Pemberian Obat pada Vagina
Pemberian Obat. Perawat harus
memperhatikan hal berikut :
Interpretasikan
dengan tepat resep obat yang dibutuhkan
Hitung
dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep
Gunakan
prosedur yang sesuai dan aman, ingat prinsip 5 benar dalam pengobatan
Setelah
memvalidasi dan menghitung dosis obat dengan benar, pemberian obat dengan
akurat dapat dilakukan berdasarkan prinsip 5 benar.
a.
Benar Klien
b.
Benar Obat
c.
Benar Dosis Obat
d.
Benar Waktu Pemberian
e.
Benar Cara Pemberian
1.
Definisi
Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui vagina,
yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina
atau serviks. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang
digunakan untuk mengobati infeksi lokal.
2.
Alat dan bahan
Obat dalam tempatnya.
Sarung tangan.
Kain kasa.
Kertas tisu.
Kapas sublimat dalam tempatnya.
Pengalas.
Korentang dalam tempatnya.
3.
Prosedur kerja
a.
Cuci tangan.
b.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
c.
Gunakan sarung tangan
d.
Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain
kasa.
e.
Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas
sublimat.
f.
Anjurkan
pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.
g.
Apabila
jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat.
h.
Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan
masukkan obat sepanjang dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.
i.
Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar
orifisium dan labia dengan tisu.
j.
Anjurkan
untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi.
k.
Cuci
tangan.
l.
Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
4.
Pemberian
obat – obatan atau cairan tertentu melalui vagina dapat dilakukan dengan cara:
a. Mengumbah (irigasi).
b. Mengoleskan.
c. Supposutorium.
b. Mengoleskan.
c. Supposutorium.
5.
Dilakukan pada:
a. Pasien dengan vagina yang kotor.
b. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir.
c. Pasien dengan radang vagina.
d. Post partum dengan lochea yang berbau.
b. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir.
c. Pasien dengan radang vagina.
d. Post partum dengan lochea yang berbau.
6.
Persiapan alat
a. Irigator dengan selangnya.
b. Kanula vagina steril dalam tempatnya.
c. Sarung tangan.
d. Standar infus, bila perlu.
e. Obat cairan yang diperlukan, dalam tempatnya.
f. Bengkok (nierbekken).
g. Pispot.
h. Alat bokong.
i. Selimut.
j. Kapas sublimat
k. Klem.
l. Sampiran (schrem)
b. Kanula vagina steril dalam tempatnya.
c. Sarung tangan.
d. Standar infus, bila perlu.
e. Obat cairan yang diperlukan, dalam tempatnya.
f. Bengkok (nierbekken).
g. Pispot.
h. Alat bokong.
i. Selimut.
j. Kapas sublimat
k. Klem.
l. Sampiran (schrem)
7.
Persiapan pasien
(1) Identifikasikan klien dengan tepat dan tanyakan namanya
(2) Jaga privasi, dan mintalah klien untuk berkemih terlebih dahulu
(3) Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan pinggul supinasi eksternal
(4) Tutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya pada area perineal saja.
(2) Jaga privasi, dan mintalah klien untuk berkemih terlebih dahulu
(3) Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan pinggul supinasi eksternal
(4) Tutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya pada area perineal saja.
8.
Reaksi dan efek obat
Farmakokinetik
Absorpsi
Distribusi
Metabolisme
Ekskresi
Farmakodinamik
Efek
Terapeutik
Efek
samping
Alergi
9.
Evaluasi
a.
Kriteria evaluasi :
b.
Klien akan memperlihatkan efek / reaksi tubuh
yang minimal terhadap pengobatan.
c.
Klien dapat memahami regimen / tata laksana
pengobatan yang sedang dijalani.
d.
Nakes yang terlibat menggunakan intervensi yang
dapat mencegah masalah medikasi pada klien.
Pemberian Obat pada Vagina download
hmmmmmm
BalasHapus