BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan antenatal (Antenatal Care)
meliputi pengawasan terhadap kehamilan untuk mendapatkan informasi mengenai
kesehatan umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan,
menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan
(resiko tinggi, resiko meragukan, atau resiko rendah). Asuhan antenatal juga
untuk menyiapkan persalinan menuju kelahiran bayi yang baik (well born baby)
dan kesehatan ibu yang baik (well health mother) mempersiapkan pemeliharaan
bayi dan laktasi, memfasilitasi pulihnya kesehatan ibu yang optimal pada saat
akhir kala nifas.
Dalam praktek kedua istilah well
born body dan well health mother dipakai tanpa beda, dalam arti
lebih luas pengawasan antenatal berarti mempersiapkan pasangan baru meningkat
menjadi orang tua yang efektif, meningkatkan pengertian bahwa keluarga adalah
bagian dari masyarakat, mencari faktor sosial budaya yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang dan kesehatan umum ibu hamil, dan meningkatkan pengertian tentang
merencanakan keluarga dan keluarga berencana, untuk meningkatkan kesejahteraan
umum keluarga. Selain makna tersebut pengawasan antenatal menanamkan hubungan
seksual yang sehat untuk meningkatkan keharmonisan keluarga dan menghindari
penyakit inflamasi panggul dan infertilitas.
Diera globalisasi saat ini yang terus
menerus menghadapi siatuasi yang mengandalkan IPTEK, yang membuat bidan serta
klien (ibu hamil dan melahirkan) semakin kritis terhadap mutu pelayanan
kesehatan/kebidanan. Dengan demikian pelayanan kebidanan yang hanya
mengandalkan pengalaman maupun kepercayaan tidak dianjurkan karena tidak dapat
dipertanggung jawabkan. Apalagi jika kita mengevaluasi Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi (th 1997 yaitu 334/100.000
kelahiran hidup) maka pelayanan kebidanan selayaknya dilaksanakan berdasarkan
teori yang dapat dipertanggung jawabkan dan berdasarkan realita.
1.2 Tujuan
- Tujuan Umum
Dalam melakukan praktek klinik
kebidanan, mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil
normal maupun abnormal dengan lebih banyak menimba ilmu baik secara teori
maupun lapangan.
- Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan
diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengerti serta memahami teori kehamilan fisiologis
2. Melakukan pengkajian pada kasus yang ada
3. Mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan
berdasarkan data subyektif dan obyektif
4. Menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
5. Menentukan kebutuhan segera
6. Merencanakan tindakan yang akan dilakkan untuk
menangani kasus yang ada
7. Melaksanakan perencanaan yang telah ditentukan
8. Mendokumentasikan secara benar
1.3 Batasan Masalah
Menyiapkan seoptimal mungki fisik dan
mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan dan nigas, sehingga didapatkan
ibu dan anak sehat.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengkajian
a. Kehamilan adalah pertemuan persenyawaan antara sel
telur (ovum) dan sel mani (sperma)
b. Kehamilan lamanya 280 hari atau 40 minggu ata 10
bulan (lunar month).
1) Kehamilan yang berlangsung antara 23-36 minggu
disebut kehamilan premature.
2) Kehamilan yang berlangsung antara 37-42 minggu
disebut kehamilan matur.
3) Sedangkan bila kehamilan terjadi lebih dari 34
minggu disebut post matur
c. Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari
1) Ovulasi atau pelepasan ovum
2) Terjadi imigrasi sperma dan ovum
3) Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4) Terjadi nidasi (implantasi pada uterus)
5) Terjadi pembentukan plasenta
6) Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
d. Menurut tuanya kehamilan dibagi atas 3 triwulan
(trimester) yaitu :
1) Kehamilan trimester pertama : 0-12 minggu
2) Kehamilan trimester kedua : 12-28 minggu
3) Kehamilan trimester ketiga : 28-40 minggu
(Muchtar, Rustam, Sinopsis Obstetri)
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
2.1 Tanda-tanda persumtif
a. Aminorea (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari
pertama haid terakhir (HPHT) agar dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran
tanggal persalinan (TTP)
·
Cara
penghitungan menggunakan rumur Naegele :
|
b. Mual dan mutah (nausca dan vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan hingga akhir trimester pertama karena terjadi pada pagi hari
maka disebut “Morning Sickness”, dan bila mual dan muntah terlalu sering
disebut hiperemesis.
c. Ngidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau
minuman tertentu terutama pada bulan-bulan trimester pertama.
d. Tidak tahan dengan bau-bauan
e. Pingsan (sinkope)
Terjadi gangguan sirkulasi kedaerah
kepala (central) menyebabkan iskemia saluran saraf pusat dan menimbulkan
pingsan menghilang setelah 16 minggu.
f. Tidak ada selera makan (anoreksia)
Hanya timbul pada trimester pertama
kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali.
g. Lelah (fatigue)
h. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
payudara, kelenjar motgomery terlihat lebih membesar.
i.
Miksi sering
Kandung kemih tertekan oleh tahim yang
membesar, gejala ini akan hilang pada trimester kedua kehamilan dan pada
trimester ketiga atau akhir, kehamilan akan muncul lagi karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
j.
Konstipasi/Obstipasi
Karena tonus otot-otot usus menurun
oleh pengaruh hormon steroid
k. Pigmentasi kulit
Karena pengaruh hormon kortikosteroid
plasenta dijumpai dimuka (cloasma gravidarum) areola payudara, leher,
dan dinding perut (linea nigra : grisea)
l.
Apulis :
hipertrofi dari papil gusi
m. Pemekaran vena-vena (varices)
Dapat terjadi pada kaki, baris dan
vulva biasanya dijumpai pada trimester III
2.2 Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil
- Perut membesar (pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan)
- Uterus membesar (terjadi perubahan dalam bentuk besar, dan konsistensi dari rahim)
- Tanda hegar (otot uterus lembek)
- Tanda chadwick (serviks dan vagina menjadi kebiruan)
- Broxton-Hick (kontraksi-kontraksi uterus bila dirangsang)
- Teraba ballotement
- Reaksi kehamilan positif
2.3 Tanda-Tanda Tidak Pasti
- Amenore (tidak haid)
- Morning sickness (mual-mual dipagi hari)
- Sering kencing
- Pembesaran payudara
- Membesarnya perut
- Pergerakan anak yang pertama (Quickening)
2.4 Tanda-Tanda Pasti Kehamilan (Tanda Positif)
- Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin (20 minggu)
- Terdengar detak jantung janin (18-20 minggu)
1. Didengar dengan stetoskop-miniral leannec
2. Dicatat dan didengar dengan alat doppler
3. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
4. Dilihat pada ultra sonografi
- Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rongent
2.5 Reaksi Kehamilan Sebagai Tanda Kemungkinan Hamil
- Reaksi Galli Mainini
5 ml urine pertama pagi hari wanit
diduga hamil disuntikkan kedalam ruang limfe dibawah kulit perut kodok bufo
jantan. Setelah jam air kencing kodok
tersebut diperiksa. Bila waktu hamil akan ditemukan sel-sel spermatozoa pada
air kencing kodok.
- Reaksi Friedmon
Menggunakan kelinci betina yang telah
diasingkan selama 2 minggu dari kelinci jantan. Lima ml urine pagi hari wanit
disuntikkan dalam vana telinga kelinci selama 2 hari berturut-turut. Sesudah 24
jam dilakukan padarotomi. Bila positif akan ditemukan karpora rura etlutea pada
ovarium kelinci.
- Reaksi Ascheim-Zondek
Menggunakan 5 tikus putih betina
imatur, urine pagi hari wanita di suntikkan subkutan 0,4 ml, enam kali dalam
sehari. Kehamilan positif bila ditemukan korpora rubra et lutea pada oarium
tikus.
- Reaksi Imunologik
Untuk mengetahui ada tidaknya
chorionik guna dotropin (HCG) dalam urine. Dasarnya ialah antibody, HCG
bersifat antigen cara yang banyak digunakan adalah “Hemo aggglutination”
kadar terendah yang dapat dideteksi ialah 0,5 satuan HCG per ml (tes Evan),
kadar HCG 500 satuan perhari baru dijumpai setelah 20 hari pembuahan. Tes yang
dikenal antara lain tes pregnostiocon, tes gravindex, tes evan (paling
sensitif)
3. Diagnosis Banding Kehamilan
3.1 Hamil palsu (Pseudocyesis = kehamilan spurra)
gejala hampir sama dengan kehamilan, bahkan wanit merasakan gerakan janin.
Namun pada pemeriksaan uterus tidak membesar. Tanda-tanda kehamilan lain reaksi
kehamilan negatif.
3.2 Mioma uteri : perut dan rahim membesar namun pada
perabaan, rahim terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol. Tanda kehamilan
negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
3.3 Kista ovarii : perut membesar bahkan makin
bertambah besar namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa. Reaksi
kehamilan negatif, tanda-tanda kehamilan negatif juga.
3.4 Kandung
kemih penuh dan terjadi tetensi urin : pada pemasangan kateter keluar banyak
air kencing.
3.5 Hematometra : uterus membesar karena terisi darah
yang disebabkan himen imperforata, stenosis vagina atau serviks.
4. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Kunjungan antenatal untuk pemantauan
dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal 4 kali selama kehamilan dalam
waktu :
a. Trimester I : 1 x kunjungan (sebelum 14 minggu)
b. Trimester II : 1x kunjungan (14-28 minggu)
c. Trimester III : 2 x kunjungan (28-36 minggu dan
sesudah minggu ke 36)
Namun demikian dirasakan ibu hamil
untuk memeriksa kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini
mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan
b. Usia kehamilan < 28 minggu (7 bulan) : 4 minggu
sekali kunjungan
c. Usia kehamilan 26-36 minggu (7-9 bulan) : 2 minggu
sekali kunjungan
5. Menentukan Umur Kehamilan dan BB Janin Dalam
Kandungan
- Menghitung dari tanggal haid terakhir (HPHT)
- Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “Feeling Life” (Quckening)
- Menurut Spiegelberg : dengan jalan mengukur tinggu fundus uteri dari simpisis maka diperoleh tabel :
1. 22-28 minggu 24-25
cm diatas simpisis
2. 28 minggu 26,7
cm diatas simpisis
3. 30 minggu 29,5-30
diatas simpisis
4. 32 minggu 29,5-30
diatas simpisis
5. 34 minggu 31
cm diatas simpisis
6. 36 minggu 32
cm diatas simpisis
7. 38 minggu 33
cm diatas simpisis
8. 40 minggu 37,7
diatas simpisis
- Menurut Mac Donald : adalah modifikasi spegelbelg yaitu jarak fundus sampai simpisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan
- Menurut Ahlfeld : ukuran kepala bokong = panjang anak sebenarnya. Bila diukur jarak kepala-bokong janin adalah 20 cm, maka tua kehamilan adalah 8 bulan.
- Rumus johnson-Tausk : BB = (MD-12) x 155
BB = berat badan : MD = jarak simpisis
– fundus uteri
6. Pemeriksaan Ibu Hamil
- Anamnesa
1) Anamnesa identitas istri dan suami : nama, umur,
agama, pekerjaan, alamat dan sebagainya
2) Anamnesa umum
a) Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur,
miksi, defekasi, perkawinan dan sebagainya
b) Tentang haid kapan mendapat haid terakhir (HT).
Bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran
tanggal persalinan memakai rumus Naegel = hari + 7, bulan – 3 dan tahun + 1
TTP = hari + 7, bulan – 3, tahun + 1
HT
c) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan
kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya.
3) Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostik
Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik
dan lege artis : tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, jantung, paru-paru dan
sebagainya.
4) Perkusi
Tidak begitu banyak artinya kecuali
bila ada sesuatu indikasi.
5) Palpasi
Ibu hamil disuruh terlentang, kepala
dan bahu sedikit lebih tinggi dengan memakai bantal. Pemeriksa berdiri
disebelah kanan ibu hamil. Dengan sikap normal lakukanlah palpasi bimanual
terutama pada pemeriksaan perut dan payudara.
Palpasi perut untuk menentukan
a) Besar dan konsistensi rahim
b) Bagian-bagian janin, letak, presentasi
c) Gerakan janin
d) Kontraksi rahim Braxton-Hick dan his
Cara palpasi ada bermacam-macam
a) Menurut leopold dengan variasi
b) Menurut Knebel
c) Menurut Budin
d) Menurut Ahlfeld
Manuver palpasi menurut leopold :
a) Leopold I : - Pemeriksa
menghadap kearah muka ibu hamil
-
Menentukan
tinggu fundus uteri dan bagian dalam fundus
-
Kosistensi
uterus
b) Variasi menurut Knebel :
-
Menentukan
letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain diatas
simpisis
c) Leopold II : - Menentukan
batas samping rahim kanan – kiri
-
Menentukan
letak punggung janin
-
Pada letak
lintang, tentukan dimana kepala janin
d) Variasi menurut Budin
-
Menentukan
letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
e) Leopold III : - Menentukan
bagian terbawah janin
-
Apakah bagian
terbawah tersebut sudah masuk atau masuk goyang.
f) Variasi menurut Ahlfeld :
-
Menentukan
letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak ditengah perut
g) Leopold IV : - Pemeriksa
menghadap ke arah kaki ibu hamil
-
Bisa juga
menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk pintu atas
panggul.
6) Auskultasi
Menggunakan
stetoskop monoral (stetoskop obstetrik) untuk mendengar Denyut Jantung Janin
(DJJ) cara menghitung DJJ :
a) Dari janin : - DJJ
pada bulan ke 4-5
-
Bising tali
pusat
-
Gerakan
tendengan janin
b) Dari Ibu : - Bising
rahim (uterine souffle)
-
Bising aorta
-
Peristaltik
usus
Cara menghitung DJJ
a) Setiap menit misalnya 140 x/menit
b) Dihitung 3x5 detik secara beraturan dengan cara
ini dapat diketahui teratur tidaknya contoh :
11 12 12
DJJ = 4x (11 + 12 + 13) = 136 x /menit
c) Pemeriksan dalam
1) Vagina toucher (VT)
2) Rectal toucher (RT)
Tabel hubungan tua kehamilan (bulan), besar uterus
dan tinggi fundus uteri
No
|
Akhir bulan
|
Besar uterus
|
Tinggu fundus uteri
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
4 Bulan
8 Bulan
12 Bulan
16 Bulan
20 Bulan
24 Bulan
28 Bulan
32 Bulan
36 Bulan
40 Bulan
|
Lebih besar
dari biasa
Telur bebek
Telur angsa
Kepala bayi
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
|
Belum teraba
(palpasi)
Dibelakang
simpisis
1-2 jari
diatas simpisis
Pertengahan
simpisis pusat
2-3 jari
dibawah pusat
Kira-kira
setinggi pusat
2-3 jari
diatas pusat
Pertengahan
pusat, procesus xgphordeus
3 jari dibawah
Px atau sampai setinggi Px
Sama dengan kehamilan
8 bulan namun melebar kesamping
|
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
1. Definisi
Asuhan kebidanan adalah aktifitas atau
interaksi yang dilakukan oleh bidan kepada klien yang membutuhkan atau
mempunyai permasalahan dalam bidang pengetahuan
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada
klien, bidan menggunakan metode pendekatan dan pemecahan masalah dengan
difokuskan pada suatu proses sistematis dan analisis dalam memberikan asuhan
kebidanan. Kita menggunakan 7 langkah management kebidanan menurut Varney,
yaitu :
I.
Pengkajian
II.
Identifikasi
diagnosa, masalah dan kebutuhan
III.
Identifikasi
diagnosa, dan masalah potensial
IV.
Identifikasi
kebutuhan segera
V.
Intervensi/pengembangan
rencana
VI.
Implementasi
VII. Evaluasi
2. Management Kebidanan Varney
I.
Pengkajian
Data
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Nama ibu dan suami
Ditanyakan nama dengan tujuan agar
dapat mengenal / memanggil penderita atau ibu dan tidak keliru dengan
penderita-penderita yang lain.
b. Usia ibu dan Suami
Hal ini terutama untuk mengetahui
keadaan ibu, terutama pada kehamilan pertma kali atau primipara. Apakah ibu itu
termasuk primipara biasa atau primipara tua, atau untuk mengetahui apakah ibu
mempunyai resiko tinggi atau tidak (umur < 16 tahun atau 35 tahun).
c. Agama
Hal ini ditanyakan berhubungan dengan
perawatan penderita atau kepercayaan klien dalam beragama. Dalam keadaan yang
gawat ketika memberikan pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa
harus berhubungan, misalnya pada Islam memanggil kyai, agama kristen memanggil
pendeta/pastur.
d. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan
ibu dan suami sebagai dasar dalam memberikan KIE.
e. Pekerjaan
Yang ditanyakan pekerjaan suami dan
ibu sendiri. Menanyakan pekerjaan ini untuk mengetahui bagaimana taraf hidup
dan sosial ekonomi penderita itu agar nasehat kita nanti sesuai.
f. Suku bangsa
Untuk mengetahui statistik tentang
kehamilan. Mungkin juga untuk menentukan prognosa kehamilan dengan melihat
keadaan panggul. Misal wanita Asia dan Afrika biasanya mempunyai panggul bundar
dan normal bagi persalinan dan biasanya wanita dan berat panggulnya ukuran
melintang lebih panjang tetapi ukuran muka belakang lebih kecil.
g. Alamat
Untuk mengetahui ibu itu tinggal
dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya bersamaan. Ditanyakan
alamatnya agar dapat dipastikan ibu yang mana yang hendak ditolong.
2. Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu itu berapa lama
dan berapa kali kawin. Ini untuk membantu menentukan bagaimana keadaan alat
kelamin dalam ibu tersebut.
3. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan oleh klien saat
ini atau yang menyebabkan klien datang ke RS.
4. Riwayat kebidanan
Ditanyakan tentang keadaan menstruasi
yang lalu kapankah menarche terjadi pada ibu, waktu umur berapa? Untuk
mengetahui keadaan kelamin dalam, normal atau tidak. Apakah kalau datang
menstruasi terasa amat sakit? Berapa lama menstruasi? Bagaimana keluarnya?
Kapan menstruasi yang akhir? Keterangan ini digunakan untuk membantu diagnosa
lamanya kehamilan dan untuk menduga kapankah kira-kira anak akan dilahirkan.
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a. Kehamilan : Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah
hamil berapa, saat hamil ada resiko atau penyakit kehamilan atau tidak.
b. Persalinan : Meliputi jenis persalinan ditolong siapa dimana
dan bagaimana keadan bayi persalinan (BB/PB) waktu persalinan ada penyakit atau
tidak.
c. Nifas : Meliputi ada tidaknya penyakit/gangguan selama
masa nifas dan laktasi.
Bagaimana penyakit
waktu kehamilan, persalian dan nifas yang kita dapat diantisipasi dengan segera
oleh petugas kesehatan sehingga komplikasi tidak terjadi.
6. Riwayat kehamilan sekarang
Untuk mengetahui apakah ibu pernah
memeriksakan kehamilannya, dimana, sudah berapa kali, keluhan saat hamil muda
dan tua, mendapatkan suntik TT berapa kali, penyuluhan apa saja yang pernah
didapat.
7. Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah
menderita penyakit salah satu faktor predisposisi misal : myoma uteri.
8. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui apakah dikeluarga
mempunyai penyakit menurun dan menahun maupun menular.
9. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui kebiasaan ibu yang
dilakukan ibu selama hamil dan saat hamil
a. Pola nutrisi
Hal-hal yang ditanyakan bagaimana
nafsu makannya, berapa kali makannya dalam sehari, jumlah minumnya, ditanyakan
pola-pola makan selama hamil karena makanan dan minuman merupakan salah satu
faktor penting didalam pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempertahankan
kondisi klien.
b. Pola eliminasi
Apakah ibu selama hamil dan sebelum
hamil BAB/BAK ada keluhan atau tidak lancar atau tidak, berapa kali frekuensi
dalam 1 hari.
c. Pola aktifitas
Data yang perlu ditanyakan adalah
bagaimana kegiatan sebelum hamil dan saat hamil.
d. Pola personal hygiene
Yang ditanyakan adalah bagaimana
menjaga kebersihan tubuhnya seperti : berapakali mandi dalam sehari, ganti baju
dalam sehari, gosok gigi dalam sehari, keramas dalam seminggu.
e. Pola istirahat
Ditanyakan berapa jam tidur siang dan
malam sebelum hamil dan saat hamil.
10. Riwayat psikososial
Yang ditanyakan adalah bagaimana
keadaan psikis saat ini, bagaimana hubungan klien dengan keluarga dan tetangga,
bagaimana tentang kehamilannya saat ini.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Keadaan umum
Untuk mengetahui keadaan secara
keseluruhan yaitu meliputi kesadaran, postur tubuh, ara berjalan, raut wajah.
b. Tanda-tanda vital
Untuk mengetahui/mendeteksi dini
adanya penyulit atau komplikasi
2. Pemeriksaan fisik umum
a. Inspeksi
Untuk mengetahui kesimetrisan,
kebersihan, serta keabnormalan dan kenormalan pada tubuh yang meliputi :
kepala, muka, mata, hidung, mulut/gigi, telinga, leher, dada/payudara, ketiak,
perut, anus, ekstrimitas.
b. Palpasi
Untuk mengetahui ada tidaknya nyeri
tekan, pembesaran kelenjar dan kekonsistensian. Pemeriksaannya meliputi :
leher, dada/payudara, perut.
c. Auskultasi
Untuk mengetahui ada tidaknya bunyi
yang normal/abnormal.
d. Perkusi
Untuk mengetahui reflek patella
positif/tidak
3. Pemeriksaan penunjang
Untuk membantu dalam penentuan
diagnosa dan pemberian pengobatan
II.
Interpretasi
Data (Identifikasi Diagnosa dan Masalah)
Pada langkah ini
dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa dari data subyektif dan
data obyektif kemudian masalah dan kebutuhan saat itu.
1. Diagnosa : GI P00000 UK 38 minggu,
aterm, tunggal, hidup, letak kepala, intra uteri, jalan lahir normal.
2. Masalah : muncul dari psiko, sosio, spiritual, culture
dan lain-lain
3. Kebutuhan : - Istirahat
yang cukup
-
Tanda-tanda
bahaya kehamilan TM III
-
Gizi Ibu
hamil
III.
Identifikasi
Diagnosa dan Masalah Potensial
Untuk
mengetahui/menentukan diagnosa/masalah potensial berdasarkan interpretasi data
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
IV.
Identifikasi
Kebutuhan Segera
Untuk mengetahui
tindakan segera yang dibutuhkan untuk menangani adanya komplikasi atau
penyulit.
V.
Intervensi
Untuk menentukan tujuan, kriteria dari
diagnosa yang ditentukan kemudian menentukan rencana yang akan dilakukan.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan
Ibu mengerti dan menerima penjelasan yang diberikan petugas.
Kriteria : Ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan.
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien dengan
komunikasi terapeutik
R/ Dengan komunikasi dapat terjalin kerjasama dan
kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan.
2. Beri penjelasan tentang keadaan kehamilannya
R/ Penjelasan informasi tentang keadaan
kehamilannya.
3. Jelaskan pada pasien tentang bahaya kehamilan TM
III
R/ Menambah pengetahuan dan untuk mengantisipasi
Ibu kapan harus segera ke RS.
4. Beri penjelasan tentang mengkonsumsi menu seimbang
dan manfaatnya
R/ Konsumsi menu seimbanga dapat meningkatkan
daya tahan tubuh dan membantu perkembangan janin.
5. Anjurkan untuk istirahat yang cukup
R/ Istirahat yang cukup bisa membuat sirkulasi
darah menjadi lancar dan membuat relaksasi.
6. Anjurkan Ibu untuk kontrol 1 minggu sekali
R/ Memantau kehamilan baik kondisi kesehatan Ibu
dan janin.
VI.
Implementasi
Pelaksanaannya sesuai dengan
intervensi
VII. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil
a) Ibu memahami dan mengerti penjelasan yang
diberikan petugas.
b) Pemeriksaan kehamilan tidak ada kelainan.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA
Ny “S” GɪP₀₀₀₀₀ UK 38 MINGGU, ATERM ,
TUNGGAL, HIDUP,
LETAK
KEPALA,INTRA UTERI, JALAN LAHIR NORMAL
DENGAN
KEADAAN UMUM IBU DAN JANIN BAIK
DI
BPM SUHARTINI SUWONO , BANDUNG KENCUR
JOMBANG
I.Pengkajian Data
A. Data Subyektif
Tanggal Pengkajian :11 mei 2011
Jam :06.30 WIB
- Biodata/Identitas
Nama :Ny ”S” Nama Suami :Tn “W”
Umur :20 tahun Umur :29
tahun
Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama :Islam Agama :Islam
Pendidikan :SMA Pendidikan :SMP
Pekerjaan :Tidak Bekerja Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat :G.Malang 1 Alamat :G.Malang1
- Status Perkawinan
Istri Suami
Perkawinan ke : 1 1
Umur Kawin : 19
tahun 22tahun
Lama Kawin : 1tahun 1tahun
- Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin
memeriksakan kehamilannya yang sudah berumur 9 bulan
- Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
·
Menarche :12 tahun
·
Lamanya :7 hari
·
Banyaknya :1-3 hari=1 kotex
penuh, 4-7hari=1/2 kotex
·
Siklus :28hari
·
Warna :merah tua
·
Bau :Anyir
·
HPHT :1-08-2010
·
TP :24-05-2011
- Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No
|
Tgl / lahir
|
Usia kehamilan
|
Tempat persalinan
|
Jenis persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong
|
Bayi
|
Nifas
|
|||||
Umur
|
Ibu
|
Bayi
|
PB/BB/jenis
|
Keadaan
|
Keadaan
|
Lactasi
|
|||||||
1.
|
Hamil
|
INI
|
|
- Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang
a Hamil ke-1
a ANC
o
Trimester I : 2 x di BPS Hartini S.
o
Trimester II : 1 x di BPS Hartini S.
o
Trimester III : 2 x di BPS Hartini S.
a Keluhan selama hamil TM I : Mual,
muntah
TM II : Tidak ada keluhan
TM III : Sering kencing, cepat lelah
7. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
yang menular seperti penyakit kuning, HIV/AIDS, penyakit menahun seperti
jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit menurun seperti kencing manis,
sesak nafas. Serta tidak mempunyai riwayat kembar baik dari pihak ayah maupun
ibu.
8. Riwayat Kesehatan Keluarga
9. Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit yang menular seperti penyakit kuning, HIV/AIDS, penyakit
menahun seperti jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit menurun seperti kencing
manis, sesak nafas. Serta tidak mempunyai riwayat kembar baik dari pihak ayah
maupun ibu.
- Riwayat Keluarga Berencana
Ibu
mengatakan tidak pernah menggunakan alat Kontrasepsi
- Keadaan psikososial
o
Kehamilan ini
diharapkan.
o
Ibu dan
keluarga merasa senang dengan kehamilan ini.
o
Hubungan
suami istri dan keluarga baik.
12. Latar belakang sosial budaya
a. Ibu tidak pernah minum jamu, tidak minum alkohol
dan tidak merokok
b. Acara 2 bulanan
13. Pola kebiasaan hidup
a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : Makan 3 x/hari, sayur, lauk dan nasi
Minum
6-7 gelas sehari (air putih)
Selama hamil : Makan 5-6 x gelas/sehari minum susu.
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 x/hari, warna kuning, konsistensi lunak,
bau khas.
BAK 5
x/hari warna kuning jernih, bau khas.
Selama hamil : BAB 1 x/hari warna kuning, konsistensi lunak,
bau khas.
BAK 7
x/hari, warna kuning jernih, bau khas.
c. Pola aktivitas sehari-hari
Sebelum hamil : melakukan pekerjaan rumah seperti memasak,
mencuci, menyapu.
Selama hamil : sedikit mengurangi pekerjaan rumah sendiri
seperti memasak, mencuci, menyapu.
d. Pola istirahat atau tidur
Sebelum hamil : Tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 7-8 jam
Selama hamil : Tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 7-8 jam
Pada pola tidur tidak ada gangguan dan
masalah, sehingga kualitas tidur baik
e. Pola kebersihan diri
Sebelum hamil : Mandi 2 x/hari, ganti pakaian 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari, cuci rebut 2 kali seminggu.
Selama hamil : mandi 3 x/hari, ganti baju 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari, cuci rambut 3 kali seminggu.
f. Pola seksual
Sebelum hamil : 2 kali seminggu
Selama hamil : 1 kali seminggu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis
Keadaan
emosional : stabil
TD : 110/70 mmHg Lila : 23 cm
S : 36,5 0C N : 84
x/menit
TB : 153,5 cm RR : 20
x/menit
Sebelum hamil BB : 52 kg
Saat hamil BB 60 kg
2. Pemeriksaan khusus
a) Inspeksi
Kepala : Rambut hitam, keriting, tidak rontok, kulit
kepala bersih, tidak ada ketombe.
Muka : Tidak tampak odema dan tidak tampak Cloasma
gravidarum.
Mata : Simetris, Konjungtiva merah muda, sklera putih.
Mulut / gigi : Tidak merah, tidak stomatitis, tidak ada
caries gigi kurang gigi.
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid dan
tidak tampak pembesaran vena jugularis.
Payudara : Simetris, puting susu menonjol, terdapat
hyperpigmentasi areola mammae, buah dada membesar, dan bersih, colostrum sudah
keluar.
Abdomen : Terdapat striae gravidarum, striae livida, dan
tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia : Bersih, tidak tampak varices, tidak ada
condiloma akuminota.
Anus : Tidak tampak ada haemaroid.
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan dan
tidak oedema.
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan pada
kedua kaki, tidak tampak ada varices dan tidak tampak odem
b) Palpasi
Leher : Tidak ada pembesarah kelenjar tyroid, tidak
ada pembesaran limfe dan tidak ada pembendungan vena jugularis
Payudara : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Dada : Tidak terdapat nyeri tekan.
Abdomen
Leopold
Ä Leopold I : TFU
: 3 jari bawah prosesus xypoideus (27 cm), teraba lunak dan tidak melenting
(bokong).
Ä Leopold II : Bagian
kanan teraba keras seperti papan dan bagian kiri teraba bagian kecil janin.
Ä Leopold III : Bagian
bawah teraba keras melenting, (kepala) kepala tidak dapat digoyangkan (sudah
masuk PAP).
Ä Leopold IV : Kepala
belum masuk PAP (konvergen)
TBJ =(27-12)x 155=2325 gram
c) Auskultasi
Dada :tidak
terdengar wheezing maupun ronchi
DJJ :(11-12-11) = 136 x/menit.
d) Perkusi
Reflek patella (+)/(+)
Data Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan panggul
Distansia
Cristarum :25 cm
Distansia
spinarum : 24
cm
Lingkar
panggul : 85 cm
Pemerikaan
Lab : tidak
dilakukan
Urine reduksi :
tidak dilakukan
Urine albumin :
tidak dilakukan
II.
INTERPRETASI
DATA
Diagnosa : Ny “S” GI P00000 UK 38 minggu aterm,
tunggal,hidup ,letak kepala, intra uterin, jalan lahir normal dengan keadaan
ibu dan janin baik.
Ds : Ibu mengatakan hamil anak pertama dan usia
kehamilan 9 bulan.
Do : KU : baik Ukuran
panggul
Kesadaran
: composmentis Distansia
cristarum : 25 cm
T : 110/70
mmHg Distansia spinarum
: 24 cm
N : 84
x/menit Lingkar
panggul : 85 cm
S : 36,5
0C
R : 20
x/menit
DJJ : (11-12-11)
= 136 x/menit
BB
sebelum hamil : 52 kg
BB
selama hamil : 60 kg
Lila : 23 kg
Leopold I : TFU
2 jari bawah prosesus xypoideus (27 cm), teraba lembek dan tidak melenting
(kepala).
Leopold II : Bagian
kanan teraba keras seperti papan dan bagian kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III : Bagian
bawah teraba keras melenting, (kepala) kepala dapat digoyangkan (belum masuk
PAP).
Leopold IV : Kepala
belum masuk PAP (Konvergen)
Masalah : -
Kebutuhan : - Penjelasan
tentang keadaan saat ini
a. Nutrisi
b. Istirahat
c. Personal hygiene
d. Perawatan payudara
e. Tanda-tanda persalinan
f. Kolaborasi
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V.
INTERVENSI
Diagnosa : Ny “S” GI P00000 UK 38 minggu aterm,
tunggal,hidup ,letak kepala, intra uterin, jalan lahir normal dengan keadaan
ibu dan janin baik
Tujuan : Setelah dilakukan ashan kebidanan diharapkan proses kehamilan
sampai melahirkan normal, berjalan lancar tanpa komplikasi..
Kriteria :
-
Keadaan umum : Baik
-
Kesadaran : Composmentis
-
TTV normal
T : 110/70
– 120/80 mmHg
N : 80
– 100 x/menit
RR : 16
– 20 x/menit
S : 36,5
– 37,5 0C
-
TFU dalam cm Umur kehamilan dalam bulan
20
5
23 6
26 7
30 8
33 9
Intervensi
1. Komunikasi terapeutik
R/ menanamkan kepercayaan pasien
kepada petugas kesehatan.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ dengan cuci tangan kuman akan
hilang dan terhindar dari infeksi
3. Berikan penyuluhan tentang kebersihan
diri/personal hygiene
R/ kebersihan hygiene terutama
perawatan kulit selama hamil perlu diperhatikan karena fungsi ekskresi dan
keringat bertambah.
4. Beri penjelasan tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III
R/ Mengantisipasi sejak dini adanya
komplikasi yang mungkin muncul serta menambah pengetahuan ibu.
5. Berikan penyuluhan tentang gizi Ibu hamil
R/ kebutuhan nutrisi selama hamil
meningkat karena adanya pertumbuhan janin, uterus, placenta, buah dada,
kenaikan metabolisme dan tenaga untuk mengejan saat bersalin.
6. Berikan penyuluhan tentang seksualitas pada
trimester III
R/ seksualitas pada trimester III
disarankan karena sperma mengandung prostaglandin untuk mengacu kontraksi agar
bayi cepat lahir
7. Berikan penyuluhan tentang pola istirahat dan
tidur
R/ istirahat penting untuk kesehatan
otak, saraf, otot, anggota gerak yang dipacu dengan istirahat berelokasi.
8. Lakukan pemeriksaan 5 T
R/ pemeriksaan 5T merupakan
pemeriksaan standart yang dapat mencakup dan mendeteksi dini adanya resiko dan
komplikasi
9. Jelaskan tanda-tanda persalinan
R/ Ibu mengerti dan mengetahui
bagaimana keadaan kehamilannya dan janinnya.
10. Jelaskan tanda bahaya kehamilan
R/ deteksi dini akan bahaya kehamilan
serta persiapan penanggulangannya
11. Jelaskan tanda-tanda persalinan
R/ Ibu mengetahui tanda-tanda
persalinan dan lebih bersiap diri menghadapi persalinan.
12. Anjurkan Ibu memeriksakan kehamilannya 1 minggu
lagi
R/ kontrol rutin 1 minggu sekali pada
trimester III dapat mengetahui kemajuan persalinan dan pemantauan menjelang
persalinan.
VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Hari : Senin
Tanggal : 2-06-2008 Jam
: 07.00 WIB
Implementasi
Hari / tanggal / jam
|
Implementasi
|
TTD
|
Senin 2-06-2008
Jam 07.10 WIB
|
-
Melakukan
komunikasi terapeutik dengan baik.
-
Mencuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
-
Memberikan
penyuluhan tentang kebersihan diri/personal hygiene pada Ibu misalnya : mandi
dengan sabun, gosok gigi, keramas, dll
-
Menjelaskan
kepada klien tentang tanda bahaya Trimester III
a.Bengkak pada muka dan bagian kaki
serta tangan
b.Perdarahan yang disertai nyeri
c.Nyeri kepala yang hebat
d.Keluar cairan yang banyak dari
jalan lahir
e.Gerakan janin kurang aktif
f.BB tetap/turun dengan bertambahnya
usia kehamilan
g.Pandangan mata kabur
-
Memberikan
penyuluhan tentang gizi Ibu hamil, kebutuhan nutrisi meningkat yang
disebabkan pertumbuhan dari janin dan placenta, buah dada dll.
-
Memberikan
penyuluhan tentang seksualitas pada trimester III, coitus disarankan untuk
merangsang adanya kontrasi supaya persalinannya mudah.
-
Memberikan
penyuluhan tentang pola istirahat dan tidur, istirahat dan tidur merelaksasi
badan, istirahat dan tidur teratur dapat meningkatkan kesehatan.
-
Melakukan
pemeriksaan 5 T
T : 110/70
mmHg
BB : 52
kg
Fe 1x sehari
TFU : 30
cm
Suntik TT
-
Menjelaskan
keadaan kehamilannya kepada Ibu sehingga Ibu akan lebih berhati-hati merawat
kehamilannya dan lebih siap menghadapi persalinan.
-
Menjelaskan
tanda-tanda persalinan diantaranya keluar lendir, keluar air ketuban dan
kenceng-kenceng secara teratur sehingga Ibu lebih cepat membawa dirinya ke
Bidan.
-
Menganjurkan
memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi untuk persiapan persalinan
-
Menjelaskan
tanda bahaya kehamilan diantaranya kaki oedem, keluar darah, tensi tinggi.
|