Sabtu, 21 Januari 2012

artikel Hipermetrop dengan Presbiop


Hipermetrop dengan Presbiop

Hipermetrop adalah rabun dekat, sehingga diperlukan lensa Plus, akan tetapi presbiop/baca juga dapat dikategorikan rabun dekat karena tidak mungkin orang membaca koran dengan jarak jauh, bukankah begitu ?  Apakah orang yg rabun dekat/hipermetrop bisa dipakai untuk jalan alias memakai kacamata hipermetrop dengan bawa mobil atau jalan kemana aja ?  Sebab kalau presbiop sudah pasti tidak dapat bawa jalan kan ? Dan apakah seseorang dapat direfraksi dengan trial lens untuk kategori hipermetrop, bagaimana cara ukur dengan trial lens tsb ?
Juga hal penentuan lensa/paset/di Lab,  sebagai contoh :
Sph - 200 Presbiopnya +200 =====>  Maksud saya di lensa kan tidak ada ukuran tsb, apakah benar kita pergunakan lensa Sph -200 Add 0 ?
Sph +300 Presbiopnya +100 =====> Apa dengan lensa Sph + 300 Add 400 ????
Sph + 200 Presbiopnya +300 =====> Apa dengan lensa Sph +200 Add 500 ????

Sph -200 presbiopnya +400 =====> Apa dengan lensa Sph -200 Add  berapa ya apa Add 200 ????
Bingungggg ??????
Menurut rekan rekan saya yg buka optik,  katanya pengukuran mata dengan kompputer tidak lah akurat alias kurang pas.  Apakah benar ???
dan biasanya persentase kurang pas kira kiara brp persen ??? Dan apakah bisa bantu rekomendasikan merk komputer apa yg bisa pas untuk rerfaksi, sehingga tingkat kekurangan dapat diminimize.
Sekali lagi saya sangat memerlukan penjelasan Bapak yg sejelas jelasnya, sebab cuma hal hal yg diatas saja yg saya bingungkan.
terimaksih atas penjelasan Bapak, semoga Tuhan yang dapat membalas kebaikan Bapak. Dan bila saya ke Jakarta, saya ingin ketemu dengan BApak, bila diijinkan.
Hipermetropia
Atau ada pula yang menyebutnya hiperopia, adalah kondisi di mana sinar - sinar sejajar yang masuk ke bolamata, dengan tanpa pengaruh akomodasi, titik fokusnya jatuh di belakang retina.

Definisi:
kurang jelas penglihatan jika melihat dari jarak dekat; hipermetr


Menyembuhkan Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Dengan Senam Mata Untuk Melenturkan Otot Mata KakuOleh admin3
Kamis, 11 Desember 2008 08:50:40
Klik: 1181
Kirim-kirim
Print version
Klik untuk melihat foto lainnya... Hal tersebut justru dapat menyiksa mata kita karena terus-menerus harus melihat jarak dekat tanpa banyak melihat jarak jauh. Alhasil mata kita yang tadinya tidak memiliki masalah melihat jauh kini menjadi buram jika melihat benda yang jaraknya jauh. Melihat bintang di langit yang tinggi pun jadi berpendar berbayang.
Untuk itu seseorang harus memperhatikan kesehatan matanya dengan menjaga keseimbangan jarak pandang kita antara yang jauh dan yang dekat. Jaga jarak pandang dan segera istirahat mata jika sudah terlalu lama melihat dekat agar otot mata kita tidak stress dan kaku. Di samping itu salah satu cara untuk menjaga agar mata tidak memiliki penyakit cacat mata adalah dengan menghindar dari kegiatan yang merusak mata, seperti :
1. Membaca sambil tiduran
2. Membaca di tempat dengan penerangan kurang
3. Membaca terlalu lama
4. Kurang mengkonsumsi makanan bervitamin A
5. Terlalu lama bekerja di komputer.
6. Nonton tv terlalu dekat
7. Main game dengan TV besar dan jarak dekat
8. Terlalu banyak nonton bioskop layar lebar, dll.
Untuk sedikit mengatasi mata yang lelah atau mata stres yang dapat berakibat pada kecacatan mata seperti rabun jauh / miopi / mata min dan rabun dekat / hiper metropi / mata plus, mata lelah dapat sedikit dibantu dengan melakukan latihan senam mata untuk merangsang otot mata agar dapat berkontraksi dengan baik.
Latihan senam mata mungkin saja dapat mengobati / menyembuhkan mata minus / rabun jauh serta mata plus / rabun dekat yang akan membebaskan anda dari kacamata dan lensa kontak yang terkadang membosankan dan menyebalkan. Bebas dari kaca mata jelas adalah dambaan dari sebagian besar penderita kelainan mata. Dan mereka tak segan mengeluarkan banyak uang untuk memiliki mata yang normal dan sehat.
LATIHAN 1 : Mata Melirik Ke Kiri Dan Ke Kanan
Latihan senam mata ini baik untuk membantu merangsang otot mata agar mata otot mata dapat dapat cekung dengan baik dan tidak kaku. Caranya adalah dengan :
1. Pandangan lurus ke depan.
2. Tangan kanan berada di sebelah kanan badan sejajar leher.
3. Jari telunjuk mengacung ke atas.
4. Lihat jari anda dengan fokus dengan cara menoleh ke kanan.
5. Palingkan wajah anda ke kiri perlahan tanpa kehilangan pandangan fokus anda ke jari tadi.
6. Tahan pandangan ketika merasa mata sudah maksimal.
7. Ketika sudah lelah bebaskan mata anda dengan melihat yang jauh.
Tips :
- Lakukan ke arah yang berbeda seperti ke kiri, bawa, atas, kanan atas, kanan bawah, kiri atas, kiri bawah, dan lain sebagainya.
- Kemungkinan dapat menimbulkan rasa pusing dan mual. Itu tandanya mata anda butuh latihan ini.
- Jika mata sudah lelah istirahatkan dengan melihat yang jauh atau memejamkan mata sambil tiduran.
- Senam ini mungkin dapat mengobati rabun jauh dan rabun dekat serta penyakit cacat mata lainnya.
- Jika kesulitan fokus anda dapat mencoba dengan bantuan kacamata anda.
- Sebaiknya jangan terlalu lama, sekitar 10 sampai 30 detik saja tiap lirikan.
- Setelah latihan mata mungkin mata anda jadi agak tidak nyaman untuk melihat benda-benda yang dekat jaraknya.
- Latihan ini sebaiknya sering dilakukan di tempat yang terbuka yang banyak pohon jauh dan dekat tapi tidak ditempat umum yang banyak orang atau di tempat kerja yang butuh konsentrasi.
- Semoga mines / ples anda berkurang. Kalau sudah merasa berkurang ganti kacamata anda agar tidak memakai kacamata yang sekarang yang dapat mengembalikan cacat mata anda ke sediakala.
LATIHAN 2 : Fokus Pandangan Mata Jauh Dekat
Latihan berikut ini dapat membantu otot mata anda agar bergerak ke fokus jauh dan fokus dekat. Namun latihan ini mungkin dapat membuat mata anda agak buram kembali setelah melakukan latihan 1 di atas. Mingkin ada baiknya melalukan latihan 2 dulu baru yang 1, atau hanya melakukan latihan 1 saja bagi yang bermasalah rabun jauh.
1. Pandangan lurus ke depan.
2. Tangan kanan berada di depan badan sejajar leher.
3. Jari telunjuk mengacung ke atas.
4. Lihat jari anda dengan fokus.
5. Gerakkan jari maju mundur pelan-pelan dan mata tetap fokus mengikuti gerakan jari.
6. Setelah beberapa kali maju mundur lepaskan mata dengan melihat benda-benda jauh.
Tips :
- Tips ini mungkin akan lebih terlihat hasilnya pada orang yang matanya mines rendah.
- Bagi yang mines tinggi sebaiknya jangan dipaksakan karena belum tentu membawa hasil.
- Kemungkinan latihan ini bisa menimbulkan rasa pusing dan mual.
- Jika mata sudah lelah istirahatkan dengan melihat yang jauh atau merem sambil tiduran.
- Senam ini mungkin dapat meneymbuhkan rabun jauh dan rabun dekat serta penyakit cacat mata lainnya.
- Jika kesulitan fokus anda dapat mencoba dengan bantuan kacamata anda.
- Latihan ini sebaiknya sering dilakukan di tempat yang terbuka yang banyak pepohonan tapi tidak ditempat umum yang banyak orang atau di tempat kerja yang butuh konsentrasi.
- Segera hubungi dokter spesialis mata jika mengalami gangguan.
Penutup :
Semoga lekas sembuh dengan masalah mata anda. Hindari Obat / Pengobatan mata yang tidak memiliki izin resmi dari badan pengawasan obat dan makanan serta tidak direkomendasi oleh dokter. Kalau dengan metode pijat refleksi boleh-boleh saja. Jika setelah latihan senam mata ini bertambah parah segera hentikan dan hubungi dokter kesayangan anda.( beberapa sumber)
 

Hipermetropia, sering dikaitkan dengan presbyopia yang umumnya dialami oleh seseorang yang telah berusia sekitar 40 tahun, karena di antara keduanya mempunyai kemiripan gejala/ keluhan, dan kebanyakan pemakai lensa koreksi hipermetropia juga sekaligus telah mengalami presbyopia. Namun, sebenarnya hipermetropia juga dapat terjadi pada usia muda, bahkan anak - anak kebanyakan lahir dalam keadaan hipermetropia (umumnya sembuh pada usia sekitar 12 tahun). Hanya saja, pada usia muda kemampuan akomodasi mata masih sangat baik untuk secara otomatis mengkoreksi keadaan hipermetropia tersebut. Pada orang dewasa, kemampuan akomodasi mata akan banyak menurun dan sangat terasa pada usia sekitar 40 tahun, di mana pada saat itu ia akan kesulitan melihat benda kecil dalam jarak dekat (± 30cm). Berdasarkan proses akomodasi yang mempengaruhinya, maka hipermetropia dibagi menjadi beberapa bagian:
  1. Hipermetropia laten, adalah bagian dari hipermetropia yang hanya dikoreksi secara internal oleh akomodasi. Bagian hipermetropia ini hanya dapat diukur setelah penderitanya diberi siklopegia untuk melumpuhkan akomodasinya. Semakin tua, seiring dengan melemahnya kemampuan akomodasi, hipermetropia laten ini akan menjadi hipermetropia fakultatif, lalu menjadi hipermetropia absolute.
  2. Hipermetropia fakultatif manifes, adalah bagian hipermetropia yang masih dapat dikoreksi dengan akomodasi penderitanya sendiri, dengan lensa bantu, atau dengan keduanya. Penderita hipermetropia fakultatif akan masih memiliki ketajaman penglihatan yang normal tanpa lensa koreksi, namun akomodasinya tidak akan sempurna. Jika diberi lensa koreksi untuk hipermetropianya tersebut, akan terasa lebih nyaman dalam melihat karena akomodasinya menjadi diistirahatkan.
  3. Hipermetropia absolut manifes, adalah bagian hipermetropia yang sudah tidak dapat dikoreksi dengan akomodasi penderitanya. Karena itu, diperlukan tindakan pengkoreksian secara eksternal, baik dengan lensa (kacamata atau lensa kontak) atau dengan tindakan operatif.
Penyebab hipermetropia adalah karena bentuk bola mata terlalu pendek dibanding keadaan normal, atau dapat juga sistem optis bola mata yang kekurangan daya bias. Berdasarkan kedua hal tersebut, struktur hipermetropia diklasifikasikan sebagaimana berikut:
  1. Hipermetropia aksial, yaitu hipermetropia yang disebabkan oleh sumbu axial bolamata yang terlalu pendek dari pada keadaan normal.
  2. Hipermetropia refraktif, yaitu hipermetropia yang terjadi karena indeks bias media refrakta yang terlalu rendah, sehingga menyebabkan sistem optis bolamata kekurangan daya bias.
  3. Hipermetropia kurvatur, yaitu hipermetropia yang diakibatkan oleh kelengkungan kornea atau lensa kristalin yang terlalu flat/rata, sehingga menyebabkan kekurangan daya bias pada sistem optis bolamata secara keseluruhan.
Penderita hipermetropia biasanya akan mempunyai keluhan - keluhan seperti :
  • Sakit kepala, terutama di sisi muka. Makin terasa jika melihat ke arah dekat dalam jangka waktu yang agak lama.
  • Penglihatan tidak nyaman, terutama ketika pandangan terfokus ke jarak tertentu dalam waktu lama, misalnya menonton televisi.
  • Kabur ketika melihat dekat, meskipun usianya masih cukup muda.
  • Penglihatan jauh menjadi kabur sehabis membaca / melihat dekat dalam waktu lama.
  • Kabur ketika melihat jauh dan dekat, terutama jika derajat hipermetropianya sudah agak tinggi (3,00 s/d 6,00 D).
  • Cepat lelah mata ketika membaca dalam jarak dekat.
Mengatasi keadaan hipermetropia.
Hipermetropia bisa diatasi dengan pemberian lensa koreksi (kacamata atau lensa kontak) berkekuatan positif di depan sistem optis bola mata, atau bisa juga dengan tindakan operatif (
Keratektomi & LASIK).
Pada hipermetropia fakultatif, pemberian lensa koreksi akan memberikan kenyamanan penglihatan, meskipun tanpa lensa koreksi ia masih memiliki ketajaman penglihatan yang normal.
Pada hipermetropia absolut, pemberian lensa koreksi (atau dengan tindakan operatif) adalah hal yang sudah sangat diperlukan.











artikel Hipermetrop dengan Presbiop download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar