POST
PARTUM
1.
Definisi
-
Massa Post Partum adalah sutau
penyembuhan dan perubahan waktu kembali kepada keadaan sebelum hamil dan
penyesuaian terhadap penambahan keluarga baru. (Dasar-dasar keperawatan
maternitas, Hamilton Persis Mary, 1995).
-
Masa Post Parrtum adalah masa
pulihnya mulai dari partus sampai alat-alat kandungan kembali seperti
pra-hamil, lamanya 6-8 minggu. (mochtar Rustam, 1994).
-
Masa Post Partum adalah masa
setelah partus selesai dan berakhir kira-kira 8 minggu (Kapita Selekta
Kedokteran, 1999).
Post partum (puepenum) dibagi menjadi tiga yaitu :
1.
Immediate post partum : berlangsung dalam 24 jam pertama
2.
Late post partum : berlangsung sampai masa post
partum berakhir
3.
Early post partum : berlangsung sampai minggu
pertama
Perubahan paling besar dan sangat beresiko terjadi
immediate post partum dan early post partum.
2.
Anatomi Fisiologi
a.
Vagina (lubang kemaluan)
Merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus
dinding depan liang vagina 9 cm lebih pendek daripada dinding belakang. Pada
puncak vagina menonjol leher rahim (serviks uteri) disebut porsio. Bentuk
vagina dalam berlipat-lipat disebut Rugae.
b.
Uterus (Rahim)
Merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola
lampu yang gepeng terdiri dari dua bagian :
1.
Corpus uteri berbentuk segitiga
2.
Cerviks uteri berbentuk silindris
Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut
fundus uteri (dasar rahim).
Ø Ukuran uterus
-
Bentuk dan ukuran uterus sangat
berbeda-beda tergantung daripada bentuk usia dan pernah melahirkan anak sebelumnya.
·
Pada anak-anak panjang uterus : 2-3 cm
·
Pada multipara : 8-9 cm
·
Pada mullipara : 6-8 cm
-
Panjangnya corpus uteri terhadap
cerviks uter juga berbeda-beda
Ø Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan
-
Perimetrium (lap. Metrium) yang
meliputi dinding uterus bagian luar.
-
Myometrium (lap. Otot) merupakan
lapisan yang paling tebal terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa
hingga dapat mendorong isinya keluar pada persalinan.
-
Endometrium (epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah)
merupakan lapisan dalam uterus yang mempunyai arti penting dalam siklus haid.
Fungsi uterus adalah :
-
Untuk tempat berkembangnya janin
-
Untuk menahan ovum yang telah
dibuahi selama perkembangan ovum, ovum
tertanam dalam endometrium.
3.
Etiologi
Masa sesudah persalinan yang disebabkan oleh faktor-faktor hormonal struktur rahim
saat persalinan.
4.
Tanda dan Gejala
Ø Suhu : pada 24 jam
pertama post partum dapat meningkat sehingga 380C akibat pengaruh
dehidrasi, perubahan hormonal dan ekstresi otot selama melahirkan.
Ø Adaptasi sistem kardiovaskuler
Bradikardi sering ditemukan dalam 6-7 hari post partum
akibat penurunan cardiac output dan stroke volume. Nadi 50-70 x/mnt dianggap
normal dalam waktu ± 3 bulan.
Ø Rasa nyeri setelah melahirkan
Pada primipara post partum cenderunbg berkontraksi kecuali
ada bekuan darah, sisa plasenta, benda asing lainnya.
Ø Lochea.
Pada permukaan post partum terdapat cairan yang keluar dari
uterus yang bercampur dengan eritrosit, ,leukosit, sel-sel epitel, sel desudua,
dan bakteri membentuk cairan yang disebut lochea.
Ø Berat badan
Berkurang karena evakuasi uterus ( ± 5 ½ kg) dan hilangnya
cairan terutama karena diuresis ( ± 2 ½ kg).
5.
Pemeriksaan Diagnostik
a.
Jumlah darah lengkap : Hb/ Ht
Mengkaji perubahan dan mengevakuasi efek kehilangan darah pada masa persalinan.
b.
Urinalisis
Kultur urine, darah, vaginalis dan lochea merupakan
pemeriksaan tambahan didasarkan pada kedua individu.
6.
Komplikasi
a.
Hemoroid
b.
Infeksi
c.
Distensi
d.
Konstipasi
e.
Pembesaran payudara
7.
Penatalaksanaan
Perawatan Post Partum
-
pengawasan kontraksi uetrus
-
perawatan luka
-
keluhan pasien yang sering
dirasakan
·
His pengiris
·
Perlukaan
·
Pembengkakan mamae
-
luka klisma atau mobilisasi
sendiri bila terjadi obstipasi
-
Miksi harus secepatnya dilakukan
sendiri bila tidak dilakukan katerisasi atau mobilisasi
-
Perawatan payudara supaya puting
susu lemah, tidak keras dan kering.
-
Diet : makanan mengandung protein,
banyaknya cairan, sayuran dan
buah-buahan.
-
Mobilisasi
Ibu harus beristirahat ± 8 jam post partum, kemudian boleh
miring ke kanan atau kiri untuk mencegah trombosis dan tromboemboli. Hari ke-2
dan ke-3 boleh berjalan, mobilisasi
bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan post partum dan
sembuhnya luka-luka
-
Pemilihan kontrasepsi yang
direncanakan ke depan dan tidak mempengaruhi produksi ASI, misalnya
sterilisasi.
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN
1.
Pengkajian Data Terfokus
Pengkajian dimulai sejak persalinan yang meliputi keadaan prenatal dan
setelah persalinan berlangsung.
Pengkajian pada masa nifas meliputi :
a.
Identitas pasien
b.
Riwayat pasien
·
Penyakit yang sedang diderita
·
Penyakit yang pernah diderita
·
Alergi obat-obatan
·
Kebiasaan merokok
·
Keluhan saat ini
·
Rencana masa depan
c.
Riwayat persalinan
·
Gravida
·
Usia kehamilan
·
Tgl/jam persalinan
·
Tempat persalinan
·
Penolong persalinan
·
Jenis persalinan
·
Lama persalinan
·
Masalah pertama persalinan
·
Keadaan persalinan
·
Perdarahan
·
Keadaan dan kondisi bayi
d.
Riwayat psikososial
·
Suasana hati
·
Hubungan / komunikasi
·
Pengambilan keputusan dalam
keluarga
·
Respon ibu dalam keluarga
·
Kepercayaan dalam keluarga
e.
Kebiasaan sehari-hari
·
Nutrisi
·
Pola eliminasi
·
Pola istirahat dan tidur
·
Pola kativitas dan latihan
·
Pola kerja
f.
Kondisi lingkungan
g.
Tingkat pengetahuan
v Pemeriksaan Fisik
·
Keadaan umum klien
·
Tanda-tanda vital
·
Kepala (keluhan nyeri, migren),
mata (anemis, sclera, konjungtiva)
·
Mulut (caries, gigi palsu)
·
Payudara (bentuk puting susu,
laktasi, bengkak, nyeri)
·
Perineum (TFU, uterus, keluhan
nyeri, vesika urinaria)
v Pengkajian berikutnya
Observasi setiap 8 jam untuk mendeteksi adanya tanda-tanda
komplikasi dan mengevaluasi kembali sistem dalam tubuh seperti keadaan sebelum
hamil serta mengevaluasi status emosi, kemampuan self care, perawatan bayi dan
yang lainnya.
2.
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul yaitu :
a.
Potensial terjadinya infeksi
sehubungan dengan penyembuhan jaringan belum terjadi dan involusi uteri,
episiotomi/ ruptur perineum
b.
Nyeri yang berhubungan dengan
ruptur perineum, kontraksi uterus
c.
Ansietas yang berhubungan dengan
prose spersalinan trauma jalan lahir
d.
Kurang pengetahuan tentang
perawatan luka berhubungan dengan kurangnya informasi.
v Tinggi Fundus dan Involusi Uetrus
v Discharge Planning
1.
Mencegah terjadi infeksi
2.
Meningkatkan istirahat, aktivitas
dan keamanan, serta mencegah komplikasi dan imobilisasi
3.
Meningkatkan rasa percaya diri dan
gambaran tubuh serta penurunan stress.
4.
Meningkatkan asupan makanan dan
cairan yang adekuat, berpartisipasi dalam pemberian terapi
5.
Memberi dukungan emosional
6.
Menganjurkan kepada ibu untuk
memberi ASI dan imunisasi
7.
Mendorong untuk mempertahankan
kesehatan melalui penggunaan sumber-sumber kesehatan yang ada di masyarakat.
Download askepnya, dengan klik link dibawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar