Sabtu, 21 Januari 2012

artikel myopia


Myopia

Kategori Info Penyakit pada 07 Feb 2009

Bila saat ini anda merasakan kesulitan melihat benda yang jauh tetapi tidak masalah jika melihat benda yang dekat maka kemungkinan anda menderita apa yang dinamakan dengan mata minus atau myopia. Myopia memang penyakit yang sangat populer dan menyerang antara 20% sampai 30% dari populasi. Gangguan mata ini dengan mudah dapat dikoreksi menggunakan kaca mata, lensa kontak atau operasi.

Apa yang menyebabkan myopia?
Orang yang mengalami gangguan penglihatan sering disebut menderita gangguan refraksi. Artinya, gangguan penglihatan terjadi akibat tidak sempurnanya bayangan benda yang diterima oleh saraf saraf penglihatan untuk disampaikan ke otak. Pada orang myopia, bentuk bola mata terlalu lonjong atau kornea terlalu melengkung sehingga bayangan benda yang masuk ke mata menjadi tidak fokus. Bayangan benda jatuh di depan retina, daerah sensitif pada mata sehingga menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Myopia umumnya diturunkan dan biasanya tampak pada usia muda. Gangguan ini dapat berkurang dengan sendirinya namun sebaliknya dapat pula memburuk seiiring bertambahnya usia.
Bagaimana gejala myopia?
Penderita myopia akan sering mengalami sakit kepala, mudah lelah dan pusing saat mengendarai kendaraan atau memandang jauh. Bila menemukan penderita dengan gejala tersebut, maka dokter akan melakukan pemeriksaan visus/tajam penglihatan baik secara manual atau dengan komputer.

Bagaimana mengobati myopia?
Myopia dapat dikoreksi dengan menggunakan kaca mata, lensa kontak atau operasi. Saat ini sudah banyak dikembangkan operasi dengan menggunakan metode LASIK (Laser-assisted in situ keratomileusis) yang mana laser digunakan mengurangi lapisan kornea sehingga kornea menjadi lebih datar yang menyebabkan bayangan benda lebih fokus ke retina.

Kelainan Refraksi: Rabun Saat Melihat Benda Jauh dan Saat Membaca

E-mailPrintPDF
Mata adalah salah satu dari indera tubuh manusia yang berfungsi untuk penglihatan. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun sering kali kurang terperhatikan, sehingga banyak penyakit yang menyerang mata tidak diobati dengan baik dan menyebabkan gangguan penglihatan sampai kebutaan.

Gangguan penglihatan yang paling sering dialami adalah rabun, dapat berupa rabun melihat benda jauh, rabun melihat benda pada jarak dekat, rabun ketika sedang membaca yang biasanya dialami mereka yang berusia di atas 40 tahun atau campuran dari rabun melihat benda jauh dan rabun ketika sedang membaca. Semua jenis rabun mata pada intinya merupakan gangguan memfokuskan bayangan benda yang dilihat atau kelainan refraksi(Ametropia).

Kelainan refraksi(Ametropia) adalah penyimpangan sinar-sinar sejajar yang dipantulkan dari benda yang kita lihat, dimana sinar-sinar tersebut dibiaskan oleh lensa mata dalam keadaan rileks tidak tepat pada retina. Kelainan refraksi dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata atau lensa kontak.

Jika anda mengalami keluhan rabun pada mata anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter mata atau tenaga medis optik agar diberikan saran dan solusi untuk mengatasi masalah anda. Disarankan juga untuk memeriksakan mata paling lambat satu tahun sekali, sehingga keluhan anda dapat diobati lebih awal dan mencegah penyakit yang lebih parah untuk gangguan-gangguan yang terjadi pada mata yang dapat mengganggu aktivitas sampai menyebabkan kebutaan. Pemeriksaan mata rutin dapat dilakukan lebih sering pada mereka yang memiliki riwayat keluarga yang memiliki kelainan refraksi, tekanan darah tinggi, diabetes atau katarak.

Macam-macam kelainan Refraksi

• Mata Myopia
Sering dikatakan rabun jauh, yaitu penurunan ketajaman penglihatan jauh jika dibanding dengan orang normal. Penyebab myopia adalah sumbu bola mata yang terlalu panjang atau daya bias lensa mata yang terlalu kuat. Keluhan yang biasanya dirasakan oleh penderita myopia adalah buram dalam melihat benda jauh, mata cepat lelah, pusing dan sering berair. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan pemberian kaca minus/ cekung.

• Mata Hipermetrop.
Yaitu penderita dengan kelainan ini mengeluh ketajaman penglihatannya kabur baik jauh maupun dekat. Penyebab Hipermetrop adalah sumbu bola mata yang terlalu pendek atau daya bias lensa mata yang terlalu lemah. Keluhan yang biasanya dirasakan oleh penderita hipermetrop adalah buram dalam melihat benda jauh maupun dekat, mata cepat lelah, pusing dan sering berair. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan lensa plus / cembung. Keadaan ini banyak timbul pada anak-anak, terutama anak yang lahir prematur, dengan bertambahnya usia maka terjadi pertumbuhan bola mata sehingga ukuran koreksi lensanya menurun.

• Mata Asigmatisme.
Mata asigmatisme atau sering disebut juga mata cylindris yaitu kelainan ketajaman penglihatan disebabkan karena penderita tidak dapat melihat sama jelas pada gambar disatu bidang datar sehingga penderita biasanya merasa berbayang dalam melihat benda jauh. Hal ini disebabkan karena tidak sama kelengkungan kornea dan permukaan kornea yang tidak rata. Mata asigmatisme dapat dikoreksi dengan lensa cylindris.

Penanganan

Ada bermacam-macam penanganan:
  • Konvensional yaitu dengan pemakaian kacamata, pemberian resep kacamata sebaiknya diberikan maksimal sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan ini dipergunakan untuk merangsang saraf penglihatan.
  • Dengan pemakaian lensa kontak, dengan pemakaian lensa kontak penderita dituntut lebih dalam menjaga kebersihan.
  • Dengan bedah Refraktif (Lasik) yaitu dengan penipisan atau irisan pada kornea untuk mengurangi tebalnya, umumnya dilakukan pada penderita telah berumur lebih dari 22 tahun, dengan asumsi bentuk bola mata telah maksimal dan penderita kooperatif.
  • Dengan bedah lensa jernih, dilakukan pada penderita dengan miop yang sangat tinggi yang tidak memungkinkan di lakukan Lasik, atau bisa juga ditanam lensa didepan iris.

Mitranetra, 20 October 2006
Kelainan refraksi merupakan salah satu gangguan penglihatan yang banyak dijumpai di masyarakat kita. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa banyak yang memakai kacamata untuk mengkoreksi penglihatan mereka. Masih terkait dengan tema World Sight Day (Hari Penglihatan Sedunia)yang mengambil tema "Low Vision and Refractive Errors", mungkin ada baiknya kita sedikit mengenal hal-hal seputar kelainan refraksi.
Kelainan Reffraksi atau yang disebut dengan Ametriopia dapat dibagi dalam empat jenis, yaitu myopia, hypermetropia, astigmasm, dan presbiopia. Myopia terjadi bila sumbu bola mata terlalu panjang sehingga cahaya yang masuk jatuh di depan retina. Myopia dikoreksi dengan kacamata minus. Hypermetropia merupakan kebalikan dari myopia, dimana sumbu bola mata terlalu pendek sehingga cahaya jatuh di belakang retina. Hypermetropia dapat dikoreksi dengan kacamata plus.
Kelainan refraksi berikutnya adalah astigmasm. Kelainan ini terjadi bila kornea mata terlalu cekung atau terlalu cembung. Astigmasm dikoreksi dengan lensa silinder. Bagi orang yang berusia 40 tahun keatas, banyak diantara mereka yang mengalami kesulitan ketika membaca. Kelainan ini disebut dengan Presbiopia. Hal tersebut terjadi karena daya akomodasi mata berkurang. Kelainan ini dapat dibantu dengan kacamata plus.
Erni, Refraksionis dari Unit Lovision Pertuni, menjelaskan kelainan refraksi sebaiknya dapat dideteksi sejak dini.
"Jika dideteksi sejak dini dapat mengurangi efek yang lebih parah," ujarnya. Kelainan refraksi pada anak dapat diketahui dari kemampuan anak dalam melihat berkurang. Misalnya, tidak bisa membaca tulisan di papan tulis. Tanda lain, misalnya, anak suka memeicingkan mata dalam melihat.
Jika kita mencurigai anak kita mengalami gangguan penglihatan, maka sebaiknya segera memeriksakannya ke dokter mata. Dokter akan memeriksa apakah gangguan penglihatan tersebut hanya kelainan refraksi saja atau disebabkan oleh factor lain. Pemeriksaan refraktif dapat dilakukan dengan computer atau disebut dengan Poruptor dan Trial Lens (lensa manual). Setelah mendapatkan ukuran yang pasti, barulah resep dapat dibawa ke optic untuk dibuatkan kacamata.
Menurut Erni, kelainan refraksi sangat terkait dengan strabismus (mata juling) dan mata malas (ambliopia). "Jika kelainan refraksi tidak terdeteksi sejak dini, dapat mengakibatkan mata malas dan strabismus," jelasnya.
Kelainan refraksi pada anak dapat diatasi dengan pemberian obat tetes, laser, operasi dan kacamata. Untuk mencegah terjadinya kelainan refraksi pada anak ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut:
- Ajarkan kepada anak untuk duduk dengan posisi tegak ketika menulis.
- Istirahatkan mata setiap 30 menit setelah membaca, menulis atau menonton TV.
- Aturlah jarak baca yang tepat (30 cm).
- Gunakan penerangan yang cukup.
- Jangan biarkan anak membaca dengan posisi tidur atau tengkurap.

Selain itu. Kita perlu memperhatikan jika ada kelainan pada mata, kenali dan periksakan sejak awal. Karena kalau tidak diatasi sejak dini, dapat mengakibatkan gangguan permanent.

Menyembuhkan Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Dengan Senam Mata Untuk Melenturkan Otot Mata Kaku


Latihan senam mata mungkin saja dapat mengobati / menyembuhkan mata minus / rabun jauh serta mata plus / rabun dekat yang akan membebaskan anda dari kacamata dan lensa kontak yang terkadang membosankan dan menyebalkan. Bebas dari kaca mata jelas adalah dambaan dari sebagian besar penderita kelainan mata. Dan mereka tak segan mengeluarkan banyak uang untuk memiliki mata yang normal dan sehat.
LATIHAN 1 : Mata Melirik Ke Kiri Dan Ke Kanan
Latihan senam mata ini baik untuk membantu merangsang otot mata agar mata otot mata dapat dapat cekung dengan baik dan tidak kaku. Caranya adalah dengan :
1. Pandangan lurus ke depan.
2. Tangan kanan berada di sebelah kanan badan sejajar leher.
3. Jari telunjuk mengacung ke atas.
4. Lihat jari anda dengan fokus dengan cara menoleh ke kanan.
5. Palingkan wajah anda ke kiri perlahan tanpa kehilangan pandangan fokus anda ke jari tadi.
6. Tahan pandangan ketika merasa mata sudah maksimal.
7. Ketika sudah lelah bebaskan mata anda dengan melihat yang jauh.

Tips :
- Lakukan ke arah yang berbeda seperti ke kiri, bawa, atas, kanan atas, kanan bawah, kiri atas, kiri bawah, dan lain sebagainya.
- Kemungkinan dapat menimbulkan rasa pusing dan mual. Itu tandanya mata anda butuh latihan ini.
- Jika mata sudah lelah istirahatkan dengan melihat yang jauh atau memejamkan mata sambil tiduran.
- Senam ini mungkin dapat mengobati rabun jauh dan rabun dekat serta penyakit cacat mata lainnya.
- Jika kesulitan fokus anda dapat mencoba dengan bantuan kacamata anda.
- Sebaiknya jangan terlalu lama, sekitar 10 sampai 30 detik saja tiap lirikan.
- Setelah latihan mata mungkin mata anda jadi agak tidak nyaman untuk melihat benda-benda yang dekat jaraknya.
- Latihan ini sebaiknya sering dilakukan di tempat yang terbuka yang banyak pohon jauh dan dekat tapi tidak ditempat umum yang banyak orang atau di tempat kerja yang butuh konsentrasi.
- Semoga mines / ples anda berkurang. Kalau sudah merasa berkurang ganti kacamata anda agar tidak memakai kacamata yang sekarang yang dapat mengembalikan cacat mata anda ke sediakala.

LATIHAN 2 : Fokus Pandangan Mata Jauh Dekat
Latihan berikut ini dapat membantu otot mata anda agar bergerak ke fokus jauh dan fokus dekat. Namun latihan ini mungkin dapat membuat mata anda agak buram kembali setelah melakukan latihan 1 di atas. Mingkin ada baiknya melalukan latihan 2 dulu baru yang 1, atau hanya melakukan latihan 1 saja bagi yang bermasalah rabun jauh.
1. Pandangan lurus ke depan.
2. Tangan kanan berada di depan badan sejajar leher.
3. Jari telunjuk mengacung ke atas.
4. Lihat jari anda dengan fokus.
5. Gerakkan jari maju mundur pelan-pelan dan mata tetap fokus mengikuti gerakan jari.
6. Setelah beberapa kali maju mundur lepaskan mata dengan melihat benda-benda jauh.

Tips :
- Kemungkinan latihan ini bisa menimbulkan rasa pusing dan mual.
- Jika mata sudah lelah istirahatkan dengan melihat yang jauh atau merem sambil tiduran.
- Senam ini mungkin dapat meneymbuhkan rabun jauh dan rabun dekat serta penyakit cacat mata lainnya.
- Jika kesulitan fokus anda dapat mencoba dengan bantuan kacamata anda.
- Latihan ini sebaiknya sering dilakukan di tempat yang terbuka yang banyak pepohonan tapi tidak ditempat umum yang banyak orang atau di tempat kerja yang butuh konsentrasi.










artikel myopia  download


Tidak ada komentar:

Posting Komentar