Kelenjar
Tiroid
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia.
Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi,
membuat protein, dan
mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.
Tiroid
merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher,
tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus,
sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Tiroid
mengeluarkan tiga hormon penting, yaitu:
Triodotironin
dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan
memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.
Jika Tiroid
mengeluarkan terlalu sedikit Triodotironin dan Tiroksin, maka tubuh akan merasa
kedinginan, letih, kulit mengering dan berat badan bertambah. Sebaliknya jika
terlalu banyak, tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan
berat badan akan berkurang.
Dalam
keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi
bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa
tampak dibawah atau di samping jakun.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.
Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara:
- Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein
- Meningkatkan
jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.
Jika sel-sel bekerja lebih keras, maka organ tubuh akan bekerja lebih cepat.
Untuk
menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu
eleman yang terdapat di dalam makanan dan air.
Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid.
Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.
Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid.
Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.
Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk:
- Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
- Tiroksin
dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu tri-iodo-tironin
(T3).
Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.
Ada dua kelainan berhubungan dengan tiroid yaitu Hipertiroidisme dan
Hipotiroidisme.
- Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar
tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid.
Tanpa hormon ini tubuh tidak bekeja dengan semestinya sehingga bisa menimbulkan pertumbuhan badan yang lambat, lambat berbicara, lemah, bertambah berat badan, rambut rontok, kulit kering, dan meningkatkan sensitivitas pada pilek.
Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema.
Preparat yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah Levothyroxine Na dan Thyroxine Na.
Levothyroxine, adalah suatu hormon tiroid, selain untuk hipotiroidisme juga digunakan untuk gondong (pembesaran kelenjar tiroid).
Tanpa hormon ini tubuh tidak bekeja dengan semestinya sehingga bisa menimbulkan pertumbuhan badan yang lambat, lambat berbicara, lemah, bertambah berat badan, rambut rontok, kulit kering, dan meningkatkan sensitivitas pada pilek.
Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema.
Preparat yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah Levothyroxine Na dan Thyroxine Na.
Levothyroxine, adalah suatu hormon tiroid, selain untuk hipotiroidisme juga digunakan untuk gondong (pembesaran kelenjar tiroid).
- Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar
tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon
tiroid.
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder.
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder.
Obat yang digunakan untuk mengatasi hal ini adalah
Carbimazole dan Thiamazole.
Carbimazole adalah obat
yang digunakan untuk menurunkan hormon tiroid yang diproduksi kelenjar tiroid.
Yodium adalah senyawa kimia yang digunakan kelenjar tiroid sebagai bagian dari
hormon tiroid. Yodium harus diubah di dalam tubuh menjadi bentuk yang bisa
dipakai sebelum dikombinasi dengan komponen lainnya menjadi hormon tiroid.
Carbimazole bekerja dengan cara mencegah perubahan Yodium ke bentuk yang dapat digunakan. Carbimazole juga bekerja dengan memblokade penggabungan antara yodium yang telah berubah dengan komponen lainnya untuk menjadi hormon tiroid.
Sehingga menurunkan produksi hormon tiroid. Oleh karena itu Carbimazole berguna dalam pengobatan pada kondisi hormon tiroid diproduksi berlebihan oleh kelenjar tiroid (hipertiroidisme).
Carbimazole hanya menurunkan produksi hormon tiroid setelah diminum, tetapi tidak dapat menurunkan kadar tiroid dalam darah karena pengaruh produksi hormon terdahulu.
Hormon tiroid yang diproduksi sebelumnya harus dipakai oleh tubuh dahulu sebelum kadarnya dalam darah menjadi berkurang. Hal ini memerlukan waktu tiga hingga empat minggu.
Carbimazole bekerja dengan cara mencegah perubahan Yodium ke bentuk yang dapat digunakan. Carbimazole juga bekerja dengan memblokade penggabungan antara yodium yang telah berubah dengan komponen lainnya untuk menjadi hormon tiroid.
Sehingga menurunkan produksi hormon tiroid. Oleh karena itu Carbimazole berguna dalam pengobatan pada kondisi hormon tiroid diproduksi berlebihan oleh kelenjar tiroid (hipertiroidisme).
Carbimazole hanya menurunkan produksi hormon tiroid setelah diminum, tetapi tidak dapat menurunkan kadar tiroid dalam darah karena pengaruh produksi hormon terdahulu.
Hormon tiroid yang diproduksi sebelumnya harus dipakai oleh tubuh dahulu sebelum kadarnya dalam darah menjadi berkurang. Hal ini memerlukan waktu tiga hingga empat minggu.
Thiamazole: adalah
senyawa antitiroid tiourelin yang menghambat pembentukan hormon tiroid dengan
cara mengganggu penggabungan residu tyrosyl dari thyroglobulin. Hal ini
dilakukan dengan mengganggu oksidasi ion Yodium dan senyawa iodotyrosyl dengan
cara menhambat kerja enzim peroksidase.
Pengobatan Alami
Untuk mengobati penyakit tyroid maka harus ditentukan jenisnya, apakah hipertiroid atau hipotiroid, kemudian apakah disertai dengan pembesaran (goiter/struma) atau tidak.
Secara umum ada beberapa herbal yang berfungsi memperbaiki hormon tiroid, antara lain, sidaguri, kumis kucing, ciplukan. Selain itu jika terdapat pembesaran, maka harus disertakan herba anti tumor, seperti mahkota dewa, benalu teh, habbatussauda, mengkudu dll. Jika ingin praktis, sekarang ini sudah terdapat racikan herbal siap minum.
Untuk mengobati penyakit tyroid maka harus ditentukan jenisnya, apakah hipertiroid atau hipotiroid, kemudian apakah disertai dengan pembesaran (goiter/struma) atau tidak.
Secara umum ada beberapa herbal yang berfungsi memperbaiki hormon tiroid, antara lain, sidaguri, kumis kucing, ciplukan. Selain itu jika terdapat pembesaran, maka harus disertakan herba anti tumor, seperti mahkota dewa, benalu teh, habbatussauda, mengkudu dll. Jika ingin praktis, sekarang ini sudah terdapat racikan herbal siap minum.
Penyebab yang
paling umum ( lebih dari 70% orang) adalah produksi berlebih dari hormon tiroid
oleh keseluruhan kelenjar tiroid. Kondisi ini juga dikenal sebagai graves’ disease. Hipertiroidisme
pada graves’ disease adalah akibat
antibodi reseptor TSH yang merangsang aktivitas TSH (Thyreoid Stimulating Hormone) untuk mengeluarkan terlalu banyak hormon tiroid. Penyebab
hipertiroidisme lainnya adalah strauma noduler toksik, tiroiditis, penyakit
troboblastis, pemakaian yodium yang berlebihan.
Adapun
penatalaksanaan terapi hipertiroidisme meliputi terapi nonfarmakologi dan
terapi farmakologi. Terapi non farmakologi dapat dilakukan dengan:
1. Diet yang diberikan harus tinggi kalori, yaitu memberikan kalori
2600-3000 kalori per hari baik dari makanan maupun dari suplemen.
2. Konsumsi protein harus tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kg berat
badan ) per hari untuk mengatasi proses pemecahan protein jaringan seperti susu
dan telur.
4. Olah raga secara teratur.
5. Mengurangi rokok, alkohol dan kafein yang dapat meningkatkan kadar
metabolisme.
Penatalaksanaan
hipertiroidisme secara farmakologi menggunakan empat kelompok obat ini yaitu:
obat antitiroid, penghambat transport iodida, iodida dalam dosis besar menekan
fungsi kelenjar tiroid, yodium radioaktif yang merusak sel-sel kelenjar tiroid.
Pada paper ini akan dibahas tentang obat antitiroid yang merupakan salah satu
cara untuk menghambat produksi hormon tiroid. Obat antitiroid bekerja dengan
cara menghambat pengikatan (inkorporasi) yodium pada TBG (thyroxine binding globulin)
sehingga akan menghambat sekresi TSH (Thyreoid Stimulating Hormone)
sehingga mengakibatkan berkurang produksi atau sekresi hormon tiroid.
Antitiroid digunakan untuk :
1) mempertahankan remisi pada straumadengan tirotoksikkosis
2) mengendalikan kadar hormon pada pasien yang mendapat yodium radioaktif
3)
Adapun obat-obat yang temasuk obat
antitiroid adalah Propiltiourasil, Methimazole, Karbimazol.
4)
Propiltiourasil (PTU)
5)
Nama generik : Propiltiourasil
6)
Nama dagang di Indonesia :
Propiltiouracil (generik)
7)
Indikasi : hipertiroidisme
8)
Kontraindikasi : hipersensisitif
terhadap Propiltiourasil, blocking replacement regimen tidak boleh diberikan
pada kehamilan dan masa menyusui.
9)
Bentuk sediaan : Tablet 50 mg dan
100 mg
10)
Dosis dan aturan pakai : untuk
anak-anak 5-7 mg/kg/hari atau 150-200 mg/ m2/hari, dosis terbagi
setiap 8 jam. Dosis dewasa 3000 mg/hari, dosis terbagi setiap 8 jam. untuk
hipertiroidisme berat 450 mg/hari, untuk hipertiroidisme ocasional memerlukan 600-900 mg/hari;
dosis pelihara 100-150 mg/haridalam dosis terbagi setiap 8-12 jam. Dosis untuk
orangtua 150-300 mg/hari (Lacy, et al, 2006)
11)
Efek samping : ruam kulit, nyeri
sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ada kecendrungan pendarahan,
mual muntah, hepatitis.
12)
Mekanisme Obat: menghambat
sintesis hormon tiroid dengan memhambatoksidasi dari iodin dan menghambat
sintesistiroksin dan triodothyronin (Lacy, et al, 2006)
13)
Resiko khusus : .
14)
Hati-hati penggunaan pada pasien
lebih dari 40 tahun karena PTU bisa menyebabkan hipoprotrombinnemia dan
pendarahan, kehamilan dan menyusui, penyakit hati (Lee, 2006).
15)
Methimazole
16)
Nama generik : methimazole
17)
Nama dagang : Tapazole
18)
Indikasi : agent antitiroid
19)
Kontraindikasi : Hipersensitif
terhadap methimazole dan wanita hamil.
20)
Bentuk sediaan : tablet 5 mg, 10
mg, 20 mg
21)
Dosis dan aturan pakai : untuk
anak 0,4 mg/kg/hari (3 x sehari); dosis pelihara 0,2 mg/kg/hari (3 x sehari).
maksimum 30 mg dalam sehari.
22)
Untuk dewasa: hipertiroidisme
ringan 15 mg/hari; sedang 30-40 mg/hari; hipertiroid berat 60 mg/ hari; dosis
pelihara 5-15 mg/hari.
23)
Efek samping : sakit kepala,
vertigo, mual muntah, konstipasi, nyeri lambung, edema.
24)
Resiko khusus : pada pasien diatas
40 tahun hati-hati bisa meningkatkan myelosupression, kehamilan (Lacy, et al, 2006)
25)
Karbimazole
26)
Nama generik : Karbimazole
27)
Nama dagang di Indonesia : Neo
mecarzole (nicholas).
28)
Indikasi : hipertiroidisme
29)
Kontraindikasi : blocking replacement regimen tidak
boleh diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.
30)
Bentuk sediaan : tablet 5 mg
31)
Dosis dan aturan pakai : 30-60
mg/hari sampai dicapai eutiroid, lalu dosis diturunkan menjadi 5-20 mg/hari;
biasanya terapi berlangsung 18 bulan.
32)
Sebagai blocking replacement regimen,
karbamizole 20 – 60 mg dikombinasikan dengan tiroksin 50 -150 mg.
33)
Untuk dosis anak mulai dengan 15
mg/hari kemudian disesuaikan dengan respon.
34)
Efek samping : ruam kulit, nyeri
sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, ada kecendrungan pendarahan,
mual muntah, leukopenia.
35)
Resiko khusus : penggunaan pada
pasien lebih dari 40 tahun karena PTU bisa menyebabkan hipoprotrombinemia dan
pendarahan, kehamilan dan menyusui (Lacy, et al, 2006).
36)
Tiamazole
37)
Nama generik : Tiamazole
38)
Nama dagang di Indonesia :
Thyrozol (Merck).
39)
Indikasi : hipertiroidisme
terutama untuk pasien muda, persiapan operasi.
40)
Kontraindikasi : hipersensitivitas
41)
Bentuk sediaan : tablet 5 mg, 10
mg
42)
Dosis dan aturan pakai : untuk
pemblokiran total produksi hormon tiroid 25-40 mg/hari; kasus ringan 10 mg (2 x
sehari); kasus berat 20 mg (2 x sehari); setelah fungsi tiroid normal (3-8
minggu) dosis perlahan-lahan diturunkanhingga dosis pemelihara 5 – 10 mg/hari.
43)
Efek samping : alergi kulit,
perubahan pada sel darah, pembengkakan pada kelenjar ludah.
44)
Resiko khusus : jangan diberikan
pada saat kehamilan dan menyusui, hepatitis.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar