BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Pelvis adalah daerah batang tubuh yang letaknya dibawah cavum abdomen
danmerupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke ekstremitas inferior.Pelvis
dibatasioleh dinding yang dibentuk oleh tulang , ligamentum dan otot.Pelvis
berfungsi untuk menstransmisi berat badan melalui sendi sakro iliaka ke
ilium ,asetabulum dandilanjutkan ke femur .selain itu panggul berfungsi
melindungi struktur-struktur yangberada didalam rongga panggul.
Penangan secara efektif dengan masalah klinis prolaps organ
panggulmembutuhkan pemahaman tentang anatomi dari struktur yang menjaga visera
pangguldalam posisi normal , dan dampak dari perubahan anatomi pada mekanisme
fisiologisyang menudukung. Saat ini diakui bahwa otot rangka pada tindakan
dasar panggul itusinkron dan sinergis dengan jaringan ikat endopelvic. Anatomi
dari struktur ini akandikaji untuk memberikan latar belakang yang diperlukan
untuk memahami kelainanyang terkait dengan prolaps organ panggul
1.2. tujuan
pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan
dapat :
- Menjelaskan bagian dan fungsi panggul wanita dengan benar
- Membedakan bentuk-bentuk panggul dengan benar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Panggul wanita terdiri dari :
- Panggul Besar (Pelvis mayor)
- Panggul Kecil (Pelvis minor)
1. Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang
a.2 tulang pangkal paha ( Os Coxae )
Terdiri dari tiga buah tulang yaitu
:
- Tulang Usus ( Os Ilium )
- Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang panggul.
- Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut krista iliaca.
- Ujung depan dan belakang krista iliaca menonjol : spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior.
- Tulang duduk ( Os Ischium )
- Terdapat disebelah bawah tulang usus
- Pinggir belakangnya menonjol : spina ischiadica
- Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan saat duduk disebut tuber ischiadicum.
- Tulang kemaluan ( Os Pubis )
- Terdapat di sebelah bawah dan depan tulang usus.
- Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum.
- Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus : ramus superior ossis pubis.
b.1 tulang kelangkang ( Os Sacrum )
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian
atas dan mengecil di bagian bawahnya.Tulang kelangkang terletak di antara kedua
tulang pangkal paha.Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
c.1 tulang tungging ( Os Coccygis )
Berbentuk segitiga dengan ruas 3 sampai 5 buah dan
bersatu. Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang
sehingga memperluas jalan lahir.
2. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah tulang
Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang
penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan
lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang yaitu
A.Pintu Atas Panggul ( PAP ) / Inlet
PAP dibentuk oleh :
- Promontorium
- Sayap Os Sacrum
- Linea Terminalis/Inominata kanan dan kiri
- Ramus superior Ossis pubis kanan dan kiri
- Pinggir atas simfisis pubis
B.Pintu Tengah Panggul ( PTP ) / Midlet dibentuk 2
bidang panggul
1.Bidang luas panggul
Bidang luas panggul dibentuk oleh
pertengahan simfisis menuju pertemuan os sacrum 2 dan 3.
2.Bidang sempit panggul
Bidang sempit panggul dibentuk oleh
tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong os Sacrum
setinggi 1-2 cm di atas ujungnya.
C.Pintu Bawah Panggul ( PBP ) / Outlet
Pintu bawah panggul bukanlah
merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama.
Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis,
sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi
oleh ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.
2.2Fungsi panggul wanita
Fungsi umum panggul wanita adalah :
a.Panggul besar ( Pelvis mayor )
Fungsi dari panggul besar adalah
menyangga isi abdomen
b.Panggul kecil ( Pelvis minor )
Fungsi panggul kecil adalah :
- Membentuk jalan lahir
- Tempat alat genitalia
Tulang – tulang panggul terdiri dari os koksa, os
sakrum, dan os koksigis. Os koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium, dan
os pubis. Tulang – tulang ini satu dengan lainnya berhubungan. Di depan
terdapat hubungan antara kedua os pubis kanan dan kiri, disebut simfisis. Dibelakang
terdapat artikulasio sakro- iliaka yang menghubungkan os sakrum dengan os
ilium.Dibawah terdapat artikulasio sakro-koksigea yang menghubungkan os sakrum
(tl panggul)dan os koksigis(tl.tungging).
Pada wanita, di luar kehamilan
artikulasio ini hanya memungkinkan pergeseran sedikit, tetapi pada kehamilan
dan waktu persalinan dapat bergeser lebih jauh dan lebih longgar,misalnya ujung
koksigis dapat bergerak kebelakang sampai sejauh lebih kurang 2,5 cm.Hal ini
dapat dilakukan bila ujung os koksigis menonjol ke depan pada saat partus, dan
pada pengeluaran kepala janin dengan cunam ujung os koksigis itu dapat ditekan
ke belakang.
Secara fungsional, panggul terdiri
dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian
pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga dengan false pelvis.
Bagian yang terletak dibawah linea terminalis disebut pelvis minor atau true
pelvis.
Pada ruang yang dibentuk oleh
pelvis mayor terdapat organ –organ abdominal selain itu pelvis mayor merupakan
tempat perlekatan otot – otot dan ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan pada
ruang yang dibentuk oleh pelvis minor terdapat bagian dari kolon, rektum,
kandung kemih, dan pada wanita terdapat uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis
juga kita temui diafragma pelvis yang dibentuk oleh muskulus levator ani dan
muskulus koksigeus.
MALE PELVIS
Perbedaan antara pelvis pria dan wanita
1.wanita pria
1.Ruangnya luas , dangkal .
2.Inlet pelvis oval, outlet bulat.
3.Tulang lebih ringan dan tipis.
4.Sudut pubis lebih besar .
5.Koksigis lebih fleksibel .
6.Tuberum iskium lebih pendek
2.pria
1.Ruangnya
sempit, dalam
2.Inlet
lebih kecil dan outlet
3.Tulang
lebih berat dan tebal
4.Sudut
pubis lebih akut
5.Koksigis kurang
fleksibel
6.Tuberum
iskium lebih panjang
1.2.Bentuk bentuk panggul
1.
tipe gynaecoid :
bentuk pintu atas
panggul seperti ellips melintang kiri-kanan, hampir mirip lingkaran. Diameter
transversal terbesar terletak di tengah. Dinding samping panggul lurus.
Merupakan jenis panggul tipikal wanita (female type).
2.
tipe anthropoid :
bentuk pintu atas
panggul seperti ellips membujur anteroposterior. Diameter transversal terbesar
juga terletak di tengah. Dinding samping panggul juga lurus. Merupakan jenis panggul
tipikal golongan kera (ape type).
3.
tipe android :
bentuk pintu atas
panggul seperti segitiga. Diameter transversal terbesar terletak di posterior
dekat sakrum. Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin sempit ke arah
bawah. Merupakan jenis panggul tipikal pria (male type).
4.
tipe platypelloid :
bentuk pintu atas
panggul seperti “kacang” atau “ginjal”. Diameter transversal terbesar juga
terletak di tengah. Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin lebar ke
arah bawah.
Gambar: bentuk bentuk panggul
2.3. Kelainan Bentuk panggul
Idealnya, rongga panggul berbentuk pintu atas
yang hampir membulat (bentuk ginekoid). Ini memudahkan calon ibu untuk
melahirkan. Namun, terkadang tidak sedikit calon ibu yang mempunyai bentuk
panggul yang berbeda.
Ada beberapa kelainan
bentuk panggul. Diantaranya :
- Bentuk pintu atas panggul lonjong (bentuk anthropid)
- Bentuk pintu atas panggul lonjong, dan menyempi di bagian belakang (bentuk platipelloid)
- Bentuk pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga (bentuk android).
Namun, meski bentuk panggul Anda
tidak tergolong ideal, bukan berarti Anda tidak pasti melahirkan dengan normal.
sebab, yang juga tidak kalah penting dalam persalinan adalah ukuran janin Anda.
sesuai atau tidak dengan kapasitas rongga panggul Anda.
.
Untuk dapat mengetahui bentuk panggul seperti ini dilakukan pemeriksaan yang namanya Pelvimetri baik secara klinis (pemeriksaan dalam dan jangka alat ukur) atau pun dengan mempergunakan rontgen
Untuk dapat mengetahui bentuk panggul seperti ini dilakukan pemeriksaan yang namanya Pelvimetri baik secara klinis (pemeriksaan dalam dan jangka alat ukur) atau pun dengan mempergunakan rontgen
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2.
saran
download askepnya, dengan klik link dibawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar