PUSTAKA

Nucleus Precise News Letter Edisi – 1). Asam Urat atau Gout.www.mirbrokers.com/.../Newsletter%2070%20Edisi%201%20-%20Asam%20Urat%20310120111.pdf. Diakses tanggal 13 maret 2011.
Nucleus Precise News Letter Edisi – 2. Asam Urat atau Gout. www.mirbrokers.com/.../Newsletter,%2071%20edisi%202%20Asam%20Urat%2015.02.2011.pdf. Diakses tanggal 13 maret 2011.
Hensen dan Tjokorda R. 2007. Hubungan konsumsi Purin dengan Hipersemia Pada Suku Bali di daerah Pariwisata Pedesaan. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/4%282%29.pdf. diakses tanggal 17 Maret 2011